"Everything will be okay in the end. If it's not okay, it's not the end" -John Lennon
Quote dari John Lennon tersebut kayanya cukup memberi semangat buat aku saat melewati masa-masa sulit. Masa-masa sulit pandemi bahkan alhamdulillah sudah kita lewati sedikit demi sedikit hingga akhirnya bisa sampai pada titik di hari ini ya.
Yup, aku percaya pada akhirnya semua badai pasti berlalu! Tapi biasanya badai juga datang berlalu-lalang, silih berganti, jadi setelah satu badai usai pastikan persiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi badai berikutnya :')
Masa Suram Meningkatnya Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak
Seperti tahun lalu, tepat disaat Buibu bisa bernapas sedikit lebih lega karena tren kasus covid semakin menurun. Tiba-tiba, mendadak para Buibu dibuat jantungan lagi, karena ada tren kasus Gagal Ginjal Akut pada anak di bulan Agustus 2022.
Nah loh, kalo udah menyangkut anak-anak, hati para ibu emang langsung melemah ya. Duh, sampai saat ini pun, aku masih inget banget perasaan cemas waktu pertama kali mendengar berita tersebut. Nggak berenti hanya sampai membuat anak-anak harus cuci darah, banyak juga ibu yang kehilangan anaknya karena penyakit ini😢
Penyebab utama penyakit ini nggak langsung ditemukan. Penyakit ini entah darimana tiba-tiba datang, menyerang banyak anak, merenggut korban jiwa dan belum ditemukan penyebab pastinya dengan jelas. Buibu pasti masih bisa mengingat jelas, suasana cemas, takut dan was-was yang dirasakan kala itu. Mama Dian bahkan inget banget nyuruh Una Abang nggak jajan sembarangan dulu dan bawain bekel makanan dari rumah, karena takut penyebabnya karena makanan atau minuman yang ada di pasaran.
Sebagai ibu, tentunya mama Dian terus ngikutin berita seputar perkembangan kasus ini. Korban semakin bertambah, para dokter dan lembaga terkait terus berusaha keras mencari penyebab utama penyakit tersebut. Berasa banget masa-masa itu adalah masa-masa horor pasca pandemi yang bikin mikir "Ya Allah, cobaan apalagi ini.."😢
Syukurlah di bulan Oktober 2022, penyebab utama melonjaknya kasus Gagal Ginjal Akut segera diketahui setelah ditemukannya banyak kasus yang sama di Gambia. Sirop Obat yang tercemar bahan beracun berbahaya menjadi penyebab utama meningkatnya jumlah pasien anak yang menderita penyakit ini.
Alhamdulillah penyebabnya udah diketahui! Tapi kecemasan nggak langsung pergi gitu aja, karena penyebab utamanya adalah sirop obat yang biasa diminum anak-anak. Buat anak-anak usia 0-10 tahun yang namanya sirop obat tuh merupakan sesuatu yang vital banget.
Minum tablet belum bisa, minum puyer pasti drama karena rasanya yang pahit. Makanya hampir sebagian besar anak meminum sirop obat di kala sakit.
Una dan Abang yang saat itu berusia 12 dan 11 tahun pun masih meminum sirop obat di kala sakit. Sesungguhnya mama Dian saat itu cukup deg-degan karena nggak lama sebelum meningkatnya kasus Gagal Ginjal Akut ini, Una dan Abang sempet masuk RS karena tipes. Keluar RS tentunya masih lanjut minum obat sirop dari dokter. Sempet agak parno dan mikir "Duh, sirop obat yang dulu diminum Una Abang aman kan yaaaa.."
Tapi yaudalah, bismillah aja.. Nggak pake ba bi bu, setelah diketahui bahwa sirop obat yang tercemar bahan beracun yang menjadi biang kerok dari semua masalah ini, mama Dian langsung stop semua penggunaan sirop obat untuk Una dan Abang.
Obat demam yang biasanya dalam bentuk sirop, langsung mama Dian alihkan ke tablet. Una pun mulai belajar minum obat tablet dan obat Abang selalu mama Dian gerusin. Lebih repot, lebih drama, tapi gapapa yang penting anak-anak aman! Mama Dian juga lebih ngejaga kesehatan anak-anak, supaya nggak perlu minum obat dulu kalo nggak urgent-urgent banget.
