Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 Jenis Konflik dalam Rumah Tangga

Rumah tangga adalah pondasi dari masyarakat. Nggak bisa dipungkiri bahwa konflik dapat muncul dalam setiap hubungan rumah tangga.

Dalam pertemanan aja sering banget terjadi konflik, apalagi di dalam rumah tangga di mana dua orang yang berbeda jenis kelamin, berbeda pemikiran, dan berbeda latar belakang bertemu dan berkumpul setiap harinya.

Jadi nggak usah khawatir kalo kamu merasa kamu sering berkonflik dengan pasangan, itu normal banget kok. Hihi.

Menurut aku, konflik dalam rumah tangga juga menjadi proses dua orang manusia yang menjadi pasangan ini untuk saling mengenal, saling sabar, saling memberi ruang dan saling memahami satu sama lain.

Katanya sih, mengetahui masalah yang kita hadapi udah termasuk 25% penyelesaian masalah. Eh bener gini nggak sih menjelaskannya? Hihi.

Maksud gini, dengan mengetahui masalah dan konflik apa yang sedang kita hadapi, kita juga udah hampir separuh jalan dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Jadi, dalam postingan ini aku mau membahas tentang beberapa konflik yang biasanya terjadi dalam rumah tangga.

Konflik ini dapat timbul dari berbagai penyebab yang beragam, mulai dari perbedaan pendapat hingga masalah keuangan. Yuk cari tahu selengkapnya di bawah ini!

7 Jenis Konflik dalam Rumah Tangga

konflik rumah tangga adalah

1. Konflik Akibat Perselingkuhan

Salah satu jenis konflik yang paling merusak dalam rumah tangga adalah konflik yang disebabkan oleh perselingkuhan. 

Perselingkuhan dapat terjadi karena berbagai alasan, mulai dari ketidakpuasan dalam hubungan hingga godaan dari pihak luar. Ketika salah satu pasangan terlibat dalam perselingkuhan, kepercayaan dan komunikasi dalam hubungan rumah tangga dapat hancur berantakan.

Jadi, harus gimana nih?

Emang horor banget yah kalo ngomongin soal perselingkuhan. Karena saat ini banyak banget kasus perselingkuhan yang viral. Eh iya aku pernah membahas beberapa kasus perselingkuhan viral di tahun 2023, kirain bakal berenti di tahun 2024. 

Ternyata di 2024, malah makin banyak aja kasus perselingkuhan viral terbaru. Intinya, butuh kerjasama kedua belah pihak alias suami dan istri untuk mencegah terjadinya perselingkuhan ini. 

Nggak cuma itu aja, sesama manusia yang bisa melakukan banyak kesalahan, kita juga harus bisa mulai berbenah diri dan introspeksi diri untuk mencegah hal ini terjadi.

Tapiiii kalo misalmya kamu dah maksimal banget dengan usaha ini, tapi pasangan kamu tetep aja melakukan hal ini. Udah deh, nggak perlu banyak banyak menyalahkan diri. Sebaliknya, segera cari bantusan dari orang luar yang netral untuk menyelasaikan masalah ini.

Please, jangan memendam semuanya sendiri ya <3

2. Konflik Finansial

masalah finansial adalah

Masalah keuangan seringkali menjadi pemicu konflik dalam rumah tangga. Ketidakmampuan untuk mengelola keuangan dengan baik dapat menyebabkan ketegangan dan pertengkaran antara pasangan. Perbedaan dalam gaya pengeluaran dan prioritas keuangan juga dapat memicu konflik yang serius.

Jadi, harus gimana nih?

Walaupun sensitif, tapi sebisa mungkin, masalah finansial ini harus sudah mulai dibicarakan sejak sebelum menikah. Tujuannya, untuk meminimalisir konflik finansial yang mungkin akan terjadi.

Satukan pandangan kamu dengan pasangan tentang beberapa kesepakatan finansial. Cobalah untuk lebih terbuka saat membicarakamn masalah keuangan, pembagian uang bulanan, pengeluaran-pengeluaran yang mungkin akan dikeluarkan selama pernikahan.

Nggak menjamin 100% sih, tapi dengan kesepakatan yang dibicarakan sebelum pernikahan, mungkin kamu jadi bisa lebih mengerti pasangan dan cara pandangnya dalam hal finansial.

3. Konflik Komunikasi

masalah komunikasi adalah

Komunikasi yang buruk atau tidak efektif dapat menyebabkan konflik yang terus-menerus dalam rumah tangga. Ketika pasangan tidak mampu untuk mendengarkan dan memahami satu sama lain, perbedaan pendapat dapat berkembang menjadi konflik yang lebih besar.

