Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengatasi Masalah Sampah Sekaligus Mengubah Sampah Menjadi Cuan dengan Inovasi Digital Aplikasi Kepul

Masalah sampah di Indonesia semakin mengkhawatirkan, terutama di kota-kota besar seperti Medan. Setiap hari, ribuan ton sampah menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA), menciptakan masalah lingkungan yang serius.

Faktanya, menurut data Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2023, hingga 24 Juli 2024, data yang masuk dari 290 kabupaten/kota di seluruh Indonesia menunjukkan bahwa timbunan sampah nasional mencapai hampir 32 ton.

Dari jumlah tersebut, sekitar 63% atau 20,5 juta ton sampah berhasil dikelola, sementara sisanya sebesar 37% atau 11,3 juta ton masih belum terkelola.

Fakta mengenai sampah di Indonesia yang semakin sulit dikelola setiap tahunnya ini, memicu Abdul Latif Wahid Nasution, seorang pemuda asal Medan, untuk menciptakan sebuah inovasi digital bernama Kepul, aplikasi jual beli sampah daring yang menawarkan solusi praktis dan berkelanjutan bagi masyarakat dalam mengelola sampah.

Atasi Masalah Sampah dengan Kepul

Atasi Masalah Sampah dengan Kepul

Akar Permasalahan dan Latar Belakang Ide Kepul

Pada awalnya, ide ini muncul dari keresahan Latif terhadap permasalahan sampah di Kota Medan. Sejak 2020, ia melihat bahwa banyak masyarakat tidak tahu bagaimana cara mengelola atau menjual sampah yang bisa didaur ulang.

Sebagai lulusan Teknologi Informasi dari Universitas Sumatera Utara, Latif memutuskan untuk menggunakan keahliannya dalam teknologi untuk mengembangkan sebuah platform yang mampu menjembatani masyarakat dengan pengepul atau pemulung.

Misi Sosial dan Ekonomi Kepul

Kepul tidak hanya sekadar aplikasi jual beli sampah, namun juga membawa misi sosial dengan memberdayakan para pengepul konvensional.

Sama halnya dengan aplikasi transportasi daring yang merangkul ojek pangkalan, Kepul juga memberdayakan pengepul tradisional untuk beradaptasi dengan teknologi modern.

Para pengepul yang bergabung dengan Kepul mendapatkan penghasilan tetap setiap bulan serta tidak perlu mengkhawatirkan kekurangan pelanggan karena aplikasi ini yang akan mencarikan mereka.

Cara Kerja Kepul dan Keuntungan bagi Pengguna


Aplikasi Kepul memudahkan masyarakat untuk menjual sampah daur ulang hanya dengan beberapa klik. 

Masyarakat dapat mengakses aplikasi Kepul, memilih jenis sampah yang ingin mereka jual, dan menunggu pengepul untuk datang menjemput sampah tersebut secara langsung di rumah. Hal ini tidak hanya praktis, tetapi juga gratis bagi pengguna.

Jenis Sampah yang Diterima dan Harga yang Ditawarkan

Berbagai jenis sampah daur ulang dapat dijual melalui Kepul, mulai dari kardus, botol plastik, minyak jelantah, hingga logam.


Harga yang ditawarkan bervariasi, seperti botol plastik bersih yang dihargai Rp 1.300 per kg, sementara koran bekas dihargai Rp 3.000 hingga Rp 4.000 per kg. Dengan adanya harga yang jelas, masyarakat didorong untuk memilah dan menjual sampahnya daripada hanya membuangnya.




Untuk melihat harga terupdate-nya, langsung aja download aplikasi Kepul di smartphone-mu yaaa!

Manfaat Sosial dan Lingkungan dari Kepul

Salah satu nilai tambah Kepul adalah dampak positifnya terhadap lingkungan dan kesejahteraan sosial. 

Dengan memanfaatkan teknologi untuk mengelola sampah, Kepul membantu mengurangi timbunan sampah di TPA dan mendorong masyarakat untuk lebih peduli dalam memilah sampah sejak dari rumah.

1. Memberdayakan Pengepul dan Mengurangi Beban TPA

Dalam operasionalnya, Kepul melibatkan pengepul lokal sebagai mitra utama. Ini tidak hanya meningkatkan pendapatan pengepul, tetapi juga mengubah citra profesi mereka yang sering kali dipandang sebelah mata.

