Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Diabetasol Apresiasi Dukungan Keluarga untuk Penderita Diabetes Type 1

Pada tanggal 14 November kemarin, dunia memperingati hari World Diabetes Day. World Diabetes Day ini sudah diperingati sejak tahun 1991 dengan tujuan supaya semakin banyak orang yang mengenali dan mewaspadai penyakit diabetes ini.

Kalo ngomongin tentang diabetes ini, langsung keinget sama mama papa yang keduanya merupakan pengidap diabetes atau diabetesi.

Papa mengidap diabetes sejak 15 tahun yang lalu, sejak itu mama selalu memperhatikan asupan gula yang dikonsumsi papa. Mulai dari mengganti nasi yang dikonsumsi papa menjadi nasi merah, mengganti gula putih dengan gula diet rendah kalori hingga membeli martabak manis tanpa gula. Sejak saat itu, aku sebagai salah satu anaknya juga turut selalu mengingatkan jika papa terlalu berlebihan mengkonsumsi makana atau minuman manis. 

Sedangkan mama, baru terindikasi mengidap diabetes sejak terserang stroke pertamanya. Selama 3 bulan lamanya mama sempat mengikuti katering diet untuk mengontrol asupan gula dan kolesterolnya. Pastinya memang terasa berat sekali untuk mama yang tadinya memiliki rutinitas meminum teh manis setiap hari.

Alhamdulillahnya papa dan mama termasuk orang yang peduli dengan kesehatan, jadi sebagai anak tugas kami hanya cukup mengingatkan sesekali saat papa dan mama mengonsumsi gula diluar batas wajar dalam sehari. Diluar itu, papa dan mama secara sadar diri sanggup mengontrol dan mengurangi asupan gula yang dikonsumsi setiap hari.

Papa dan mama memiliki 3 anak, aku adalah anak kedua dan sampai saat ini kami sekeluarga besar masih tinggal di rumah yang sama. Jadi masih mudah untuk terus mengawasi apa-apa yang dikonsumsi mama dan papa setiap harinya.

Tentunya juga sebagai anak, juga sering membaca beragam informasi mengenai diabetes dan mencoba mengenali apa-apa saja produk terbaik untuk para diabetesi. Karena akupun sadar bahwa diabetes juga merupakan salah satu penyakit keturunan, yang sangat mungkin akan aku derita juga suatu hari nanti.

Nah sebagai orang terdekat mama dan papa yang merupakan diabetesi, aku juga mengenal berbagai macam produk yang baik untuk para diabetesi. Salah satunya adalah Diabetasol. Produk khusus penderita diabetesi yang juga rutin dikonsumsi oleh papa.


varian produk diabetasol baik untuk penderita diabetes type 1

KALBE Nutritionals mempersembahkan Diabetasol yang menjadi produsen nutrisi khusus diabetes dan selalu mendukung diabetesi untuk selalu hidup sehat dengan terus memberikan total nutrisi untuk diabetes untuk menjaga gula darah dan memberikan edukasi kepada masyarakat luas.

Diabetasol turut memperingati World Diabetes Day 2020

Untuk memperingati World Diabetes Day 2020, Diabetasol juga mengadakan serangkaian acara untuk mengedukasi masyarakat luas mengenai penyakit diabetes Bersama Dia. Rangkaian acara ini diawali dengan media briefing yang diselenggarakan secara virtual pada tanggal 3 November 2020 kemarin.

Media Talkshow "Bersama Diabetasol, Sayangi Dia"

Media Briefing online Diabetasol ini bertema "Bersama Diabetasol, Sayangi Dia". Sesuai dengan peringatan World Diabetes Day 2020 ini yang mempromosikan peran caregiver khususnya keluarga dalam manajemen perawatan, pencegahan dan pendidikan diabetes.

Media briefing online ini juga menghadirkan online talkshow bersama dengan 4 narasumber yang ahli dibidangnya. 

Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF) hingga tanggal 14 Mei 2020 sebanyak 463 juta orang dewasa di dunia menyandang diabetes. Dan yang lebih membahayakannya adalah 50,1%  penyandang diabetes (diabetesi) tidak terdiagnosis. Hal ini menjadikan diabetes sebagai silent killer yang masih menghantui dunia.


dr. Sidartawan menjelaskan tentang penyebab diabetes

Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo Sp.PD, KEMD, FACE (Executive Committee Member IDF Western Pacifif Region 2009-2011 & 2012-2015) menjelaskan bahwa menurut data IDF, sebanyak 90% diabetesi adalah pasien diabetes tipe 2 atau diabetes melitus.

Kenaikan jumlah diabetesi ini ternyata didorong oleh kondisi saling mempengaruhi yang kompleks antara pertumbuhan sosio-ekonomi, demografis, lingkungan dan juga faktor genetis.

Kontributor utama yang lainnya adalah arus urbanisasi, populasi penduduk yang menua, berkurangnya aktivitas fisik dan juga meningkatnya obesitas serta kelebihan berat badan.

Masyarakat ternyata nggak hanya perlu mewaspadai diabetes tipe 2 ini, tetapi kita semua juga harus turut mewaspadai diabetes tipe 1. Jika diabetes tipe 2 biasanya menyerang anak muda hingga orangtua, diabetes tipe 1 menyerang anak-anak.

Diabetes type 1 disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi hormon insulin yang berfungsi untuk memindahkan glukosa dari dalam darah ke dalam sel. Organ pankreas penderitas diabetes tipe 1 tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.

Beberapa gejala penderita diabetes tipe 1 adalah sering buang air kecil, mudah haus, cepat lapar, dan juga penurunan berat badan.

Penderita diabetes type 1 tidak mampu memproduksi insulin sehingga harus menerima suplai insulin dari luar tubuh secara rutin, dan juga harus belajar untuk menyesuaikan suplai insulin dengan makanan yang dikonsumsi, kadar gula darah dan juga aktivitas yang dilakukan Bersama Dia.

Menurut Prof. Sidartawan, tingginya jumlah penderita diabetes membuat pengendalian diabetes membutuhkan perhatian semua orang dan juga kebijakan nasional dengan pendekatan yang terintegrasi.

Kehadiran komunitas sadar diabetes dan juga keluarga yang peduli diabetes ternyata dibutuhkan untuk meningkatkan kewaspadaan dan juga kesiagaan masyarakat dalam mengendalikan diabetes.

Dan keluarga merupakan caregiver terdekat penderita diabetesi yang efektif dan mudah untuk melakukan upaya kesehatan, melalui perencanaan makan, perencanaan olahraga, pengaturan obat dan juga edukasi mengenai diabetes.

Jadi penting banget nih untuk keluarga diebetesi mengatur pola makan diabetes menjadi pola makan sehat dan gizi seimbang dan juga mengajak keluarga yang merupakan diabetesi untuk rutin melakukan olahraga. Karena menurut hasil penelitian, ternyata 42,2% pasien diabetesi yang mendapat dukungan keluarga yang positif memiliki gula darah yang lebih terkontrol.

Indonesia ternyata juga menempati urutan ke-7 dari sepuluh negara dengan jumlah pasien diabetes tertinggi. Hal ini menjadikan Indonesia berstatus waspada diabetes. Pertahun 2020 angka penderita diabetes di Indonesia mencapai 10.681.400 orang. Dan angka ini diperkirakan akan meningkat di tahun 2045 menjadi 16,7 juta pasien. Itu artinya 1 dari 25 atau 10% penduduk Indonesia menderita diabetes!

Dr. Ketut Suastika menjelaskan Diabetes Type 1

Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD (Ketua Umum Perkumpulan Endokrinoligi Indonesia-PERKENI) mengatakan bahwa kasus diabetes tipe 2 merupakan yang paling banyak di Indonesia yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat.

Menurut data Riskesdas, angka prevalensi diabetes di Indonesia mencapai 10,9% dan diprediksi juga akan terus meningkat setiap tahunnya. Kondisi ini nantinya dikhawatirkna akan mempersulit proses pengendalian dan pengelolaan diabetes.

Prof. Suastika menambahkan bahwa kita semua harus aware dengan kondisi kita sendiri. Selalu perhatikan gejalan klasik diabetes yang bisa didiagnosa sejak awal adalah banyak minum, banyak buang air kecil, serta berat badan yang menurun secara drastis.