Jadi, harus gimana nih?

Di sini, aku sih berharap kamu dan pasangan udah mengenal dengan baik bagaimana cara komunikasi satu sama lain sejak sebelum menikah.

Walaupun kadang memang banyak orang yang baru keliatan "aslinya" setelah pernikahan.  Tapi semoga dalam hal komunikasi kamu dan pasangan benar-benar sudah cukup mengenal dan memahami satu sama lain.

4. Konflik Seksual

Ketidakpuasan seksual dapat menjadi sumber konflik dalam rumah tangga. Perbedaan dalam kebutuhan seksual atau masalah kesehatan seksual dapat menyebabkan ketegangan dan frustrasi antara pasangan.

Jadi, harus gimana nih?

Keliatannya sepele ya? Tapi masalah ini bisa menjadi penyebab konflik yang cukup pelik kalo kamu dan pasangan nggak punya standar yang sama dalam masalah ini.

Balik lagi, coba deh untuk menyamakan persepsi mengenai kebutuhan ini dan cobalah untuk saling melakukan adjustment dalam pemenuhan kebutuhan yang satu ini yaaa.

Nggak ada yang nggak bisa kalo semuanya dibicarakan dulu sebelumnya. Yang penting adalah mau saling bicara, terbuka dan saling mendengar dalam masalah ini.

5. Konflik Peran dan Tanggung Jawab

Perbedaan dalam persepsi tentang peran dan tanggung jawab dalam rumah tangga juga dapat menyebabkan konflik. Ketika pasangan memiliki harapan yang berbeda tentang apa yang diharapkan dari masing-masing pihak dalam hubungan, konflik dapat timbul.

Jadi, harus gimana nih?

Kembali lagi ke poin: saling bicara. Kamu maunya pasangan kamu kaya apa sih, apakah kamu mau dia aktif membantu atau menangani pekerjaan rumah tangga? Cobalah untuk mulai membicarakan ini kalo bisa sih mulai dari sebelum pernikahan, ya.

Sesungguhnya masalah ini cukup sepele kalo kamu mau terbuka, mau mendengarkan dan berkomitmen dengan pasangan. Makanya, yuk bicarakan dulu semuanya hingga tercapai kesepakatan terbaik.

6. Konflik Keluarga Mertua

Hubungan dengan keluarga mertua seringkali menjadi sumber konflik dalam rumah tangga. Perbedaan dalam nilai-nilai, harapan, dan cara pandang antara pasangan dan keluarga mertua dapat menyebabkan gesekan dan ketegangan.

Jadi, harus gimana nih?

Menikahi pasangan artinya kamu harus "menikahi" seluruh anggota keluarganya juga. Menikahi yang kumaksud disini adalah lebih mengenal dan mau mencoba melakukan adjustment dengan perbedaan-perbedaan yang ada.

Intinya, penting banget untuk mengenal anggota keluarga pasangan sebelum menikah. Karena keluarga pasangan pada akhirnya akan menjadi keluarga kita juga.

7. Konflik Kehidupan Pribadi dan Karier

Perbedaan dalam tujuan dan aspirasi karier antara pasangan dapat menyebabkan konflik dalam rumah tangga. Ketika salah satu pasangan merasa diabaikan atau tidak didukung dalam mencapai tujuan karier mereka, konflik dapat muncul.

Jadi, harus gimana nih?

Tetapkan batas yang jelas. Misalkan kamu nggak mau punya istri yang berkarir, berarti sejak sebelum menikah, kamu harus menjelaskan ke calon istri kamu tentang pandangan kamu ini.

Jangan sampe baru ngejegal langkahnya setelah kamu berdua udah menikah. Aku yakin sih setiap orang punya pertimbangannya sendiri dalam memilih pasangan. Jadi coba deh bicarakan pandangan kamu ini dengan baik, dan carilah kesepakan bersama jika terjadi perbedaan pendapat, ya.

Dalam menghadapi berbagai jenis konflik dalam rumah tangga, penting bagi pasangan untuk belajar cara mengelola konflik dengan baik. Komunikasi yang terbuka dan jujur, rasa saling menghormati, serta kompromi yang adil dapat membantu mengatasi konflik dan memperkuat hubungan rumah tangga.

Saat masih ada kekuatan cinta, aku yakin semua konflik bisa kok dihadapi dan diselesaikan dengan baik. Yang penting kedua belah pihak sama-sama mau berusaha dalam menyelesaikan konflik ini. Setuju yaaaa?

Posting Komentar untuk "7 Jenis Konflik dalam Rumah Tangga"