Tapi, semua badai pasti berlalu..
Bulan ini, alhamdulillah sudah menginjak bulan ke-6 setelah ditemukannya penyebab utama penyakit GGAPA (Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal) tersebut. Tentunya dalam kurun waktu 6 bulan ini banyak banget yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya KEMENKES RI dan BPOM untuk segera menangkap oknum-oknum yang bertanggung jawab atas kejadian ini. Serta melakukan pengawasan menyeluruh supaya kejadian ini tidak terulang lagi.
Nah, alhamdulillah banget kemarin mama Dian berkesempatan menghadiri Dialog Interaktif Kesehatan: Sirop Obat Aman Untuk Anak yang diadakan oleh Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia.
Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) adalah wadah komunikasi dan konsultasi antar sesama pelaku usaha farmasi dan juga antara perusahaan dengan pemerintah serta pihak-pihak terkait lainnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah produksi obat, distribusi obat dan pelayanan obat, yang berdiri sejak 1969. Anggota GPFI telah memenuhi 90% kebutuhan obat nasional secara volume, dan memproduksi lebih dari 2.000 item obat sirup dan puluhan ribur item obat sediaan lainnya. GPFI memiliki anggota lebih dari 150 produsen obat nasional, 1600 PBF obat yang terdiri dari 600 PBF nasional dan 1000 PBF lokal dan lebih dari 20.000 apotek dan toko obat di Indonesia.
Dialog Interaktif Kesehatan: Sirop Obat Aman Untuk Anak
Narasumber yang hadir saat event yang diselenggarakan di Royal Kuningan Hotel ini adalah perwakilan dari Kemenkes RI, BPOM, IDAI, IAI (Ikatan Apoteker Indonesia), dan Akademisi yang merupakan Guru Besar Farmakologi - Famasi Klinis dari ITB.
Dalam acara ini, Mama Dian banyak dapat insight yang mencerahkan banget. Nggak cuma mendapatkan kabar gembira yaitu sirop obat kembali aman dikonsumsi untuk anak. Tapi juga dapat penjelasan sejelas-jelasnya tentang asal muasal, kisah awal mula melonjaknya kasus GGAPA ini serta penyebab dan biang kerok dari semua ini.
Pasti Bubu penasaran juga nggak sih, "Sejak kapan sih penderita penyakit ini melonjak tajam?", "Bagaimana cara dokter menemukan penyebabnya?", "Apa penyebab utamanya?" dan "Siapa biang keroknya?"
Yang penasaran, mama Dian udah rangkumin nih semua yang mama Dian denger dari dialog interaktif kesehatan kemarin. Langsung aja baca artikel di bawah ini hingga selesai yaaaa~
Tentang GGAPA (Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal)
Kebetulan di acara kemarin hadir juga dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Buibu mah pasti nggak asing sama dokter Piprim yaaa. Buat Buibu yang sering googling-googling atau mencari informasi seputar kesehatan anak, pasti udah kenal dong ya sama dokter Piprim.
dr. Piprim pun menceritakan secara jelas gimana horornya suasana di IDAI saat pertama tren kasus GGAPA melonjak tajam dan para dokter anak berusaha keras mencari tahu penyebabnya.
GGAPA bukanlah penyakit baru. Penyakit ini biasanya rentan dimiliki oleh anak-anak yang memiliki kelainan organ sejak lahir. Jadi di waktu normal, setiap bulan biasanya ada belasan pasien baru yang menderita GGAPA. Namun di bulan Agustus kemarin, terjadi peningkatan tajam hingga 120 lebih anak yang mengidap GGAPA.
Satu boldline yang mengkhawatirkan adalah peningkatan kegawatan kasus sangat cepat. Jika biasanya pasien biasa membutuhkan waktu 3 bulan untuk mendapatkan dialisis atau cuci darah, pasien anak GGAPA pada bulan Agustus kemarin harus segera mendapatkan tindakan cuci darah secepatnya.
