Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tentang PPDB Jakarta 2024 Jalur Zonasi, Apa Saja yang Perlu Diketahui?

Menjelang PPDB Jalur Zonasi siapa orang tua yang udah mulai deg-degan atau malah overthinking? PPDB Jakarta udah tinggal menghitung hari banget nih, sudah siapkah ikutan war PPDB jalur zonasi?

PPDB Jalur Zonasi

Pengalaman Mengikuti PPDB Jakarta 2023 Jalur Zonasi

Seperti yang udah pernah aku ceritakan dalam postingan-postingan sebelumnya. Alhamdulillah Una lolos masuk ke SMP Negeri tahun lalu lewat jalur zonasi. Padahal saat itu umur Una baru 12 tahun 8 bulan. Umur yang masih terbilang muda dibandingkan usia temen-temen sekelassnya yang lebih banyak di atas umur Una.

Jadi tahun lalu, aku emang super stress setelah Una nggak berhasil lolos di jalur prestasi, padahal nilai Una juga nggak kecil-kecil banget. Tapi saat itu bener-bener kalah dengan anak-anak yang punya sertifikat lomba. Jadi Nilai Akhir Una tergolong kecil karena nggak punya sertifikat apapun.

Apa yang Harus Dipersiapkan?

1. Mencari Tahu Tentang Zonasi Prioritas

Cari tahu terlebih dulu domisili rumah ada di zonasi prioritas berapa sih. Jadi, ada 3 zonasi prioritas:
  • Zonasi Prioritas 1: Rumah-rumah yang berada 1 RT dengan RT sekolah. Kalo udah jadi Prioritas 1, dah aman banget pokoknya. Mau umurnya masih 12 tahun (pas mau masuk SMP), juga pasti diterima kok.
  • Zonasi Prioritas 2: Rumah-rumah yang RT-nya bersinggungan langsung dengan RT sekolah. Zonasi Prioritas 2 juga masih terbilang aman, karena persentase diterimanya lebih besar dan masih ldidahulukan dibanding dengan zonasi prioritas 3.
  • Zonasi Prioritas 3: Rumah-rumah yang RT-nya bersinggungan langsung dengan RT Zonasi Prioritas 2. Zonasi Prioritas 3 punya kesempatan yang lebih kecil dibandingkan dengan Zonasi Prioritas 1 dan 2, terutama untuk yang umur anaknya masih tergolong muda, wajib deg-degan sih memang. Huhuhu

2. Mencari Tahu Tentang Jalur Zonasi Sebelumnya

Bisa via tanya-tanya ke orang tua murid tahun lalu, atau bisa via cari sendiri di arsip PPDB yang ada di web PPDB. Di arsip tersebut biasnaya terlihat jelas berapa umur termuda yang diterima di suatu sekolah. 

Dari sini kita jadi bisa mengira-ngira tuh kira-kira umur anak kita masuk atau nggak ya di sekolah yang akan kita tuju tersebut. Walaupun memang setiap tahun akan ada perbedaan, namun hal ini bisa banget kok dijadikan bahan pertimbangan.

3. Buat List Kemungkinan Jalur Zonasi

Seperti tahun lalu nih, setelah aku melihat di arsip PPDB, langkah yang aku lakukan selanjutnya adalah membuat daftar sekolah yang masuk ke dalam zonasi anak-anak, dan langusng mencari tahu berapa umur terendah mereka dan mana sekolah yang paling mungkin dimasuki dengan umur anak-anak.

4. Pertimbangkan Pilihan Secara Matang

Karena peraturan masih sama seperti tahun lalu, kalo udah diterima dan nggak lapor diri, nggak akan bisa lagi mengikuti tahap selanjutnya. Maka harus berpikir baik-baik sebelum menjatuhkan pilihan sekolah yaaaa.

Takut kan nyoba karena ya cuma buat coba coba aja yang penting masuk, eh ternyata nggak sreg sama sekolahnya. Huhuhuhu. Kalo emang hal ini terjadi, lebih baik coba jalanin dulu aja 1 semester atau 1 tahun di sekolah ini, kemudian baru ikut di PPDB Mutasi yaaaa.

5. Banyak-Banyak Berdoa

Aku sih percaya kalo nggak ada yang nggak mungkin kalo Allah emang udah ngasi jalannya. Jadi banyak-banyak berdoa aja, dan pasrahkan semuanya ke Allah SWT.

Mau gimanapun juga, kayanya pasti Allah lebih tau mana yang terbaik untuk hambanya yaaaa. Jadi jangan down dulu sebelum mencoba jalur zonasi, cobalah untuk banyak banyak positif thinking dan banyak banyak berdoa dulu sebagai bagian dari ikhtiar kita.

Apa yang Berbeda dari Jalur Zonasi tahun 2023 dan tahun 2024?

Apa ya? Sebenernya karena jalur zonasi tahun ini belum dibuka, aku belom bisa lihat banyak perbedaannya sih, Tapi ada beberapa hal yang aku tau sih:

1. Kecurangan Melalui Cara Numpang KK Sudah Lebih Sulit Untuk Dilakukan

Karena persyaratan tahun ini memamng lebih banyak, jadi kecurangan dengan numpang KK emang kayanya sekarang mungkin hampir mustahil untuk dilakukan. Nggak cuma ada persyaratan anak harus berada di dimisili tersebut selama 1 tahun tapi juga sekarang, Kepala Keluarga dalam KK tersebut harus memiliki hubungan yang jelas dengan si anak.

Jadi nggak cuma lama waktu tinggal aja yang diselidiki, tapi juga hubungan antara kepala keluarga dengan anak tersebut. Gabisa deh numpang KK warlok sekitar sekolah cuma demi ngejer zonasi prioritas 1.

2. Beberapa Sekolah Memperluas Daerah Zonasi-nya

Yup, sekolah terdekat dari rumah jaraknya cuma 400 meter, tapi sayang seribu sayang, rumah aku masih jadi zonasi prioritas 3. Sedih bangeeeeet..

Padahal beberapa bulan lalu, zonasi udah diperluas, ada beberapa temen-temen yang tadinya prioritas 3 sekarang jadi prioritas 2. Tapi tetep aja aku masih di prioritas 3 nih. Belum beruntung agaknya aku dalam perluasan zonasi ini.

Kayanya sebenernya masih ada beberapa hal deh yang mau aku tulis di sini, coba kok aku lupa lupa inget yaaaa.. huhuhu. Nanti aku tambahkan lagi deh poin poin yang terlupakan. Hihi.

Baiklah Buibu yang lagi deg-degan menjelang jalur zonasi, mari kita berdoa banyak banyak semoga anak-anak kita berjodoh dengan sekolah tujuannya yaaa. Aamiin..

Jika memang belum berjodoh, boleh banget nih dibaca dulu postingan yang ini yaaa: Apa yang harus dilakukan saat anak tidak lolos PPDB?

Apapun itu, marilah kita percaya bahwa rencana Tuhan selalu selalu selalu lebih indah dari rencana kita sendiri yaaaa. Aamiin..

Posting Komentar untuk "Tentang PPDB Jakarta 2024 Jalur Zonasi, Apa Saja yang Perlu Diketahui?"