Bango Pangan Lestari untuk Kesejahteraan Petani dan Ketahanan Pangan Indonesia
"Belinya kecap Bango ya.."
Pesen Mama setiap menugaskan aku beli kecap di warung saat aku kecil. Untuk beberapa bahan masak di dapur, nggak mesti dibeli dengan merk spesifik. Tapi untuk kecap, pasti mama menyebutkan dengan spesifik, Kecap Bango.
Sampe sekarang aku udah bisa masak sendiri, pake kecapnya juga tetep Kecap Bango. Rasa kecapnya lebih enak dan beda dengan kecap-kecap yang lain. Kecap Bango udah jadi semacam teman akrab saat masak di dapur.
Eh makanya kemarin seneng banget deh, waktu diundang untuk ikutan Webinar kecap Bango yang bertajuk, Bango Pangan Lestari. Tadinya aku kira Bango bakal ngeluarin kecap varian baru, tapi ternyata apa yang diobrolin dan diumumkan di webinar Bango Pangan Lestari, lebih dari itu!
Webinar yang diselenggarakan via zoom meeting ini dihadiri oleh Nirina Zubir sebagai MC, Hernie Raharja (Director of Foods and Beverages PT Unilever Indonesia), Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng (Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian RI), Rusli Abdullah (Peneliti dari INDEF - Institute for Development of Economics and Finance), Aria Nurfikry (Vice Marketing of Marketing TaniHub), dan Oshin Hernis (Head of Communications SayurBox).
Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Petani
Bapak Agung sebagai Kabadanbkp Kementan membuka webinar ini dengan penjelasan terperinci mengenai kondisi petani dan pertanian Indonesia. Nggak dipungkiri lagi bahwa pandemi COVID-19 berdampak sangat besar di bidang perekonomian Indonesia. Semua lapisan masyarakat terdampak oleh pandemi ini, termasuk juga kelompok petani.
Petani merupakan produsen bahan-bahan pangan yang menjadi tumpuan semua orang. Namun di masa pandemi ini petani kecil tidak memiliki akses terhadap pasar yang luas sehingga hasil produksi pertaniannya hanya dijual seadanya di pasar lokal dengan harga yang murah.
Permintaan bahan pangan dari bisnis Hotel, Katering dan Restoran juga menurun dikarenakan terpasa tutup selama pandemi. Pendistribusian komoditas pangan selama pandemi juga sempat terganggu dikarenakan sempat diberlakukannya pembatasan sosial.
Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk melindungi kesejahteraan petani adalah memastikan kelancaran rantai distribusi pangan dari petani kepada konsumen. Hal ini tentunya membutuhkan kontribusi erat dari berbagai pihak.
Menurut Mas Rusli dari Indef, saat ini Indonesia juga tengah menghadapi ketidakseimbanganantara sistem pertanian dan permintaan pangan. Dimana permintaan pangan kita terus naik untuk memenuhi kebutuhan 200 juta lebih penduduk Indonesia, sedangkan sistem pertanian kita mangalami penurunan yang berdampak juga kepada kesejahteraan petani yang menurun.
Unilever Global Commitment untuk Sistem Pangan yang Lebih Baik
Ibu Hernie Raharja sebagai Director of Foods and Beverages PT Unilever Indonesia mengatakan bahwa banyak negara di berbagai belahan dunia termasuk indonesia menghadapi berbagai tantangan yang dapat mempengaruhi ketahanan pangan. Berdasarkan fakta tersebut hingga tahun 2050 Unilever secara global berkomitmen untuk mentransformasi cara menanam, memproduksi dan mengonsumsi makanan agar mampu memenuhi kebutuhan pangan yang terus bertambah.
Untuk mewujudkan komitmen ini Unilever ingin berkontribusi terhadap sistem pangan yang lebih baik melalui dua hal penting yaitu diversifikasi konsumsi pangan dan diversifikasi produksi pangan.
