Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Anak Muda dan Masa Depan Indonesia, Mendukung Gerakan Anti Hoax

Mendukung Gerakan Anti Hoax: Hentikan Peredaran Hoax Dimulai Dari Kita. Indonesia berduka. Tiga buah Bom meledak bersamaan di 3 Gereja yang berbeda di Surabaya, bersamaan dalam 1 hari. Belakangan diketahui bahwa pelaku berasal dari 1 keluarga, ayah, ibu dan 4 orang anaknya. Bom yang mereka bawa bersama diri mereka tidak hanya membunuh para pelaku, tetapi juga membunuh sekitar 14 orang lainnya serta melukai puluhan korban yang termasuk anak-anak di dalamnya.

Ini bulan Mei di tahun 2018 yang kelabu. Belum kering luka hati kita atas kejadian pengeboman 3 Gereja tersebut. Keesokan harinya, sebuah bom kembali meledak di Polrestabes Surabaya. Bom bunuh diri tersebut kembali menewaskan pelaku dan anggota polisi yang sedang bertugas. 

Saat itulah kita tersadar. Ini bukan kebencian terhadap suatu agama tertentu. Terorisme ini tidak menargetkan agama tertentu. Teroris ini menargetkan kita, Indonesia. Terorisme selalu menjadi musuh kita semua, musuh semua umat beragama yang ada di Indonesia. 

Beberapa saat setelah Bom di Polresta Surabaya meledak, munculah kabar yang menyebar via Whatsapp bahwa Gereja yang terletak di Duren Sawit Jakarta juga dilempari oleh bom. Serta himbauan dari salah satu petinggi Polri tentang pusat perbelanjaan apa sajakah yang mungkin menjadi sasaran bom berikutnya. Apakah berita yang beredar via Whatsapp ini sudah pasti tepat? Tidak. Kedua berita tersebut ternyata hanyalah hoax yang dibuat entah oleh siapa dengan tujuan mungkin untuk menebarkan teror yang lebih luas lagi di masyarakat Jakarta.

Sudah sepantasnya, kita kaum muda sebagai penggiat media sosial tidak  sembarangan mengcopy paste sebuah artikel dan mnyebarluaskannya lagi ke orang lain tanpa mengecek kebenaran dari berita tersebut terlebih dahulu. Kemudian apa yang harus kita lakukan agar tidak memperkeruh suasana mencekam yang sudah kita rasakan di hari pengeboman ini?

Hentikan beredarnya berita hoax mengenai suatu hal yang belum jelas kebenarannya. Ciptakanlah gerakan anti hoax. Stop penyebaran berita yang belum tentu kebenarannya. Jangan membuat situasi semakin panas dengan beredarnya berita-berita hoax yang meresahkan masyarakat kita. 

Hoax tentunya tidak hanya beredar via Whatsapp saja, namun bisa bisa melalui platform sosial media yang lainnya. Terutama pada kurang lebih 100 juta pengguna Facebook di Indonesia. Begitu mudah jempol ini menekan tombol share untuk sebuah berita yang belum benar adanya.

Seperti yang dikatakan Wahyu Dhyatmika dalam buku Anak Muda dan Masa Depan Indonesia

"Pada satu titik, akan terjadi perang propaganda yang sistematis untuk saling menjatuhkan. disinilah wabah hoax dan disinformasi mulai menyebar. Platform media soaial kita umumnya tak siap menghadapi situasi konflik diametral semacam itu. Seperti yang kita saksikan pada saat referendum tentang Uni Eropadi Inggris Raya dan Pemilihan Presiden Amerika Serikat akhir 2016 lalu, media sosial tak berusaha memberikan tanda untuk konten yang berpotensi keliru dan bohong. Walhasi;, Algoritma mereka tetap mendorong penyebaran konten-konten itu semakin luas, terutama di antara orang-orang yang berpikiran sama."

Oleh karena itu, perlulah kita menghentikan hoax dimulai dari jempol kita sendiri. Kukuhkan diri kita untuk sebagai pribadi yang anti hoax dan mendukung gerakan anti hoax.

Gerakan Anti Hoax


"Pada akhirnya, hoax hanyalah ekses dari sebuah era kelimpahan informasi sebagai dampak tak terhindarkan dari kemajuan komunikasi. Ibarat virus, hoax hanya dapat dilawan dengan serum kekebalan berupa kemampuan berpikir secara kritis" (Tulisan Wijayanto dalam buku Anak Muda dan Masa Depan Indonesia)

Gerakan anti hoax harus dimulai dari kita. Dengan kesadaran kita, dan dengan kesadaran segenap anak muda yang benar-benar peduli dan ingin mengubah Indonesia menjadi sebuah negara yang lebih baik lagi.

