Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apakah Cara Belajar Akan Mempengaruhi Hasil Nilai Pelajaran Anak?

"Setiap anak itu unik."

Sebagai orangtua aku percaya banget dengan hal itu. Setiap anak nggak mungkin diciptakan sama. Setiap anak pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Pada saat pembagian rapot semester tahun lalu, mama Dian nggak sengaja mengetahui bahwa Abang ternyata mendapat peringkat 21 di kelasnya. Bayangkan, peringkat 21!

Sebetulnya sistem rangking memang sudah dihapuskan dari sistem pendidikan kita. Etapi kemarin secara nggak sengaja bu guru Abang menggunakan daftar absen yang juga berisi rangkuman nilai dan peringkat nilai mereka dikelas. Jadilah, pas satu buibu tau rangking anaknya, buibu yang lain pun nggak kalah kepo termasuk mama Dian.

Pas pertama kali tau Abang ternyata mendapat peringkat ke-21 di kelasnya, reaksi mama Dian cuma ketawa dan tentunya nggak percaya. Karena mama Dian langsung membandingkan ke diri sendiri semasa SD dulu yang nggak pernah lepas dari 5 besar di sekolah. Kok ternyata Abang beda? Huhu.

Walaupun sebagai mama Millenials, tentunya udah paham banget bahwa nilai bukan segalanya, dan tentunya kesuksesan anak di masa depan kelak nggak semata ditentukan dari angka-angka di atas raport mereka. Tapi tetep pas tau peringkat 21 itu, ya mama Dian nyesek jugaaaa.

Tapi Alhamdulillah Bu Gurunya Abang juga memberikan respon yang positif, "Nggak apa-apa kok Mah, nggak masalah.. Peringkat nggak menentukan segalanya, masih kelas 1 juga jadi pasti masih bisa meningkat dan diperbaiki lagi."



Tapi memang kalo dilihat dari sifatnya, setiap kali mama Dian dampingi belajar, Abang agak susah untuk serius. Pasti lebih banyak bercandanya dibanding seriusnya. Tapi untuk matematika, mama Dian malah berpikir kalo Abang bisa menghitung lebih cepat daripada Una kakaknya (8 tahun, kelas 2 SD).

Walaupun mama Dian udah tau dan udah ngerti bahwa nilai-nilai di atas kertas itu bukan penentu keberhasilan Una dan Abang kelak, tapi kalo memotivasi Abang untuk lebih maksimal lagi dalam belajar sehingga bisa mendapatkan nilai yang lebih baik tentunya nggak ada salahnya bukan?

Tapi sejujurnya mama Dian juga agak bingung dengan dimana sih letak kesalahan mama Dian dalam mengajari Abang belajar?  Sejujurnya mama Dian nggak punya petunjuk sama sekali tentang hal itu. Huhuhu.

Sampai akhirnya hari ini mama Dian mengetahui tentang suatu test kecerdasan yang bisa mengenali dan mengembangkan potensi anak sejak dini, bahkan hasil tesnya kelak bisa memberikan gambaran lengkap tentang kemampuan anak serta membantu cara belajar anak lebih efektif. 

Nah ini dia tes kecerdasan yang sepertinya sangat dibutuhkan oleh Abang, yaitu adalah #AJTCogTest.

Tentang AJT CogTest


AJT CogTest adalah tes kognitif yang akurat dan komprehensif dalam membantu mengidentifikasikan kekuatan serta kelemahan belajar anak. 

Berbeda dengan alat test IQ yang biasanya dipakai di Indonesia yang merupakan saduran dari luar negeri sehingga belum sesuai dengan norma yang ada di Indonesia. AJT CongTest dinormakan untuk anak indonesia atau terstandarisasi sesuai dengan karakteristik bahasa serta budaya Indonesia.  Alat tes kognitif ini dirancang oleh psikolog dan ahli psikometri Indonesia maupun internasional untuk anak Indonesia.


AJT CogTest memberikan hasil yang komperehensif dari 8 bidang kecerdasan anak. Dengan melakukan tes IQ menggunakan AJT CogTest, diharapkan orangtua dan guru dapat memahami cara belajar yang terbaik untuk anak berdasarkan domain kognitif serta mengoptimalkan potensi yang dimiliki anak. 

AJT CogTest ini merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan selama lebih dari 4 tahun terhadap hampir 5.000 siswa dari propinsi di Pulau Jawa, bekerja sama dengan Fakultas UGM dan Kevin McGrew sebagai konsultan proyek, ahli dari teori CHC dan Co-Author dari Woodcock-Johnson III & IV. AJT CogTest telah diuji coba di 10 sekolah terkemuka se-Jabodetabek.