Awalnya dr. Piprim dan rekan sejawat cukup clueless mengenai penyebab utama penyakit ini. Hingga akhirnya beliau mendapatkan pencerahan saat mendengar bahwa ada kasus obat sirop yang tercemar di Gambia. dr. Piprim langsung melakukan teleconference dengan dokter anak di Gambia dan menemukan banyak kesamaan antara pasien anak GGAPA di Indonesia dan di Gambia. Salah satu penanda pastinya adalah ditemukan kandungan EG/DEG pada semua urin pasien anak GGAPA.
dr. Piprim mengapresiasi keputusan Kemenkes yang langsung menyetop penggunaan sirop obat setelah penyebab utama kasus GGAPA ini ditemukan. Tentunya, hasil investigasi dan pengawasan ketat BPOM dan Kemenkes juga menjadi titik terang bagi semua dokter anak di Indonesia.
Jadi apa sih penyebab utama kasus GGAPA kemarin?
Nah, buibu pasti bertanya-tanya juga kan tentang penyebab utama kasus GGAPA kemarin. Zat apa sih yang merusak ginjal anak-anak secara cepat? Ini dia binag kerok utama dari melonjaknya kasus GGAPA kemarin!
Yup, EG (Etilen Glikol) dan DEG (Dietilen Glikol) merupakan toxic atau racun yang menjadi penyebab utama banyaknya anak yang tiba-tiba menderita GGAPA. Cemaran EG/DEG sebenarnya masih dimungkinkan jika masih ada dalam batas tertentu. Namun saat itu, BPOM menemukan beberapa sirop obat yang mengandung EG/DEG dalam jumlah tinggi.
Prof. Apt. I Ketut Anyana, Msi., PH.D seorang guru besar farmakologi dari ITB menjelaskan tentang bahaya konsumsi EG/DEG di ambang batas kewajaran. Bahayanya tentu saja sudah terpampang nyata di mata kita, yaitu banyaknya korban jiwa anak yang berjatuhan akibat konsumsi sirop obat yang terpapar EG/DEG diluar batas normal ini ya😢
Timeline Kasus GGAPA di Indonesia
Jadi kapankah sesungguhnya lonjakan kasus ini bermula? Lalu, bagaimana perkembangannya hingga saat ini?
DR. Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt., M.A.R.S selaku Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan KEMENKES RI menceritakan bahwa peningkatan pasien GGAPA sesungguhnya mulai terlihat sejak Juli 2022 dan jumlahnya meningkat tajam di bulan Agustus 2022. Pasien GGAPA terbanyak merupakan pasien anak dengan usia 0-5 tahun.
Kemenkes pun berusaha keras mencari tahu penyebabnya, hingga kemudian menemukan titik terang saat WHO merilis daftar bat batuk sirop yang terkontaminasi di Gambia. Walaupun obat di Gambia tersebut tidak masuk ke Indonesia, namun zat yang sama dituding menjadi penyebab utama melonjaknya kasus GGAPA di Indonesia.
Setelah melakukan penelitian dan pengawasan ketat, Kemenkes RI akhirnya mengeluarkan Surat Edaran untuk menghentikan penggunaan sirop obat untuk anak. Hal ini bisa dikatakan merupakan sebuah langkah besar dengan risiko yang tidak sedikit, namun ternyata merupakan langkah tepat untuk menghentikan lonjakan kasus GGAPA di tanah air.
Dra. Tri Asti Isnariani, Apt, M. Pharm selaku Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor & Zat Adiktif (ONPPZA) dan Plt. Direktur Registrasi Obat, BPOM RI menjelaskan bahwa "BPOM telah melakukan langkah-langkah antisipatif dalam penanganan kasus cemaran EG/DEG yang ditemukan dalam sirop obat sejak Oktober 2022. Mulai dari intensifikasi surveilans mutu produk, penelurusan dan pemeriksaan terhadap sarana produksi dan distribusi, hingga pemberian sanksi administratif, termasuk melakukan verifikasi pemastian mutu terhadap sirop obat yang beredar. Upaya-upaya penindakan juga terus dilakukan terhadap sarana produksi dan distribusi jika terdapat unsur pidana bidang kesehatan. "
Perkembangan Terbaru Mengenai Keamanan Sirup Obat
Lega kan dengernya? Oknum-oknum utamanya udah ditangkap dan bahkan ada beberapa perusahaan farmasi yang udah dicabut izin pembuatan obatnya.
