Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Penanganan Pertama Pada Luka Anak dengan Hansaplast Bacteria Shield

"Duuuh, jangan naik-naik. Nanti jatoh!" 

"Eh jangan lari-lari. Sini-sini duduk aja."

"Jangan loncat-loncat ya.. Kejeduk nanti kamu.."

Familiar ngga nih sama kata-kata diatas? Biasanya nih, para eyang yang super sayang banget sama cucunya selalu mengeluarkan banyak larangan saat si kecil mulai aktif bereksplorasi kesana kesini.

Apalagi kalo cucu-cucu kesayangannya baru mulai belajar jalan atau baru mulai aktif bereksplorasi pengen tau banyak hal. Makin-makin deh para eyang jadi semakin protektif sama cucunya, ya..

Faktanya, memang 32% luka terjadi di rumah. Nggak salah juga sih kekhawatiran para eyang ini saat melarang cucunya.

Tapi 80% perkembangan otak anak terjadi di 1000 Hari Pertama Kehidupannya. Tentunya perkembangan otak itu harus didukung dengan nutrisi dan juga stimulasi yang cukup.

Stimulasi-stimulasi inilah yang biasanya juga didapatkan si anak dari eksplorasi lingkungan sekitarnya. Jadi sebenarnya nggak baik juga ya terlalu protektif dan terlalu membatasi anak saat dia sedang melakukan eksplorasi. 

Yang penting tetap ada orang dewasa yang selalu mengawasi si kecil saat sedang berekplorasi. Eh tapi, namanya jatoh atau luka, kadang memang terjadi tiba-tiba ya.. 

Jadi gimana dong kalo si kecil jatuh dan terluka saat sedang bermain dan bereksplorasi di rumah? Oleh karena itu penting banget nih untuk mengerti tentang proteksi saat mendukung tumbuh kembang anak.

Pas banget nih, di awal Maret kemarin, merek plester luka kesayangan kita semua yaitu Hansaplast mengadakan acara virtual dengan para Moms beserta dengan putra-putrinya yang bertajuk "Seberapa Pentingkah Proteksi Terhadap Tumbuh Kembang Anak?"


Acara yang diadakan secara virtual ini, turut menghadirkan para ekspert yang ahli dibidangnya yaitu dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A (Dokter Spesialis Anak), Grace Euginia Sameve, M.A, M.Psi (Psikolog) dan para Mom Influencer kece antara lain Tyna Kanna Mirdad dan Zaskia Adya Mecca.

Tindakan dan Pertolongan Pertama Saat Anak Terluka



Pembicara pertama yang hadir adah Ibu Dokter cantik, dr. Mesty yang sharing mengenai tindakan dan pertolongan pertama pada luka anak.

Jadi, apa sih yang harus pertama kali dilakukan saat anak jatuh dan terluka?


Perhatikan luka anak. 

Jika lukanya berupa robekan besar, darah yang tidak berhenti keluar, jatuh di tempat yang kotor ditambah dengan riwayat imunitas anak yang tidak lengkap, kemudian luka bernanah dan bebau, harus langsung dibawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Jika lukanya tidak seperti yang disebutkan diatas, ada beberapa langkah nih yang harus kita lakukan saat anak baru jatuh dan terluka:

Angkat tangan atau kaki yang terluka, dan tekan selama 5 menit. Kemudian lihat si anak, hargai dan artikulasikan perasaan anak. Kita harus tetap tenang dan tanyakan dengan pelan "Pasti sakit ya..? Tenang, Mama bantu obati ya.."

Jika luka berdarah, bersihkan dulu luka dengan air mengalir dan antiseptik yang mengandung PHMB kemudian balut lukanya.

Jaga luka tetap kering. Membiarkan luka terbuka ternyata dapat menyebabkan luka menjadi infeksi dan memperlambat penyembuhannya. Jika membalut luka, pastikan masih ada sirkulasi udara untuk keluar masuk di area lukanya. Hindari kontak dengan benda lain karena bisa memperlambat penyembuhannya.

MITOS FAKTA seputar penanganan luka pada anak


Jangan memberikan odol atau cairan liur kepada luka anak. Odol atau bahan kimia lain yang membuat luka semakin perih dan membuat luka menjadi lebih lambat sembuh. 

Air liur juga tidak tepat untuk dioleskan diatas luka. Karena air liur kita juga mengandungbakteri yang mungkin malah akan membuat luka menjadi infeksi.