Sebagai salah satu perwujudan komitmen terhadap diversifikasi produksi pangan, Bango produksi PT Unilever, Tbk. ingin bertindak sebagai katalisator bagi upaya peningkatan ketahanan pangan melalui penerapan pertanian yang berkelanjutan sebagai suatu sistem yang komprehensif mengintegrasikan aspek lingkungan hingga sosial ekonomi masyarakat pertanian.
Bango Pangan Lestari
Sebagai payung besar dari keseluruhan inisiatif mendorong pertanian yang berkelanjutan baik yang sala ini telah dijalankan maupun inisatif lainnya di masa depan, Bango meluncurkan BANGO PANGAN LESTARI, yang terdiri dari:
Pengembangan Sistem Pertanian Berkelanjutan adalah kerjasama Unilever Indonesia dengan Universitas Gajah Mada menghadirkan varietas unggul kedelai hitam Malika yang hingga saat ini menjadi kunci kelezatan autentik khas Bango.
Serangkaian standar bertani yang ramah lingkungan atau Unilever Sustainable Agriculture Code (USAC) juga telah digunakan dalam menghasilkan kedelai hitam Malika yang digunakan untuk memproduksi kecap Bango. Unilever juga bekerjasama dengan Promoting Rural Incomes Through Support for Markets in Agriculture (PRISMA) untuk melakukan studi mengenai sistem pemupukan dan irigasi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim di Indonesia.
Perlindungan Kesejahteraan Petani dan Keluarganya dengan mengembangkan komuniyas petani kedelai Malika melalui "Program Pengembangan Petani Kedelai Hitam". Yang hingga tahun 2018 telah memberikan manfaat dan menyejahtrerakan kehidupan 10.500 petani dengan cakupan area seluas 3.900 hektar yang tersebar di wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Bango juga memiliki Program Saraswati yang memberdayakan buruh tani wanita, istri petani dan kelompok wanita yang terlibat dalam kegiatan penilahan kedelai hitam fase pasca panen sehingga mampu berkembang dan menunjukkan aktualisasi diri.
Penggalakan Regenerasi Petani, Bango telah menggagas Program Petani Muda sejak akhir tahun 2019. Bekerjasama dengan The Learning Farm, program ini melakukan pembinaan intensif bagi para pemuda potensial mengenai cara bercocok tanam yang efektif untuk hasil panen tang maksimal dan kesejahteraan yang lebih terjamin. Diharapkan melalui program ini akan menghasilkan pahlawan generasi baru yang dapat menjamin ketersediaan bahan pangan yang berkualitas.
Bango Pangan Lestari Berkolaborasi dengan SayurBox dan TaniHub
Nah ini dia terobosan terbaru dari Bango Pangan Lestari yang kini berkolaborasi dengan dua platform e-commerce yaitu SayurBox dan TaniHub Group yang memasarkan hasil yani dari petani lokal untuk bersama-sama berkontribusi dalam upaya menjaga ketahanan pangan dalam situasi pandemi COVID-19 dengan mengajak masyarakat membeli hasil pangan langsung dari petani.
Melalui Bango, Bango mengajak kita semua nih untuk membeli bahan pangan langsung dari para petani, melalu platform digital SayurBox dan TaniHub Group. Nah website ini juga akan menjadi penghubung bagi masyarakat yang ingin menunjukkan dukungan terhadap jerih payah petani dan juga turut serta berkontribusi nyata untuk membantu meningkat kan kesejahteraan para petani. Kerjasama ini diharapkan dapat mempersingkat jalur distribusi hasil panen dari petani kepada para konsumen.
Lewat kolaborasi ini akan diperluas jaringan mitra petani sehingga lebih banyak petani di Indonesia yang akan terbantu kesejahteraannya. Beberapa pelatihan juga akan digelar seperti pembuatan pupuk organik cair dan pelatihan literasi keuangan untuk meningkatkan pengetahuna dan kapasitas petani Indonesia menerapkan sistem pertanian yang lebih baik dan berkelanjutan.