Tapi nggak berenti cuma sampe disitu, Kemenkes dan BPOM juga udah menetapkan standar baru untuk perusahaan farmasi dan peredaran obat agar kedepannya tidak terulang lagi kejadian yang sama.
Pada acara kemarin, hadir juga Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, apt. Noffrendi Roestram, S.Si yang menceritakan tentang pengalaman apoteker dalam menerima keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses sirop obat yang belum boleh beredar dan panjangnya proses mendapatkan obat puyer, selama periode penarikan sementara sirop obat tahun lalu.
Alhamdulillah banget nih Buibu, sekarang kita udah bisa kembali membeli sirop obat untuk anak di apotek terdekat. Alhamdulillah mama Dian gaperlu capek gerus-gerus tablet lagi buat Abang, akhirnya bisa kembali stock sirop obat demam di rumah.
Hingga 21 Maret 2023, sudah ada lebih dari 600 sirop obat yang terjamin keamanannya. Untuk list lengkapnya bisa dilihat pada web BPOM. Informasi pada link akan terus diperbarui, jadi kemungkinan sirup obat yang aman untuk anak juga akan terus bertambah ya Buibu.
Sebagai penutup, ada beberapa kesimpulan nih dari Bapak Tirto Kusnadi selaku Ketua Umum GP Farmasi.
Yup, tentunya Bapak Tirto Kusnadi juga turut serta mengingatkan kepada semua perusahaan farmasi untuk tetap disiplin dalam menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Benar (CPOB) dan Cara Distribusi Obat yang Benar (CDOB).
Gimana Buibu, udah lebih lega ya setelah mendengar berita baik ini? Tentunya jangan lupa juga untuk menggunakan obat resmi secara tepat, dan sesuai dengan aturan pakai, ya! Dengan ditingkatkannya pengawasan ketat oleh BPOM dan kemenkes, insyaaAllah masa-masa suram ini nggak akan terulang lagi di masa depan yaa. Aamiin..
Untuk Buibu yang mau tau lebih banyak lagi tentang acara Dialog Interaktif Kesehatan: Sirop Obat Aman Untuk Anak kemarin, bisa langsung aja ke Instagram
@gpfarmasi.id dan web
gpfarmasi.id yaaa.
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk semua pembacanya. Kalo ada yang mau ditanyakan, boleh banget ditulis pertanyaannya di kolom komen di bawah ya Buibu. Terima kasih💖
Alhamdulillah lega banget dong sirop obat udah aman dan boleh lagi diberikan ke anak yang sakit. Udah gak ada drama minum obat lagi deh, semoga gak ada lagi kasus gagal ginjal pada anak yaa
BalasHapusBetul banget maaak, aamiin.. semoga badai yang sama ngga akan terulang lagi ya maaaak
HapusAlhamdulillah jadi gak terlalu khawatir lagi kalo lagi butuh obat sirop, anak-anakku tuh agak susah minum puyer atau tablet
BalasHapusIh sama maaaak, lelah aku gerus gerus obat tablet.. hhuhuhu
HapusAsli banyak drama saat kasih obat ke anak-anak waktu enggak diperbolehkan dulu kasih sirop obat. Pasalnya, mudah sekali minum obat dalam bentuk sirop. Ada rasa dag dig dug juga akan akibat tercemarnya sirop obat. Syukur badai sudah berlalu dan kini sirop obat aman lagi. Yeayy
BalasHapusiya, alhamdulillah badai udah berlalu ya mak Diaaaan
HapusAlhamdulilah ya sudah ada kepastian kalau obat sirop aman untuk anak, sehingga tidak membingungkan orang tua dalam memilih obat bagi anak-anak mereka
BalasHapusBetul banget, udah gaperlu galau galau lagi ya mak Nisaaaa
Hapusalhamdulillah badai sdh berlalu ya, jd kabar mengembirakan ini buat para moms
BalasHapusIyes, sekarang dah nggak perlu galau lagi deh kasih obat sirup ke anak anak
HapusAlhamdulillah ya Mbak BPOM bergerak cepat banget langsung diusut masalahnya dan ditangani jadi kita para orang tua merasa jauh lebih lega
BalasHapusBetul maaaaak, alhamdulillah karena kolaborasi BPOM plus Kemenkes juga nih, badai ini jadi cepat berlaluuu
HapusBismillah ya sudah pada aman sirop obat, jadi nggak perlu khawatir. Memang ini yang sangat ditunggu para ibu-ibu sehingga tidak perlu khawatir lagi dengan sirop obat untuk anak.
