Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hipoglikemia: Yang Harus Diwaspadai Penderita Diabetes Saat Puasa Ramadan

Assalamu'alaikum.. Bulan Ramadhan tinggal hitungan hari nih! Alhamdulillah.. Sebagai Rukum islan yang ketiga, ibadah puasa merupakan ibadah yang wajib untuk semua umat muslim. Selama 30 hari di bulan Ramadhan, kita semua akan berpuasa dari sebelum terbit fajar, hingga setelah matahari terbenam.


Semua umat islam tentunya punya persiapan masing-masing menjelang puasa Ramadan ini. Nah kira-kira bagaimana ya dengan persiapan kaum muslim yang juga penderita Diabetes Melitusi Tipe 2 (DMT2)?

Menurut penelitian Riskesdas 2018 lebih dari 20 juta orang yang hidup dengan diabetes berpuasa selama bulan ramadan. Dan berdasarkan survei Mercks Sharp & Dohme,  2012 Living with Diabetes: physician and patient survey. 73% dokter setuju bahwa faktor budaya seperti berpuasa mempengaruhi kendali kadar gula darah pasien diabetes tipe 2 mereka.

Tentang Hipoglikemia


Hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar gula dalam darah berada di bawah normal, yaitu kurang dari 70 mg/dL. Salah satu pemicu Hipoglikemia adalah panjangnya durasi berpuasa bersama dengan obat diabetes tertentu. Dan ternyata kejadian Hipoglikemia lebih besar pada saat puasa dibandingkan hari biasa.

Sejujurnya sebagai seorang anak dengan kedua orangtua memiliki riwayat diabetes, kata Hipoglkemia ini bener-bener baru banget aku dengar. Beruntung sekali nih kemarin aku berkesempatan mengikuti Blogger dan Media interview "Kontrol Gula Darah, Raih Berkah Ramadan - Waspada Hipoglikemia Saat Berpuasa". 

Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD (Yang sedang memegang mic)

Prof. Dr. dr. Ketut Suastika
, SpPD-KEMD (Ketua umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) mengatakan bahwa "Selama Ramadan, terjadi peningkatan insiden Hipoglikemua yang signifikan pada pasien DMT2. Hal ini dikarenakan pasien tersebut mengalami kekurangan zat gula dari makanan yang dicerna dan diserap, sehingga kadar gula dalam tubuh menurun secara drastis. Oleh karena itu, sebelum menjalani puasa, penting bagi pasien DMT 2 melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi manajemen puasa yang tepat dan meminimalisir risiko hipoglikemia."

Yang harus dilakukan penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Sebelum Berpuasa Ramadan


Para penderita DMT2, sebaiknya mempersiapkan Ramadan secara efektif dengan menemui dokter dan melakukan konsultasi sejak 3 bulan sebelumnya, untuk membuat rencana manajemen diabetesnya sendiri. Hal ini tentunya dilakukan agar dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat berpuasa, termasuk terkena Hipoglikemia.

Gejala Klinis Hipoglikemia yang Harus Diwaspadai


Hipoglikemia pada orang dengan diabetes tipe 2 dapat menderita dari ringan hingga berat dan dapat mengalami gejala seperti di bawah ini:

- Keringat berlebih
- Gemetar
- Kelaparan
- Sakit kepala
- Jantung berdebar
- Mengantuk
- Bingung dan pusing
- Cepat marah

Jika sudah parah dan tidak segera ditangani, Hipoglikemia bisa mengakibatkan hilang kesadaran yang berujung pada kematian.

Yang Harus Segera Dilakukan Jika Hipoglikemia Menyerang

Jika penderita DMT2 mengalami gejala seperti yang tertulis diatas, maka sebaiknya segeralah membatalkan puasa dan makan minum karbohidrat seperti nasi, roti, air gula, jus dan lain sebagainya.

Jika tidak bisa memasukkan apapun ke dalam mulut penderita, atau penderita tidak sadarkan diri maka harus segera dibawa ke pusat layanan kesehatan terdekat untuk diberikan cairan Dextrose 40% intravena.