Oleh karena itu untuk para penderita diabetes penting untuk mengecek kadar gula darah dalam darah secara rutin serta melakukan pencegahan seperti menjaga pola makan dan menerapkan pola hidup sehat.

Dan pada musim pandemi COVID-19 ini, ternyata diabetes menjadi salah satu penyakit penyerta yang berada pada peringkat kedua yang ditemukan pada pasien virus COVID-19. Tepatnya adalah 34,4% kasus di Indonesia.

Pandemi ini juga ternyata berpengaruh kepada para diabetesi. Karena hal ini membatasi ruang gerak penderita diabetes untuk berolahraga serta menggangu jadwal kunjungan rutinnya ke dokter.

Pesan Prof. Suastika untuk para diabetesi di musim pandemi ini adalah harus selalu menjalankan protokol kesehatan, menjaga pola makan, tetap rutin melakukan gerak dan olahraga serta jangan lupa untuk meminum obat diabetesnya secara rutin (jika ada).

Dr. Sony Wibisono PERSADIA berkolaborasi dengan Diabetasol

Sedangkan Dr. dr. Sony Wibisono, Sp.PD-KEMD, FINASIM (Presiden PB PERSADIA Terpilih periode 2020-2022) menjelaskan bahwasanya ternyata masyarakat Indonesia sudah terlebih dulu peduli dengan penyakit diabetes ini. Hal itu dibuktikan oleh terbentuknya PERSADIA (Persatuan Diabetes Indonesia) sejak tahun 1972. 

PERSADIA merupakan komunitas atau perkumpulan yang terdiri dari dokter, perawat, ahli gizi, penderita diabetes dan juga keluarga penderita diabetes. Perkumpulan ini bertujuan ini bertukar informasi seputar diabetes dan juga meningkatkan kewaspadaan penyakit diabetes ini kepada masyarakat luas.

Sejak 48 tahun yang lalu, PERSADIA secara proaktif memberikan edukasi pada masyarakat mengenai diabetes, baik kepada penderita diabetes maupun kepada keluarganya.

Menurut dr. Sony, keluarga sebagai caregiver diabetesi harus membicarakan perencanaan pengelolaan diabetes bersama dengan diabetesi. Penderita diabetes atau diabetesi harus menerima perawatan medis secara terkoordinasi dan terintegrasi dari tim kesehatan. Keikutsertaan keluarga dalam perawatan kesehatan diabetesi juga sangat penting agar kadar gula darah dapat terkontrol dengan baik.

Dan PERSADIA sebagai wadah juga akan terus mengedukasi bahkan bekerja sama dengan semua pihak yang ada agar dapat bersama-sama melakukan manajemen diabetes.

"Bersama Diabetasol, Sayangi Dia" merupakan tema yang diangkat oleh Diabetasol untuk memperingati World Diabetes Day tahun 2020 ini. Tema ini diusung sebagai wujud apresiasi dan juga didedikasikan bagi semua caregiver yang telah memberikan kontribusi positif bagi diabetesi di Indonesia.

Tunghadi Indra menjelaskan keunggulan produk diabetasol

Bapak Tunghadi Indra (Director of Special Needs & Healthy Lifestyle Nutrition KALBE Nutritionals) mengatakan bahwa Diabetasol yang merupakan salah satu brand dari KALBE Nutritionals berkomitmen melakukan edukasi diabetes berkelanjutan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara Asia dimana Diabetasol hadir seperti Myanmar, Sri Lanka, Malaysia dan Filipina.

Diabetes memang tidak bisa disembuhkan namun menajemennya sangat penting untuk diperhatikan. Begitu juga dukungan dari caregiver atau support system dalam hal ini keluarga yang berada di sekitar diabetesi juga sangat dibutuhkan.

Bapak Tunghadi Indra menambahkan bahwa saat ini angka prevalensi diabetes di dunia dan Indonesia terus meningkat, ditambah lagi dengan munculnya virus dan pandemi ini membuat para diabetesi semakin memerlukan perhatian khusus dari semua kalangan.

