Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pola Asuh Permisif yang Tanpa Sadar Diterapkan Kepada Anak-Anak

Walaupun menurut aku yang terbaik dari 4 pola asuh adalah pola asuh demokratis, tapi kayanya setelah aku pikir-pikir kembali, terkadang aku juga menerapkan pola asuh permisif nih sama anak-anak.

Kebetulan aku tipe orang tua generasi milenial yang santai banget, jadi aku kurang menerapkan disiplin ke anak-anak.

Wait, masih pada inget kan apa arti dari pola asuh permisif? Pola asuh permisif adalah gaya pengasuhan di mana orang tua cenderung sangat toleran dan sedikit memberikan batasan kepada anak-anaknya. 

Pola asuh permissive atau permisif sering kali menjadi pilihan bagi orang tua yang ingin membesarkan anak-anak mereka dalam lingkungan yang bebas dan nggak banyak aturan. Namun, tanpa disadari, pola asuh ini dapat membawa dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak-anak.

penerapan pola asuh permisif

Buat orang tua yang berpikir bahwa pola asih permisif bukan pola asuh yang akan ia terapkan kepada anak-anak, coba deh cek, apakah beberapa hal di bawah ini pernah diterapkan kepada anak-anak?

Penerapan Pola Asuh Permisif yang Tanpa Sadar Diterapkan Kepada Anak-Anak

1. Membiarkan Anak Bermain Gadget Tanpa Membatasi Screentime-nya

Siapa nih buibu yang nggak memberikan screentime kepada anak? Alias membebaskan anaknya bermain gadget dimanapun dan kapanpun?

Nah, hal ini ternyata bisa termasuk kedalam pola pengasuhan permisif, di mana orang tua tidak memberikan batasan aturan yang jelas terhadap penggunaan gadget anak-anaknya.

2. Membiarkan Anak Tidur Larut Malam

Padahal besoknya adalah hari sekolah, tapi anak-anak tetap dibebaskan jam tidurnya. Mungkin sebenernya orangtuanya dah ngingetin sekali, dua kali, sampe akhirnya capek dan kemudian malah orang tuanya ya pasrah aja.

Itulah mungkin pentingnya hukuman bagi anak yang nggak mau mengikuti rules yang udah dibuat dan ditetapkan yaaa.

3. Tidak Pernah Menyuruh Anak-Anak Mengerjakan Tugas

Sebenernya untuk poin yang satu ini nggak terbatas dengan tugas sekolah aja. Tapi juga sesederhana meminta anak-anak membereskan mainannya kembali setelah bermain. 

Atau tugas rumah seperti menyapu, mencuci piring ataupun tugas tugas kecil seputar bebersih rumah. Nggak ada salahnya meminta bantuan anak-anak untuk mengerjakan basic life skill.

Ketiga hal di atas, jika terus me nerus kita terapkan ke anak-anak tanpa batasan dan kejelasan, akan memberikan beberapa dampak buruk seperti di bawah ini:

Dampak Buruk Pola Asuh Permisif terhadap Anak-Anak

Dampak Buruk Pola Asuh Permisif terhadap Anak-Anak

Kurangnya Disiplin dan Rasa Tanggung Jawab

Bayangi deh kalo anak-anak nggak dikasih rules yang jelas di rumah. Anak bisa tidak mengetahui mana batasan hal yang baik dan yang buruk. 

Anak-anak akan kesulitan memahami konsep disiplin dan tanggung jawab. Mereka mungkin kesulitan untuk memahami bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi dan pentingnya mematuhi aturan.

Masalah Perilaku dan Sosial

Tidak adanya rules yang ditegakkan di rumah akan membuat anak anak cenderung memiliki masalah dalam perilakunya.

Mereka mungkin menunjukkan perilaku impulsif dan agresif karena kurangnya batasan yang diberikan oleh orang tua. Selain itu, mereka bisa mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial karena kurangnya pemahaman tentang batasan sosial dan etika.

Kesehatan Emosional yang Rentan

Pola asuh permisif juga akan berdampak negatif pada kesehatan emosional anak. Anak-anak menjadi kurang mandiri dan lebih bergantung pada orang tua atau orang lain untuk membuat keputusan. Sehingga mereka akan tumbuh dengan kurangnya rasa percaya diri dan kesulitan dalam mengatasi stres dan tantangan hidup.

Cara Menghindari Penerapan Pola Asuh Permisif

Cara Menghindari Penerapan Pola Asuh Permisif

Jadi gimana dong, biar kita sebagai orang tua nggak tanpa sengaja menerapkan pola asuh permisif. Simak beberapa langkah yang dapat diambil untuk menghindari penerapan pola asuh ini:

Menetapkan Aturan yang Jelas dan Konsisten

Penting bagi orang tua untuk menetapkan aturan yang jelas dan konsisten dalam rumah tangga. Anak-anak perlu memahami apa yang diharapkan dari mereka dan apa konsekuensi dari pelanggaran aturan tersebut. Aturan yang konsisten bisa membantu anak-anak merasa aman dan tahu batasan yang harus dihormati.

Memberikan Hukuman atau Konsekuensi yang Tepat

Saat anak melanggar aturan, pkita sebagai orang tua harus mampu memberikan konsekuensi yang sesuai. Konsekuensi tidak harus keras, tetapi harus konsisten dan mendidik. Misalnya, kalo si anak tidak menyelesaikan tugas rumah, konsekuensinya adalah kehilangan waktu bermain atau hak istimewa lainnya.

Menjadi Teladan yang Baik

Orang tua adalah teladan utama bagi anak-anak mereka. Dengan menunjukkan perilaku yang baik dan disiplin, orang tua dapat mengajarkan anak-anak tentang pentingnya mengikuti aturan dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Mengajarkan Keterampilan Menghadapi Konflik

Daripada menghindari konflik, penting bagi orang tua untuk mengajarkan anak-anak cara menghadapi konflik secara sehat. Ini termasuk mengajarkan anak-anak untuk berkomunikasi secara efektif, mendengarkan dengan baik, dan mencari solusi bersama.

Menghargai dan Mendukung Anak-Anak

Meskipun menetapkan aturan dan memberikan konsekuensi penting, orang tua juga perlu menghargai dan mendukung anak-anak mereka. Memberikan pujian dan pengakuan atas perilaku positif dapat membantu anak-anak merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berperilaku baik.

Pola asuh permisif, meskipun mungkin diterapkan dengan niat baik, ternyata tetap bisa membawa dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak-anak. 

Jadi, udah jelas ya Buibu kalo mengatur aturan yang jelas, memberikan konsekuensi yang tepat, menjadi teladan yang baik, mengajarkan keterampilan menghadapi konflik, dan memberikan dukungan yang diperlukan adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung perkembangan anak-anak.

Siapa nih yang pernah tanpa sengaja menerapkan pola asuh permisif, padahal aslinya maunya menerapkan pola asuh demokratis? Sharing-sharing di kolom komen yuk!

Oh iya, buat yang mau lebih memahami tentang pola asuh permisif, langsung aja baca artikel berikut: Apa itu Pola Asuh Permisif?

Posting Komentar untuk "Pola Asuh Permisif yang Tanpa Sadar Diterapkan Kepada Anak-Anak"