Gerakan Anti Hoax


Seperti dalam 60 tulisan dari 60 anak muda dalam buku Anak Muda dan Masa Depan Indonesia. Buku terbitan Penerbit MIZAN ini baru saja diterbitkan Maret 2018 lalu. Buku Anak Muda dan MAsa Depan INdoensia sudah dapat dibeli di toko buku online maupun toko buku offline terdekat dengan harga Rp. 79.000,-. Dengan Dimas Oky Nugroho, Ph.d. sebagai editornya, buku ini merangkul 60 anak muda dari Aceh hingga Papua untuk menuangkan pemikirannya mengenai masa depan bangsa kita, Indonesia.

Buku Anak Muda dan Masa Depan Indonesia ini membahas beberapa hal yang krusial, mulai dari kepemimpinan, nasionalisme, kemajemukan, demokrasi, globalisasi, ekonomi berkelanjutan hingga konvergensi media digital. Banyak pemikiran cerdas dari para anak muda yang bisa kita petik dari buku ini. 

Gerakan Anti Hoax

Sang editor, Dimas Oky Nugroho, Ph.d. juga merupakan seorang staf khusus kepala staf Presiden Republik Indonesia. Beliau juga merupakan founder dari sekolah pemimpin muda 'Kader Bangsa Fellowship Program' (KBFP) dan koordinator dari gerakan AMPUH (Anak Muda Punya Usaha).

Bedah Buku Anak Muda dan Masa Depan Indonesia

Pada hari Sabtu 5 Mei 2018 kemarin diadakan acara bedah buku Anak Muda dan Masa Depan Indonesia serta diskusi "20 tahun reformasi di mata kaum muda". Acara ini dihadiri oleh Dimas Oky Nugroho sendiri dan para penulis dalam buku Anak Muda dan Masa Depan Indonesia. 

Gerakan Anti Hoax

Acara juga berlangsung secara santai pada kafe Diskusi Kopi yang terletak di Jalan Halimun Raya no.11b, Guntur, Setiabudi , Jakarta Selatan. Kafe bergaya vintage dengan banyak mural bernuansa kebangsaan ini ternyata juga merupakan milik Dimas Oki Nugroho sendiri.

Kafe diskusi kopi memiliki 3 lantai dengan lantai pertama yang difungsikan sebagai kafe, dan lantai ketiga yang dapat digunakan sebagai meeting atau workshop room. Banyak sekali workshop menarik yang diadakan disini, untuk info lebih lengkapnya silakan lihat di instagram @diskusikopi.ruangberbagi.

Bedah Buku Anak Muda dan Masa Depan Indonesia

Kafe yang sering digunakan untuk beragam forum diskusi serta workshop ini membuka sebuah panggung di halamannya untuk acara bedah buku Anak Muda dan Masa Depan Indonesia. Acara berlangsung santai, menyenangkan dan menyegarkan. 

Karena nasib bangsa ini memang berada pada pundak anak-anak muda Indonesia. Bangga sekali mengetahui bahwa cukup banyak anak muda Indonesia yang mengerti, memahami serta tertarik untuk ikut serta membesarkan bangsa kita. 

Dan tentunya para anak muda tersebut mendukung gerakan anti hoax dan akan menjadi filter utama dalam menyaring berita yang akan ia edarkan kembali dari jempol mereka sendiri.  Mari Mendukung Gerakan Anti Hoax: Hentikan Peredaran Hoax Dimulai Dari Kita!

2 komentar untuk "Review Anak Muda dan Masa Depan Indonesia, Mendukung Gerakan Anti Hoax"

  1. Sudah sepantasnya, kita kaum muda sebagai penggiat media sosial tidak sembarangan mengcopy paste sebuah artikel dan mnyebarluaskannya lagi ke orang lain tanpa mengecek kebenaran dari berita tersebut terlebih dahulu.

    Sepakat banget mbak. Sayangnya banyak banget yg kayak gini. Even dr kalangan kaum terpelajar. Sedih jadinya.

    BalasHapus
  2. Sebagai blogger, saya juga menjadi lebih waspada dan lebih berhati-hati dalam menyebarkan berita. Lebih baik ribet cek dan ricek terlebih dahulu daripada asal share berita yang ternyata adalah berita hoax.

    BalasHapus