Bersama kampanye ini, Diabetasol juga mengajak semua pihak mulai dari tenaga medis, keluarga sahabat dan kerabat agar mempunyai peran aktif dalam memberikan dukungan bagi diabetesi.

Edukasi Virtual dan Donasi untuk Tenaga Medis dari Diabetasol pada World Diabetes Day 2020

Diabetasol menggelar 13 seri edukasi secara virtual dengan tema 4 pilar manajemen diabetes di masa COVID-19. PAda tanggal 9 dan 10 November kemarin, acara ini degelar di 13 area yang mencakup 21 kota besar di Indonesia. Kegiatan ini juga dilakukan dengan berkolaborasi bersama rumah sakit lokal, perwakilan PERSADIA dan banyak partner lainnya.

Tepat pada World Diabetes Day 14 November 2020 kemarin, Diabetasol juga memberikan donasi bagi tenaga medis berupa APD dan produk butrisi khusus diabetes untuk perlindungan terhadap diabetesi selama pandemi ini dengan donasi yang bernilai kurang lebih Rp. 500 juta. 

Bapak Tunghadi Indra mengatakan bahwa Hari Diabetes Sedunia ini bisa menjadi kesempatan pengingat bahwa penyakit diabetes masih perlu mendapatkan concern karena Diabetes bisa menyebabkan komplikasi yang mempengaruhi kualitas hidup dan juga bisa menyebabkan kematian.

Diabetasol dapat menjadi total solusi nutrisi untuk diabetes dan diabetesi. Caregiver juga dapat terbantu dalam menyusun pola makan diabetes yang sehat dan seimbang sebagai cara menghadapi penyakit diabetes.

Sebagai caregiver, apa saja tips untuk menjaga kesehatan para penderita diabetes?

Papa saat ini sudah berusia lebih dari 60 tahun. Tadinya papa adalah seorang karyawan swasta yang giat bekerja hingga masa pensiunnya. Papa sudah hampir 15 tahun menderita diabetes dan hingga kini masih tetap aktif berkegiatan di rumah sebagai seorang sekertaris RW setempat. 

Kegiatan papa sebagai sekertaris RW cukup banyak di musim pandemi ini, diantaranya grebek masker minimal seminggu 3 kali, membagikan bansos tiap bulan kesemua warga RW setempat, hingga menerima pengurusan surat-surat dokumen warga. 

berolahraga baik untuk penderita diabetes
Papa selalu bersepeda menuju Balai Warga

Kegiatannya yang semakin bertambah terutama di saat pandemi ini cukup membuat khawatir. Apalagi saat berkegiatan di luar rumah, asupan gulanya tidak bisa diawasi secara langsung oleh kami sebagai keluarga dan caregivernya.

Beruntungnya papaku adalah orang yang sangat concern dengan kesehatannya sendiri. Jadi nggak terlalu sulit sih mengingatkannya. Tapi tetep bukan berarti bisa dilepaskan begitu saja, karena kadang manusia emang mudah khilaf dan lupa kaaan.. Hehe

Jadi ini dia beberapa tips sebagai caregiver, untuk menjaga kesehatan dan kadar asupan gula darah penderita diabetes:

1. Selalu ingatkan bahwa tidak boleh terlalu banyak mengkonsumsi makanan atau minuman yang terlalu manis

Ingatkannya dengan pelan-pelan ya, sambil menekankan bahwa semua yang kita katakan adalah untuk kebaikan dan kesehatannya juga supaya bisa terus hidup sehat bersama keluarga. Jangan lelah untuk terus mengingatkan demi kebaikan diabetesi.

2. Jangan membuat menu makanan terpisah hanya untuk penderita diabetes

Nah ini juga cukup penting untuk para caregiver. Mungkin memang kita sebagai keluarga bermaksud baik dengan memasakkan khusus makanan untuk para diabetesi. Namun hal itu justru bisa membuat penderita diabetesi merasa 'dibedakan' dan mungkin akanmembuat selara makannya juga menjadi menurun. Lebih baik tetap masak makanan dan lauk seperti biasa, dan awasi jumlah makannya saat makan. Atau mungkin bisa juga kita yang mengalah dan memasak makanan yang dikurangi asupan gula-nya.

