Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Batik Bantengan, Sebuah Budaya Lebih dari Sekadar Kain Berwarna-Warni

Pada zaman modern ini, ketika teknologi terus berkembang pesat dan budaya global semakin mendominasi, menjaga warisan budaya lokal menjadi tugas yang semakin penting. Salah satu aset budaya yang sangat berharga bagi Indonesia adalah batik. Batik adalah seni tekstil yang telah menjadi bagian integral dari sejarah, identitas, dan kekayaan budaya Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan membahas betapa pentingnya menjaga budaya batik Indonesia dan menghormatinya sebagai karya seni yang mendalam.

Batik, Sebuah Warisan Budaya

Batik bukan sekadar sehelai kain berwarna-warni. Ini adalah karya seni yang rumit dan sarat makna. Proses pembuatan batik melibatkan teknik pewarnaan kain dengan motif tertentu, yang sering kali merujuk pada simbol-simbol budaya, sejarah, atau alam. Setiap motif batik memiliki cerita dan makna tersendiri. Misalnya, motif Parang memiliki makna tentang kekuatan dan ketangguhan, sementara motif Kawung melambangkan kebijaksanaan.

Keterampilan yang Memerlukan Waktu dan Dedikasi

Pembuatan batik adalah proses yang memerlukan waktu dan dedikasi. Pengrajin batik harus memiliki keterampilan yang sangat terampil dalam menerapkan pola dan warna dengan presisi. Bahkan, UNESCO telah mengakui keunikan dan keindahan batik Indonesia dengan menjadikannya sebagai Warisan Budaya Tak Benda Manusia.

Pentingnya Menjaga Budaya Batik Indonesia

Mempertahankan Identitas Bangsa

Batik adalah salah satu simbol identitas Indonesia yang paling kuat. Ini adalah cara visual yang kuat untuk menggambarkan kekayaan budaya dan sejarah bangsa ini. Dengan menjaga budaya batik, kita menjaga jati diri kita sendiri dan mengingatkan dunia akan keindahan dan kekayaan budaya Indonesia.

Mendukung Penghidupan Pengrajin Lokal

Industri batik juga memberikan penghidupan kepada ribuan pengrajin lokal di seluruh Indonesia. Dengan menjaga budaya batik, kita secara tidak langsung juga mendukung mata pencaharian mereka. Pengrajin batik adalah penjaga warisan budaya ini, dan kita harus mendukung upaya mereka untuk mempertahankannya.

Menginspirasi Generasi Muda

Melalui promosi budaya batik, kita dapat menginspirasi generasi muda untuk menyelami seni tradisional ini. Mereka dapat belajar tentang proses pembuatan batik, makna di balik setiap motif, dan bagaimana batik menjadi bagian integral dari sejarah Indonesia. Ini adalah cara yang bagus untuk menghubungkan generasi muda dengan warisan budaya mereka.

Anjani Sekar Arum, Wanita Berbakat yang Melestarikan Batik Bantengan

Berbicara soal batik, tentunya tidak jauh dari seni. Adalah seorang wanita. muda lulusan Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang yang bernama Anjani Sekar Arum yang mewarisi bakat melukis dari ayahnya. Ayahnya yang bernama Agus Tubrun merupakan seorang seniman pelestari bantengan di Desa Bumiaji Kota batu.

Uniknya, tidak ada seni batik di tempatnya kuliah. Namun kecintaan Anjani pada batik, mengeraskan tekadnya untuk berangkat ke Solo dan Jogjakarta agar bisa membuat karya seni batik terbaik. Keteguhannya membuahkan hasil, akhirnya ia memiliki keahlian dalam mengolah batik dan mampu menentukan corak dalam seni batiknya sendiri.

Sejak tahun 2010, Anjani mulai membatik. Ia membuat motif batik bantengannya sendiri yang merupakan hasil gabungan dari bakat, ketekunan, cinta dan keahlian yang dia miliki.

Anjani mengatakan, dalam hal norma kultur, hewan banteng yang biasa ia gambar dalam motif bantengan memiliki kekokohan selayaknya gunung. Seperti kota Batu yang dikelilingi empat gunung besar yaitu Gunung Semeru, Gunung Vander Man, Gunung Kawi dan Gunung Arjuno.

Memperkenalkan Batik Bantengan

Sejak menjadi mahasiswa di tahun 2008, Anjani telah membuat 54 lembar batik yang akhirnya ia pamerkan pada pameran tunggal di Galeri Raos Batu di tahun 2014.

Karya-karya tersebut bahkan dihargai dengan harga yang tinggi dan hampir habis terjual. Setelah menggelar pameran tersebut, Pemerintah Kota Batu mengangkat Batik Bantengan menjadi Batik Khas Batu. 

Sejak itu Anjani merasa tertantang untuk terus mengembangkan batin Bantengan dan membuat Galeri Batik Anjani di rumahnya. Tak hanya menjual batik, galeri tersebut juga mengadakan pelatihan batik cap dan tulis untuk pelajar atau siapapun yang ingin membuat usaha batik.

Batik Bantengan Sampai di Praha

Kegigihannya dalam pelestarian batik Bantengan, akhirnya membuat istri walikota Batu, Dewanti Rumpoko untuk mengadakan pameran di Praha. Semua tantangan, tentunya memiliki hambatannya tersendiri. Begitupun untuk pameran batik di Praha ini. Anjani hanya mampu menyelesaikan 10 kain batik di H minus dua minggu keberangkatannya. Mencari pembatik yang tekun ternyata bukan hal yang mudah. 

Hingga akhirnya pada tahun 2015, Anjani bertemu dengan salah satu muridnya yang masih berusia 9 tahun. Sejak itu Anjani aktif mengajar anak anak menjadi pembatik di sanggarnya. Hingga saat ini terdapat lebih dari 50 anak yang belajar membatik di sanggarnya. 

Setiap bulan, Sanggar Anjani mampu menghasilkan 45 lembar batik yang dijual dengan kisaran harga 300-750ribu. Dari setiap kain yang terjual, 90% hasilnya diberikan kepada pembuat batiknya dan 10%nya dikumpulkan untuk membeli kain, pewarna dan perlengkapan membatik lainnya.

Ketekunannya dalam melestarikan budaya batik Bantengan ini sukses membuatnya mendapatkan Apresiasi SATU Indonesia Awards yang diadakan oleh PT Astra Internasional TBK di tahun 2017.

Hingga saat ini Anjani masih terus mengembangkan batik Bantengan dan terus memperkenalkan batik tersebut ke khalayak luar dengan mengikuti berbagai event fashion yang ada.

Pentingnya menjaga budaya batik Indonesia tidak bisa diragukan lagi. Batik adalah warisan budaya yang kaya dan mendalam, dan kita memiliki tanggung jawab untuk merawatnya agar tetap hidup dan berkembang. Dengan memahami makna dan nilai budaya batik, kita dapat melestarikan identitas bangsa, mendukung pengrajin lokal, menginspirasi generasi muda, dan menciptakan kesadaran yang lebih luas tentang keindahan budaya Indonesia.

Jadi, mari bersama-sama #SemangatUntukHariIniDanMasaDepanIndonesia dengan menjaga budaya batik Indonesia agar terus bersinar dan mempesona dunia dengan keindahannya. Karena #KitaSATUIndonesia!

Posting Komentar untuk "Batik Bantengan, Sebuah Budaya Lebih dari Sekadar Kain Berwarna-Warni"