Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Waspada Perubahan Iklim, Yuk Sayangi Bumi!

Berasa nggak sih beberapa minggu belakangan ini perubahan cuaca terasa ekstrim. Pagi-pagi super duper panas dan terik, siang mendadak mendung dan sore hingga malam hujan deres yang disertai angin kecang. 

Bulan Maret memang menjadi bulan pancaroba. Pancaroba adalah musim peralihan dari satu musim ke musim yang lain. Saat ini Indonesia akan meninggalkan musim hujan dan menuju ke musim kemarau. Perubaahn cuaca mendadak memang biasanya wajar terjadi di musim pancaroba.

Tapi perubahan cuaca seminggu kemarin emang erasa lebih ekstrim dibandingkan dengan musim pancaroba sebelumnya. Dan ternyata salah satu penyebab cuaca ekstrim adalah karena perubahan iklim! 💔

perubahan iklim

Mengenal Perubahan Iklim

Apa itu perubahan iklim? Perubahan iklim sering dikenal juga dengan nama climate changes. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup, perubahan iklim adalah berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi curah hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan manusia. Perubahan ini tidak hanya akan terjadi sesaat namun akan terjadi dalam jangka waktu yang panjang.

Mengapa perubahan iklim bisa terjadi?

Terdapat beberapa penyebab perubahan iklim global, diantaranya:

Gas Rumah Kaca

Gas rumah kaca adalah gas di atmosfer bumi yang bertindak seperti kaca di rumah kaca sehingga memerangkap panas matahari dan membuat panas tersebut tidak bisa terlepaskan ke angkasa.

Meningkatnya Emisi

Meningkatnya emisi yang dihasilkan oleh manusia juga menjadi penyebab selajutnya terjadi perubahan iklim. Emisi adalah zat-zat pembuangan yang beracun, dapat membahayakan makhluk hidup dan juga mencemari lingkungan.

Contoh emisi yang dihasilkan manusia diantaranya, pembakaran batu bara dan penebangan hutan yang menyebabkan berkurangnya penyerapan CO2.

Pemanasan Global

Global warming atau pemanasan global adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, daratan bumi hingga laut. Tahu nggak sih, bahwa ternyata dibandingkan abad ke-19, suhu rata-rata global saat ini lebih tinggi sebesar 0,85 derajat Celcius. CO2 merupakan penyebab utama meningkatnya pemasan bumi. Industri dan pembangkit listrik merupakan penyumbang terbesar CO2  di udara.

Lalu apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi perubahan iklim?

Masalah perubahan iklim tentunya bukan masalah satu pihak saja, melainkan menjadi masalah semua manusia yang menghuni bumi saat ini. Apakah kita bisa meninggalkan bumi yang "sakit" kepada anak cucu kita nanti?

Oleh karena itu, sebelum semakin parah, setiap manusia harus memberikan kontribusi terhadap masalah perubahan iklim ini. Lalu kira-kira hal-hal apa ya yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak perubahan iklim?

Sebagai warga negara biasa, tentunya kita nggak punya power untuk menghentikan industri-industri melepaskan Co2 ke udara, kita juga nggak punya power untuk menyuruh semua orang mengurangi pemakaian kendaraan pribadi.

Dibandingkan menghabiskan fokus kepada hal-hal yang nggak bisa kita kendalikan, lebih baik yuk mulai fokus kepada hal-hal yang dapat kita kemdalikan. Dimulai dari diri sendiri!

Hemat listrik

Ini adalah salah satu hal yang paling mudah dilakukan di rumah. Kurangi penggunaan listrik mulai dari kamar kita. Bisa dengan melepaskan colokan charger yang tidak digunakan, matikan obat nyamuk elektrik saat kita sedang tidak dikamar, manfaatkan jendela untuk penerangan di siang hari, matikan lampu kamar kandi jika tidak digunakan, hingga menggunakan bohlam dengan saya yang lebih hemat.

Kurangi penggunaan kendaraan pribadi

Dibandingkan menggunakan mobil pribadi untuk ke pasar terdekat, mungkin saat ini kamu bisa mencoba untuk berjalan kaki, naik sepeda atau transportasi umum. Dengan jalan kaki, naik sepda atau naik transportasi umum, tentunya akan mengurangi emisi gas buang kendaraan. Sehingga kadar CO2 di udara tidak semakin bertambah banyak.

Memakan lebih banyak sayur

Ternyata hewan hewan di peternakan merupakan salah satu penyumbang emisi metana. Domba dan sapi merupakan penghasil metana saat mereka sedang menyantap makanannya. Jadi mengurangi konsumsi daging dan lebih banyak memakan sayur, bisa membantu mengurangi emisi metana di udara.

Mulai menanm pohon di rumah

Sesungguhnya aku seneng banget sih saat hobi tanaman jadi ngehitzzz kemarin. Walaupun harga beberapa tanaman jadi melambung tinggi, tapi setidaknya semakin banyak orang yang semangat untuk menanam pohon atau tanaman di rumah. Dengan semakin banyak tanaman, insyaaAllah semakin banyak juga CO2 yang diserap dan tergantikan dengan oksigen yaaa.

Pas banget kemarin papa Api juga kena virus hobi tanaman di awal pandemi. Alhamdulillah makin seger dan subur-subur-subur sekarang tanamannya. Halaman belakang yang tadinya gersang, sekarang udah super hejo! Hihi

Menerapkan reduce, reuse dan recycle

Kurangi penggunaan barang sekali pakai dan mulailah menggunakan barang yang bisa dipakai berulang kali. Mulai dari kurangi penggunaan tissu, ganti dengan menggunakan lap yang bisa dicuci ulang. Kurangi penggunaan sedotan, sendok dan garpu sekali pakai, sebaliknya mulailah membawa selalu sedotan, sendok dan garpu di tas agar bisa digunakan kapanpun dan dimanapun. Selanjtnya, untuk mengurangi penggunaan pembalut, kaum perempuan juga bisa menggunakan menstrual pads atau menstrual cup yang bisa digunakan berulang kali.

Aku sendiri udah mulai bawa botol minum sendiri plus sedotan bambu dan juga sendok garpu kayu yang bisa digunakan berkali-kali. Bulan lalu aku juga udah mulai nyoba menggunakan menstrual cup, semoga hal-hal kecil #UntukmuBumiku ini bisa memberikan pengaruh positif untuk bumi ini.

YUk manteman semua, 1 langkah kecil jika dilakukan oleh ribuan orang dapat menjadi langkah yang besar dan memberikan dampak yang signifikan. Setiap hari akan selalu menjadi awal yang baru untuk kita menyelamatkan bumi. Mulai sekarang? Belom terlambat kok, let's #TeamUpforImpact!

Posting Komentar untuk "Waspada Perubahan Iklim, Yuk Sayangi Bumi!"