Secara keseluruhan, mama Dian terpukau banget sih dengan program Bango Pangan Lestari yang berperan nyata dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan meningkatkan tingkat ketahanan pangan Indonesia. Super keren dan mama Dian juga super mendukung program Bango Pangan Lestari ini. Bravo Bango dan Unilever!
Jadi yang mau belanja langsung bahan pangan segar dari para petani, boleh langsung aja ke www. bango.co.id/bangopanganlestari. Daftarkan email kamu dan dapatkan juga voucher diskon untuk pembelanjaan pertama kamu!
Yuk kita ikut berperan serta dalam menjaga bersama ketahanan pangan untuk cucu kita. Saatnya kita #DukungPetaniIndonesia agar petani lebih sejahtera dan ketahanan pangan Indonesia juga turut meningkat!
Dari dulu udah terkenal banget kecap bangau, kalau beli kecap ya merek ini. Progarm Bangau Lestari bagus juh nih buat mensejahterakan petani ya
BalasHapusBango mendukung petani lokal Indonesia ya 😍 aku termasuk orang yang lebih suka sama bahan pangan lokal juga nih.
BalasHapusBerarti Bango pake kedelainya dari kedelai asli Indonesia ya?
Bango memang kecap andalan para mama. Mama saya jg sukanya bawain kecap bango buat masak di rumah saya, kuatir stok kecap saya habis karena saya jarang cek stok kecap. Wkwkw
BalasHapusMengambil peran sekecil apapun untuk masa depan bangsa dan anak cucu kita nanti itu harus banget dilakukan ya.. nah bango ini sudah kasih contoh baik bagaimana kita bisa mengambil peran dengen membeli produk dari petani lokal ya
BalasHapusSemoga kesejahteraan petani bisa kembali diperbaiki dengan program mulia ini.
BalasHapusBtw,
Apakah ini sudah berlaku untuk pembelian di seluruh Indonesia?
Memang di masa pandemi ini, saatnya kita semua berusaha berbagi energi positif!
Salut dengan kolaborasinya. Unilever programnya keren banget selalu care dengan masyarakat apalagi petani yang ditengah pandemi cukup merasakan dampaknya
BalasHapusSalut euy sama Unilever yang membuat program Bango Pangan Lestari ini. Semoga jadi banyak petani yang terbantu dan merasakan manfaatnya.
BalasHapusProgram dari bango ini keren banget, semoga semakin banyak program kolaborasi yang perduli terhadap petani. karena pandmei juga berdampak terhadap dunia pertanian. Btw, saya juga suka pakai kecap bango lhoh..
BalasHapusMantap nih, keren banget programnya unilever... Mulai dari perlindungan kesejahteraan, regenerasi, pelatihan, dll...
BalasHapusHahaha jadi ingaat akupun dulu suka diminta beli kecap sama telor di warumg dekat rumah😁
BalasHapusBtw keren banget ini, bango jd ada webnya buat bebelian dr petani langsung ya. Keren programnya
Bango ini rasanya enaaaak banget. Kedelainya enak. Makanya seneng pakai bango. Bagus banget mensejahterakan petani
BalasHapusAlhamdulillah ya mbak, terharu banget bango memerhatikan kesejahteraan petani. jadi semangat makan dengan kecap bango nih jadinya hehe
BalasHapusSemoga banyak yang ikut menyukseskan program penguatan pangan ini dengan bertransaksi belanja kebutuhan bahan pangan segar melalui SayurBox dan TaniHub. Dengan begitu kita bisa bantu juga meningkatkan kesejahteraan para petani.
BalasHapusDi rumah pake Bango
BalasHapusLezatnya makanan memang ga kaleng kaleng
Dan semoat ikut Bango Pangan Lestari diluncurkan via Zoom
Semoga oetani terus sejahtera
𝘚𝘦𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘱𝘦𝘵𝘢𝘯𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳 𝘥𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘬𝘢𝘣𝘢𝘳 𝘪𝘯𝘪 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘰 𝘬𝘦𝘳𝘦𝘯
BalasHapus