Jadi penanganan yang tepat pada luka adalah bilas luka dengan air mengalir. Dan berikan cairan antiseptik  yang mengandung PHMB agar luka bebas dari kuman dan bakteri. Kemudian balut luka dengan plester luka.

Pola Asuh Anak Selama Pandemi


Selanjutnya ada Kakak Psikolog Grace Eugenia Sameve, M.A, M.Psi, yang sharing-sharing seputar pola asuh anak selama pandemi.

Selama pandemi ini semua kegiatan anak dilakukan di rumah saja. Mulai dari belajar dari rumah dan bermain di rumah.

Pola asuh apa sih yang terbaik diterapkan selama pandemi ini?

Kak Grace mengatakan bahwa Pola Asuh Otoritatif adalah pola asuh yang paling oke diterapkan di masa pandemi ini. 

Pola Asuh Otoritatif adalah pola asuh yang menerapkan pengawasan ekstra ketat terhadap tigkah laku anak-anak, namun tetap bersikap responsif, menghargai dan menghormati pemikiran, perasaan serta mengikutsertakan anak dalam pengambilan keputusan.

Jadi pola asuh otoritatif ini merupakan pola asuh yang seimbang anatara kasih sayang dan juga memberikan space untuk anak untuk berekplorasi dan independen.

Karena selama pandemi ini, orangtua juga mrupakan guru anak-anak selama belajar dari rumah, ya. 

Setiap anak terlahir dengan tempramen yang berbeda-beda. Ada yang langsung mudah bergaul, ada juga yang perlu pemanasan perkenalan dulu sebelum menjadi akrab dengan orang lain. 

Kepribadian ini, masih bisa dibentuk nih sebelum anak berusia 17 atau 18 tahun. Nah selama pandemi ini orantua adalah satu-satunya teman interaksi anak dirumah. Oleh karena itu peran orangtua sangat penting untuk menghadirkan karakter anak di masa pandemi ini.

Dengan peran orangtua sekaligus menjadi guru belajar dari rumah ini, orangtua harus mampu memberikan kesempatan anak untuk mandiri dan berikan keyakinan untuk eksplorasi. Namun sampaikan juga kepada anak, bahwa saat mereka membutuhkan pertolongan, jangan takut untuk bertanya dan saat itu kita juga harus memberikan dukungan.

Yang membuat anak merasa aman dan nyaman saat terluka

Selain pertolongan pertama pada luka. Ternyata ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sebagai orangtua, agar anak tetap merasa anak dan nyaman saat terluka. 

Yaitu dengan tetap hadir dan menemani anak setelah kita mengobati luka mereka dan juga menghadirkan hal-hal yang menyenangkan untuk anak agar mereka tetap merasa relax saat sedang terluka.

Nah, jadi nggak cuma pertolongan pertama aja yang penting saat anak-anak terluka, ya. Tapi juga kehadiran kita disamping mereka, saat mereka terluka, akan tetap membuat mereka mereasa lebih tenang, lebih aman dan lebih nyaman.

Sharing Session with Tyna Kanna Mirdad


Selanjutnya adalah sharing session bersama mom influencer kece, Tyna Kanna Mirdad. Yang bercerita tentang penanganan pertama pada luka anak-anaknya.

Tyna nih paham banget sama kondisi pandemi ini dimana anak-anak ruang geraknya menjadi lebih terbatas dan semua kegiatannya hanya dilakukan di rumah aja.

Anak bungsu Tyna yang masih usia SD juga masih aktif-aktifnya nih main lari-larian. Dan juga pernah sampe luka dan berdarah saat lagi main dan eksplorasi di rumah.

Tyna bilang, yang pertama kalo harus dilakukan orangtua saat anak anak luka adalah jangan panik. Kemudian langsung ambil kotak P3K di rumah untuk pertolongan pertama pada lukanya.

Proteksi untuk Tumbuh Kembang Anak pada Kotak P3K di Rumah


Nah, pada punya kotak P3K di rumah nggak nih Buibu? Kotak P3K nih penting banget ya untuk tersedia di rumah, buat naro obat-obatan dan juga buat penanganan pertama saat anak-anak atau anggota keluarga terluka saat berada di rumah.

Apa aja nih kira-kira isi kotak P3K Buibu di rumah?


Sini-sini, kenalan dulu yuk sama rangkaian proteksi dari Hansaplast. Inovasi terbaru dari Hansaplast ini dukung keluarga Indonesia untuk memberikan perlindungan optimum untuk mencegah infeksti pada luka.