Tips Diet Sederhana Saat Berpuasa Ramadan untuk Penderita Diabetes Melitus Tipe 2


1. Saat Sahur: Makanlah makanan yang melepaskan energi secara lambat seperti roti cokelat, semonila dan kacang-kacangan.

2. Saat Buka Puasa: Makanlah buah-buahan diikuti dengan karbohidrat kerja lambat seperti beras merah, gandum/oats dan syur-sayuran. 

3. Hindari makan-makanan tinggi lemak jenuh

4. Tingkatkan asupan cairan: Perbanyak minum air putih pada saat sahur dan berbuka.

Dan jangan lupa, sering-seringlah untuk mengontrol kadar gula darah ada selama bulan Ramadhan yaaa. 

Mas Osin - Penderita Diabetes Melitus  (Yang sedang memegang mic)


Selanjutnya ada sharing dari mas Muchrosin atau yang biasa dipanggil mas Osin tentang riwayat penyakit diabetesnya. Mas Osin sudah menderita Diabetes Melitus Tipe 1 sejak beberapa tahun yang lalu, dan sudah pernah juga terserang Hipoglikemia.

Padahal kalo dilihat, mas Osin ini masih cukup muda ya. Namun ternyata, saat ini penyakit Diabetes memang tidak menyerang orang tua saja, namun juga menyerang anak-anak muda. Nah pesen dari mas Osin nih untuk para anak muda, jaga pola makan dan harus mulai hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Untuk teman-teman yang mau tau lebih banyak tentang diabetes, tau mau sharing-shariang tentang diabetes dengan penderita diabetes lainnya, boleh langsung aja follow komunitas diabetes yang juga mas Osin iikuti pada instagram @sobatdiabet yaaa~

dr. Suria Nataadmadja  (Yang sedang memegang mic)


Selanjutnya ada dr. Suria Nataadmadja (Medical Affairs Merck Sharp & Dohme (MSD ) Indonesia yang mengatakan "Tidak sedikit pasien DMT2 yang antusis menyambut Ramadhan dan bertekad untuk menunaikan ibadah puasa. Berdasarkan survei yang diadakan oleh MSD, 73% dokter setuju bahwa puasa memengaruhi kendali kadar gula darah pasien DMT2. Melihat hal ini MSD berkomitmen mendukung kelancaran ibadah puasa para pasien DMT2 dengan melakukan serangkaian kegiatan edukasi melalui media dan blogger. Kegiatan edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko hipoglikemia dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya."

Diakhir acara Prof. Suas juga mengajak kita semua untuk lebih memperhatikan tubuh dan menjaga pola makan. Khususnya untuk orang-orang yang lingkar perutnya diatas normal, harus segera waspada obesitas nih, karena obesitas juga merupakan salah satu penyebab diabetes.


Ukuran lingkar perut normal untuk wanita adalah 80 cm dan pria adalah 90 cm. Nah, kalau sudah lebih dari itu harus mulai berolahraga dan menjaga pola makan ya. Supaya terhindar dari penyakur-penyakit karena obesitas.

Alhamdulillah, bermanfaat sekali nih sharing tentang Hipoglikemia menjelang puasa ini. Sesampainya di rumah, aku langsung mengingatkan mama papa yang juga penderita diabetes mengenai Hipoglikemia ini.

Semoga informasi pada postingan ini bermanfaat untuk semua penderita DMT2 ya. Dan semoga semua penderita Diabetes Melitus bisa melakukan ibadah puasanya dengan lancar! Aamiin.

3 komentar untuk "Hipoglikemia: Yang Harus Diwaspadai Penderita Diabetes Saat Puasa Ramadan"

  1. senyawa alpha mangostin yang dapat membantu dalan terapi penyakit diabetes

    BalasHapus
  2. Wah lingkar perut juga merupakan indikasi diabetes ya. Duh, kayaknya aku harus benar-benar memperhatikan kondisi diri nih.

    Ayahku juga ada diabetes. Inilah yang aku khawatirkan. Soalnya ayahku kadang susah dibilanginnya.

    BalasHapus
  3. Roti dan kacang-kacangan saat sahur untuk wajib di konsumsi ya kak. Noted banget ini.

    BalasHapus