BalasHapusiya maaaak, nggak perlu khawatir lagi kalo mau kasih sirop obat ke anak ya maaaak
Hapusakhirnya obat sirup sudah aman ya, semoga diberikan kesehatan selalu untuk kita semua :D
BalasHapusaamiin, semoga sehat sehat terus jadi nggak perlu sering-sering minum obat juga ya maaak.. hehe
Hapusyakin sih pasti semua ibu merasa lega dan gak khawatir lagi karena beberapa sirop obat sudah aman dikonsumsi untuk anak
BalasHapusiya nih, lega banget denger kabar iniii :')
HapusLega banget mba denger kabar kalau sirop obat untuk anak udah aman, jadi gak pake puyer-puyeran lagi
BalasHapusBetul, lelah ya menghadapi drama perpuyeran :')
HapusAlhamdulillaah kini orangtua sudah ga was-was lagi, anak2 sudah bisa minum obat sirop dengan rasa aman dan nyaman. Kita sebagai masyarakat umum beserta BPOM dan Kemenkes harus tetap berjaga2 memantau supaya kejadian kemarin tidak terulang lagi aamiin.
BalasHapusIyes bener banget maaaaak, semoga badai ini nggak terulang lagi di kemudian hari ya maaaak.. aamiin
Hapuslegaaaaa bgt rasanyaaaa😍
BalasHapuskarena berita ttg cemaran syrup obat ntuh meresahkaann para ortu ye kaannn
Betuuull.. alhamdulillah lebih lega sekarang ya maaak <3
HapusMama Dian, aku lanjut baca artikel ini sambil terngiang-ngiang lagu #badaipastiberlalu versi Ari Lasso. Turut bersyukur karena kasus ini akhirnya terpecahkan. Semoga pihak2 yang terbukti melakukan pelanggaran tidak mengulangi tindakannya (eh dapat vonis berapa tahun ya? aku nggak ikutin kasus hukumnya). Aku baru tau kalau EG/DEG ini biasa digunakan utk antifreeze pada radiator kendaraan. Ketika dikonsumsi dan melebihi ambang, tragis sudah.
BalasHapusTapi badai sudah berlalu. Semoga tidak kejadian lagi di masa mendatang. Aman dan sehat anak-anak Indonesia....
Kok buka versi chrisye mak? hihihihi. Yang pasti pihak yang melanggar langsung ditutup pabriknya, dicabut izinnya mak, jadi ngga akan bisa memproduksi obat lagiiii.. Aamiin, semoga anak anak Indonesia aman dan sehat sehat terus ya maaak
Hapusmama Dian, akhirnya udah aman ya sekarang. Alhamdulillah aku jg bahagia banget deh dengan kabar ini. Kan pas ditarik obat dari peredaran, anak2 di rumah jg sakit, bingung gimana, puyer kan susah mereka nelannya :D
BalasHapusIya ya mak Uciii, drama banget kalo minumin puyer ke anak anak yaaa.. huhu
HapusGagal Ginjal Akut pada anak ini memang pasti gak hanya satu sebab, tapi ada yang lain. Kemarin emang bikin khawarir. Sekarang udah lebih tenang karena sirop dinyatakan aman juga
BalasHapusIya betul maaaak, alhamdulillah obat obat penyebab meningkatnya kasus GGAPA tahun lalu, sudah ditarik dan tidak boleh beredar lagi di masyarakat. InsyaaAllah aman-aman terus kedepanya ya maaaak.. aamiin..