Dengan sistem yang lebih terorganisir, para pengepul kini bekerja dengan lebih bermartabat. Selain itu, karena sampah langsung dijual ke pabrik atau pihak daur ulang, Kepul berhasil memotong jalur sampah sehingga tidak lagi menambah timbunan di TPA.

2. Menumbuhkan Kesadaran Akan Daur Ulang

Dengan menyediakan layanan jual beli sampah yang mudah diakses, Kepul secara tidak langsung mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilah dan mendaur ulang sampah.

Latif berharap dengan adanya Kepul, masyarakat semakin sadar bahwa sampah bukan hanya limbah, tetapi juga memiliki nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan kembali.

Prestasi dan Pengakuan atas Inovasi Kepul

Keberhasilan Kepul dalam mengatasi masalah sampah di Medan telah mendapatkan pengakuan di berbagai ajang. Pada tahun 2022, Latif menerima penghargaan "Best Innovator" di Festival Pemberdayaan Inovasi Iptek Pemuda, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). 

Selain itu, Kepul juga telah menjadi delegasi Indonesia dalam Asia Pacific ICT Alliance (APICTA) Awards di Guangzhou, China, pada 2018, menempatkannya sebagai salah satu startup teknologi yang patut diperhitungkan di Asia.


Nggak cuma itu aja, Abdul Latif Wahid Nasution sebagai pencipta Kepul juga berhasil mendapatkan apresiasi SATU Indonesia Awards dari PT Astra Internasional Tbk di tahun 2020.

Rencana Pengembangan dan Ekspansi Nasional

Latif memiliki rencana ambisius untuk membawa Kepul ke level yang lebih tinggi. Saat ini, ia tengah mempersiapkan ekspansi ke wilayah Jabodetabek, di mana permasalahan sampah juga sangat mendesak. 

Dengan persiapan yang matang, Kepul diharapkan dapat mulai beroperasi di kawasan tersebut pada pertengahan tahun depan. Dengan potensi pasar yang lebih besar dan tantangan yang lebih kompleks, Latif dan timnya terus berinovasi agar aplikasi Kepul tetap relevan dan efektif.

Fitur Tambahan dan Keuntungan yang Ditawarkan Kepul


Beberapa fitur inovatif yang ditawarkan Kepul adalah Sedekah Sampah dan Sekolah Bebas Sampah.

Lewat fitur Sedekah Sampah, kita bisa menyumbangkan sampah dan hasilnya bisa untuk di amalkan dan mendukung kegiatan sosial.

Sedangkan pada fitur Sekolah Bebas Sampah, sekolah bisa mendapatkan tambahan uang kas dengan mengumpulkan sampah dan menjualnya melalui Kepul.

Nggak hanya fitur-fitur inovatif tersebut, ada juga banyak keuntungan yang bisa kamu dapat dari mengumpulkan sampah ke Kepul Point.

Di antaranya, mendapatkan 1 botol Le Mineral baru dengan mengumpulkan 20 botol kosong Le Mineral, atau tukar sampahmu dengan sembako pilihan.

Dukungan dari Berbagai Pihak dan Kolaborasi

Kepul juga mendapatkan dukungan dari berbagai komunitas dan sponsor yang siap membantu pengembangan aplikasi ini. Beberapa organisasi seperti Science Hunter Indonesia, Tanoto Foundation, dan Arah Pemuda Indonesia telah menunjukkan minat untuk bermitra dengan Kepul dalam berbagai program sosial.

Kolaborasi ini semakin memperkuat posisi Kepul sebagai aplikasi yang tidak hanya berdampak lokal tetapi juga siap memberikan kontribusi di tingkat nasional dan internasional.

Aplikasi Kepul adalah bukti bahwa teknologi informasi dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi permasalahan lingkungan.

Dengan pendekatan yang inovatif dan melibatkan masyarakat secara langsung, Kepul telah mengubah cara pandang banyak orang tentang sampah. Dari sekadar limbah menjadi sumber pendapatan yang dapat memberi dampak sosial dan lingkungan.

Kepul tidak hanya berhasil mengatasi masalah sampah di Medan tetapi juga berpotensi besar untuk diaplikasikan di kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Dukungan yang diterima Kepul dari berbagai pihak menunjukkan bahwa masyarakat kini semakin menyadari pentingnya solusi berkelanjutan dalam pengelolaan sampah.

Posting Komentar untuk "Mengatasi Masalah Sampah Sekaligus Mengubah Sampah Menjadi Cuan dengan Inovasi Digital Aplikasi Kepul"