Teori CHC yaitu Cattel-Horn-Carrol merupakan model kemampuan kognitif manusia paling komperenhensif dan empiris yang mencakup beberapa dekade penelitian.

AJT CogTest yang ditawarkan oleh PT. Melintas Cakrawala ini terbagi menjadi 2 jenis paket yaitu,

1. AJT CogTest Full Scale yang dapat mengidentifikasi 8 kemampuan kognitif lengkap yang menampilakn profil lengkap kekuatan dan kebutuhan belajar anak. Biaya untuk AJT CogTest Full Scale sebesar Rp. 760.000,-

2. AJT CogTest Comprehensive yang diperuntukkan ketika seorang anak memerlukan data lebih terperinci untuk dianalisis, psikolog akan merekomendasikan tambahan tes. Biaya untuk AJT CogTest Comprehensive ini sebesar Rp. 1.200.000,-



AJT CogTest dirancang khusus untuk siswa Indonesa yang berusia 5 sampai 18 tahun. Test kognitif ini akan dilakukan oleh psikolog yang sudah mengikuti pelatihan dan disertifikasi. Hasil dari AJT CogTest akan dikirimkan berupa softcopy melalui email dalam waktu 7 sampai 14 hari kerja setelah tes dilakukan.

Diusia yang ke-7 Abang kini tengah mengalami masa penting dimana seharusnya mama Dian bisa mengetahui profil Kognitif guna membantu memotivasi Abang dengan tepat dan efektif. Dengan mengetahui profil pembelajarannya juga, sepertinya mama Dian akan dapat memahami bagaimana Abang dapat belajar sebaik mungkin dan bisa mengarahkan potensi yang dimiliki lebih maksimal seiring dengan perkembangan dan pertumbuhannya.

Kayanya, mama Dian bakal segera mengambil tes AJT CogTest nih untuk Abang. Mumpung masih 7 tahun kan, jadi biar kedepannya mama Dian bisa lebih mudah mengatahui pola pembelajaran yang tepat untuk Abang. Namanya juga ikhtiar orangtua. InsyaaAllah nanti kalo Abang udah ambil #TesKognitifAJT bakal mama Dian ceritakan lagi di blog ini yaaa~

#YukKenaliAnakKita dengan AJT CogTest! Untuk buibu lain yang mungkin tertarik untuk lebih mengetahui  dan memahami kemampuan istimewa belajar anak lewat AJT CogTest ini. silakan langsung klik www.melintascakrawala.id. Atau langsung aja follow instagramnya di @melintascakrawalaid atau WhatsApp CS di nomor 087883258354.

8 komentar untuk "Apakah Cara Belajar Akan Mempengaruhi Hasil Nilai Pelajaran Anak?"

  1. Penasaran sm tes kognitif AJT ini, pastinya dapat panduan buat mendidik anak nantinya..

    BalasHapus
  2. Ada baiknya memang mengikuti AJT CogTest supaya tahu cara belajar tepat untuk anak kita.

    BalasHapus
  3. Jadi berpengaruh ya mama Dian.. bisa nih dicoba utk tahu gimana gaya belajarnya anak yaa. Ranking udah dihapuskan yaa

    BalasHapus
  4. Terkadang emang kita kaget ya kok anak kita nggak sama dengan pas kita kecil yang selalu rangking. Aku dulu juga gitu. Lama-lama jadi terbiasa. Karena memang anak berbeda -beda ya. Mungkin cerdas di bidang A tapi belum di bidang B. Tetap semangat abang.

    BalasHapus
  5. Setuju sama pendapat gurunya si abang, ranking bukan segalanya, yg penting bisa mengikuti dan mengerti pelajaran di sekolah, apalagi masih kelas satu ya

    BalasHapus
  6. Aku juga sama anakku ada masalah sama kemauan belajarnya, dan tes ini sepertinya bisa menjadi solusinya biar aku tahu kelemahan dan kelebihan anakku jadi bisa menentukan cara belajarnya yg pas

    BalasHapus
  7. Oh sekarang udah gak ada rangking2 ya Mama Dian ? Buatku rangking itu horor, karena aku bukan tipe anak yg akademisnya bagus :(

    Tertarik banget sama AJTCogTest, pengin tau gaya belajar Mada. Karena anakku gak betah duduk lama, senengnya bergerak. Semangat belajarnya ya Abaaaang 😘

    BalasHapus
  8. Emang paling susah jadi ibu itu kalau urusan membandingkan anak padahal tiap anak unik. Jdi pengen ikut tes ini biar bisa lebih tau dan ngarahin Arsyad nanti biar bs ketemu passionnya

    BalasHapus