Hansaplast dengan Logo dan Kemasan Baru Kini Dilengkapi dengan Bacteria Shield

Apa aja sih yang terbaru dari Hansaplast?



Packagingnya! Logo baru  Hansaplast kini dibuat seperti bentuk senyuman. Yang melambangkan perawatan luka yang nyaman dan cepat untuk seluruh keluarga. 

Hansaplast kini juga menggunakan kemasan baru yang lebih ramah lingkungan dengan material yang telah tersertifikasi oleh FSC untuk pelestarian hutan. 

Gambar plester yang terdapat pada packaging depannya juga merupakan gambar ukuran asli plesternya loh. Jadi nggak usah tebak-tebak buah manggis tentang ukuran plesternya saat membeli plester luka Hansaplast ya. Cukup liat aja gambar plester yang ada pada kemasannya.

Selain logo baru Hansaplast, terdapat juga logo "Bacteria Shield" pada packaging terbarunya! Bacteria Shield yang hadir pada Hansaplast ini memiliki beberapa keunggulan.

Plester baru Hansaplast kini hadir dengan material kain dengan teknologi unggul. Yaitu material anyaman yang rapat, sehingga mampu menghalangi bakteri. Material dengan kualitas tinggi yang membantu luka tetap bernafas. Material bantalan luka berkualitas tinggi yang aman membalut area yang terluka dan tidak menempel pada luka.

Rangkaian Produk Hansaplast Untuk Penyembuhan Luka Optimal


Nah, ini dia nih yang harus ada pada kotak P3K kita di rumah. Yaitu rangkaian perawatan luka dari Hansaplast.



Jadi pertama, saat anak terluka semprot Spray Antiseptik Hansaplast yang mengandung PHMB. PHMB ini merupakan bahan antiseptik yang mempu membunuh dan mencegah perkembangbiakan kuman pada luka. Spray Antiseptik Hansaplast yang mengandung PHMB ini juga tidak menimbulkan rasa perih pada luka saat digunakan. Jadinya aman dan nyaman banget digunakan untuk anak-anak.



Kemudian tutup luka dengan plester hansaplast yang mengandung Bacteria Shield, agar luka tetap aman terlindungi dari infeksi. 


Dan terakhir, gunakan juga Hansaplast Salep Luka untuk menghilangkan bekas luka. Hansaplast Salep Luka  ini berguna untuk perawatan luka dan kulit yang rusak. Dapat digunakan untuk proses penyembuhan luka ringan seperti luka sayat, luka gores dan luka bakar ringan serta sedang. Cocok juga digunakan untuk bayi, kulit yang rusak, iritasi, kering dan sensitif.


Udah ngerasa tenang deh pokoknya kalo sedia rangkaian produk dari Hansaplast ini di rumah. Bener-bener cocok banget untuk pertolongan pertama pada luka. Jadi saat anak terluka saat berekplorasi, jadi lebih tenang deh menangani luka anak.

Yuk ikut dukung Bentuk Nyata Perlindungan Hansaplast Untuk Keluarga Indonesia


Caranya mudah banget nih, seperti yang ada di bawah iniiii:



Buka instagram dan buat instagram story dengan menggunakan filter Bacteria Shield dari Hansaplast. Jangan lupa tag instagram Hansaplast di @Hansaplast_id.

Untuk setiap instagram story yang kamu buat, Hansaplast akan menyumbangkan 10ribu rupiah untuk donasi pendidikan bekerjasama dengan 1000 guru.

Wah mudah banget cara ikutan donasinya, cukup buat 1 Instagram Story aja menggunakan filter Bacteria Shield diatas! Yuk lah, langsung cuss ikutaaaannnn~


Nggak terasa setelah 2 jam, acara virtual bareng Hansaplast ini harus berakhir. Seneng banget dapet banyak pengetahuan baru seputar parenting dan juga pertolongan pertama yang tepat untuk luka.

Yang pasti sih sekarang aku nggak akan lupa untuk selalu sedia rangkaian produk Hansaplast di kotak P3K di rumah. Buibu yang lain juga nggak boleh lupa ya, untuk selalu menyediakan proteksi terbaik untuk tumbuh kembang anak di rumah! 

Posting Komentar untuk "Cara Penanganan Pertama Pada Luka Anak dengan Hansaplast Bacteria Shield"