Hapussedih banget ya waktu kemarin kasus gagal ginjal ini muncul karena yang kena itu bahkan masih bayi yang belum kenal makanan. alhamdulillah sekarang obat siropnya sudah aman ya mbak buat dikonsumsi
BalasHapussedih banget ya waktu kemarin kasus gagal ginjal ini muncul karena yang kena itu bahkan masih bayi yang belum kenal makanan. alhamdulillah sekarang obat siropnya sudah aman ya mbak buat dikonsumsi
BalasHapusIya bener mba. Keputusan Kemenkes untuk langsung menghentikan pemberian sirop obat pada anak adalah keputusan yang tepat. Smoga semua anak anak slalu sehat ya
BalasHapusAkhirnya kekhawatiran kita berakhir ya mba..aku termasuk yg buang2 stock sirop obat tapu alhamdulillahnya pas di cek stock sirop obat yg biasa diberikan aman ternyata
BalasHapusSama dengan saya Mama Dian yang stop penggunaan sirop obat ke Una dan Abangsaat rame kasus gagal ginjal akut..Saya juga was-was, apalagi saat anak sakit Duh
BalasHapusSyukurlah kini sirop obat sudah aman digunakan sesuai petunjuk pemakaian
Sempat khawatir banget gegara kasus banyak anak gagal ginjal karena cemaran di sirup obat kemarin itu. Sampai sekarang masih suka was² kalau mau kasih obat bentuk cair. Tapi sekarang merasa lega deh kalau sudah dipastikan aman ya
BalasHapusFinally ya Mbaa, after setengah tahun. Akhirnya udh ketahuan penyebabnya dan skrg bisa gunakan obat sirop lg.
BalasHapusJelas sih kalau ada anak2 under 2th yg susah bgt dikasih puyer. Obat sirop dengan pipet tuh mudah bgt ngasihnya.
Semoga besok2 ga ada lagi deh hal2 aneh kayak gini.
Alhamdulillah ya, badai sudah berlalu... Semoga anak-anak dan kita orang tuanya juga sehat selalu ya...
BalasHapusAlhamdulillah sekarang sirop obat sudah aman ya mbak
BalasHapusKalau anak sakit, nggak drama lagi
Karena pas sirop obat dilarang, minum obat puyer bikin drama
Alhamdulllah obat sirop sudah aman digunakan untuk aman, pastinya BPOM gak sembarangan mengeluarkan pernyatan karena sudah dilaukan penelitian.
BalasHapusAlhamdulilah... Ikut senang dan lega. Jadi teringat masa-masa susahnya kasih obat ke anak jika sakit apalagi batuk. Obat sirup sangat membantu sih ketimbang selain sirup. Sehat-sehat semuanya. Makasih sharingnya ya Mama Dian...
BalasHapusSenangnya karena obat sirup sudah aman
BalasHapusSoalnya kalau anak sakit jadi drama kalau minum puyer
Yess senengnya mendengar kabar ini, maklum kabar tentang obat sirup tidak aman kemarin bikin emak parno.
BalasHapusTau sendiri kan yaa anak2 pasti sukanya minum obat sirup(Gusti yeni)
Alhamdulillah ya, kini semua orang tua bisa bernapas lega. Terutama orang tua yang punya anak masih kecil. Gak khawatir lagi deh kalo ngasih obat sirop ke anak. Sudah terjamin keamanannya. Asalkan beli obatnya di tempat yang terpercaya atau sesuai resep dokter. Semoga semua orang tua pada tahu dengan info inj.
BalasHapusAlhamdulillah ya kalau udah ada statemen gini dari semua pihak sehingga ortu tak lagi OVT dan ragu nyetok dan memberikan obat sirop lagi ke anak. Soalnya kasian anak2 kalau misalnya sakit kudu konsumsi puyer kan blm tentu higienis jg, belum lagi drama gakmau minum sirupnya.
BalasHapusTetanggaaaa, ternyata dokter pun bingung dengan penyakit ini. Anak awalnya segar kok tahu-tahu gagal ginjal. Syukurlah udah jelas penyebabnya dan segera ditindak yaa. Memang pencemaran obat ini bikin panik nasional.
BalasHapus