Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa itu Pola Asuh Permisif?

Abis ngobrolin pola asuh otoriter dan pola asuh demokratis dalam postingan sebelumnya, sekarang mari kita ngobrolin tentang pola asuh permisif.

Tentunya Buibu udah pada tau dong, kalo pola asuh anak merupakan faktor penting yang mempengaruhi perkembangan anak. Salah satu jenis pola asuh Baumrind adalah pola asuh permisif. 

Apa itu pola asuh permisif? Kalo menurut aku pola asuh permisif ini bertolak belakang banget sama pola asuh otoriter. Yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini~

pola asuh permisif adalah

Arti Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif adalah salah satu gaya pengasuhan di mana kita sebagai orang tua memberikan kebebasan yang lumayan besar kepada anak-anak kita. 

Dalam pola asuh ini, kita cenderung tidak banyak memberikan aturan atau batasan yang ketat. Orang tua dengan pola asuh permisif akan lebih berfokus pada pemenuhan keinginan anak dan memberikan kebebasan kepada mereka untuk membuat keputusan sendiri.

Pola asuh permisif biasanya didasari oleh keinginan orang tua supaya bisa menjalin hubungan yang harmonis dan menghindari konflik dengan anak. 

Orang tua dengan gaya asuh ini biasanya lebih menekankan pada aspek kasih sayang dan dukungan emosional, namun kurang banget nih dalam hal pengawasan dan disiplin.

Emang apa aja sih ciri-ciri dari pola asuh permisif?

5 Ciri Pola Asuh Permisif

ciri pola asuh permisif

Ini dia beberapa ciri khas yang bisa kita lihat pada orang tua yang menerapkan pola asuh permisif:

1. Kebebasan yang Berlebihan

Orang tua akan memberikan kebebasan besar kepada anak dalam membuat keputusan, bahkan dalam hal-hal yang masih membutuhkan bimbingan orang tua. Bahkan, anak-anak boleh melakukan apa saja yang diinginkan tanpa banyak aturan atau larangan.

2. Kurangnya Aturan dan Batasan

Pola asuh permisif ini juga ditandai dengan minimnya aturan atau batasan yang diterapkan kepada anak. Orang tua akan cenderung membiarkan anak melakukan berbagai hal tanpa memberikan pedoman yang jelas ataupun contoh langusng tentang apa yang boleh dan nggak boleh dilakukan.

3. Komunikasi Terbuka

Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif biasanya memiliki komunikasi terbuka dengan anak. Mereka lebih banyak mendengarkan keinginan dan pendapat anak, tapi jarang memberikan perintah atau instruksi tentang apa-apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anak-anak.

4. Sedikitnya Tindakan Disiplin

Dalam pola asuh ini, orang tua jarang memberikan hukuman kepada anak. Mengapa demikian? Karena mereka cenderung mengabaikan kesalahan atau perilaku  buruk anak-anaknya. Tujuannya sih  supaya anak bisa belajar dari pengalaman mereka sendiri. Tapi benarkah seperti itu?

5. Fokus pada Kebutuhan Emosional

Fokus dalam pola asuh permisif adalah pemenuhan kebutuhan emosional anak. Orang tua akan berusaha menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang dan dukungan emosional, namun kurang dalam hal memberikan struktur dan disiplin.

Apa Dampak Pola Asuh Permisif pada Anak?

Ternyata, penerapan pola asuh permisif nggak cuma bisa memberikan dampak negatif aja, tapi juga punya dampak positif untuk anak. Yuk kita bahas sama-sama dampak positif dan dampak negatif pola asuh permisif pada anak.

Dampak Positif

Ini dia beberapa dampak positif dari penerapan pola asuh permisif:
  • Kemandirian dan Kreativitas: Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh ini akan menjadi anak yang lebih mandiri dan kreatif karena mereka diberi kebebasan dalam melakukan eksplorasi dan membuat keputusannya sendiri.
  • Hubungan yang Harmonis: Pola asuh permisif juga ternyata bisa menciptakan hubungan yang lebih harmonis antara orang tua dan anak karena komunikasi yang lebih terbuka serta adanya pemenuhan kebutuhan emosional anak.

Dampak Negatif

Selain dampak positif, ini dia beberapa dampak negatifnya:
  • Kurangnya Disiplin dan Tanggung Jawab: Anak-anak mungkin akan mengalami kesulitan dalam mematuhi aturan dan tanggung jawab karena kurangnya penerapan disiplin dari orang tua.
impulsif adalah
  • Perilaku Impulsif: Kurangnya aturan dan batasan juga bisa menyebabkan anak-anak menjadi lebih impulsif dan nggak mampu untuk mengendalikan dirinya sendiri.
  • Kesulitan dalam Menghadapi Konflik: Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh ini juga akan mengalami kesulitan dalam menghadapi konflik dan situasi yang menuntut ketegasan karena mereka nggak terbiasa dengan batasan atau konsekuensi dari tindakan mereka.
  • Resiko Masalah Perilaku: Anak-anak dengan pola asuh permisif juga lebih berisiko mengalami beberapa masalah perilaku seperti kurangnya rasa hormat hingga kecenderungan memberontak.

Setelah dilihat-lihat, ternyata dampak negatifnya lebih banyak dibandingkan dampak positifnya ya? Huhu. Seperti pola asuh lainnya, pola asuh permisif memang punya kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan oleh setiap orang tua. 

Walaupun memberikan kebebasan dan dukungan kepada anak adalah hal yang penting, namun jangan lupa kalo penerapan aturan dan batasan yang jelas juga nggak kalah penting untuk membantu anak tumbuh menjadi individu yang disiplin dan bertanggung jawab.

Setelah memahami pola asuh otoriter, pola asuh demokratis dan terakhir pola asuh permisif, gimana nih Buibu, menurut Buibu semua, dari ketiga pola asuh yang dicetuskan oleh Baumrind ini, mana yang paling baik untuk diterapkan kepada anak-anak?

Kalo menurut aku sendiri sih, pola asuh yang paling oke adalah pola asuh demokratis. Setuju nggak sih Buibu? Hayuk, boleh dijawab di kolom komen yaaaaa~

Posting Komentar untuk " Apa itu Pola Asuh Permisif?"