3. Selalu ingatkan untuk bergerak dan berolahraga

Nggak perlu olahraga yang sulit, jalan santai di sekitar rumah juga bisa menjadi sumber gerak untuk para penderita diabetes. Yang penting rutin minimal 15-30 menit setiap hari. Atau bisa juga mencoba olahraga kekinian yaitu bersepeda. Berolahraga bersa keluarga sebagai caregiver juga bisa menambah semangat berolahraga diabetesi, loh. 

4. Ingatkan untuk melakukan check up rutin berkala

Di masa pandemi ini, mungkin agak sulit untuk melakukan check up langsung ke rumah sakit. Ada baiknya kita sebagai keluarga dan caregivernya menyediakan alat tes kadar gula darah portable dirumah. Supaya diabetesi dapat rutin melakuakn cek gula darah tanpa perlu terus ke rumah sakit. Pengecekan rutin ini tentunya penting sekali untuk melakukan 'pengeremen' dan penanganan secara dini saat kadar gula diabetesi meninggi.

5. Konsumsi produk-produk yang aman untuk diabetesi

Produk diabetesol baik untuk penderita diabetesi

Tentunya merupakan produk yang rendah gula agar asupan gula diabetesi bisa tetap terjaga. Seperti 2 produk dari Diabetasol yang rutin diminum papa dirumah, nih!

Diabetasol Powder

Diabetasol Powder nutrisi untuk diabetes

Merupakan nutrisi pengganti makanan atau meal replacement yang diformulasikan khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi diabetesi. Diabetasol Powder ini telah dilengkapi dengan:

Vita Digest Pro yang mengandung isomaltulosa sebagai karbohidrat lepas lambat untuk membuat kenyang lebih lama dan menjaga gula darah. Sumber serat dan mengandung indeks glikemik rendah. Sumber kalsium dan vitamin D untuk kesehatan tulang. Serta dilengkapi dengan vitamin A,C,E dan Zinc sebagai antioksidan untuk membantu menjaga daya tahan tubuh.

Untuk menjaga kadar gula darah dan daya tahan tubuh serta nutrisi untuk diabetes konsumsi Diabetasol Powder 2 kali sehari setiap pagi dan malam sebanyak 4 sendok takar

Diabetasol Sweetener Zero Calorie

Gula diet diabetes Diabetasol

Ini merupakan salah satu produk penting yang tersedia dirumah. Jadi sebagai diabetesi, papa tetap bisa minum minuman manis dengan pemanis yang aman untuk penderita diabetes.

Diabetasol Sweetener Zero Calorie ini memiliki rasa lebih enak dengan pemanis alami sorbitol dan cocok banget untuk teman minum teh, kopi, jus, masakan dan kue karena ternyata rasa manisnya nggak akan berubah di suhu panas maupun dingin. 

Jadi biar lebih aman, ganti gula dirumah dengan Diabetasol Sweetener Zero Calorie, ya!

Sebagai caregiver, penting juga untuk kita mengawasi pola makan diabetes dengan pola makan sehat dan gizi seimbang.

Pola makan diabetes yang sehat dan bergizi seimbang

Jadi walaupun asupan gula yang bisa dikonsumsi terbatas, namun asupan nutrisi untuk diabetes bisa tetap terjaga.

Sebagai anak penderita diabetes, tentunya akupun sadar bahwa aku juga bisa memiliki penyakit ini dimasa depan. Tapi walaupun nggak bisa diobati, Diabetes tetap bisa dicegah dan dikendalikan sejak dini kok. Kuncinya adalah jaga pola makan sehat dan gizi seimbang, jaga asupan gula ke dalam tubuh, dan juga rajin berolahraga. Jadi untuk kamu yang juga merupakan anak dari penderita diabetes type 1 ataupun tipe 2, harus tetap terus semangat!

Dan juga boleh banget nih mengkonsumsi Diabetasol Powder dan juga menggunakan Diabetasol Sweetener Zero Calorie untuk pengganti gula di rumah. Mulai dari sekarang, Bersama Diabetasol, Sayangi Dia dan juga diri kita sendiri yaaaa💛💛💛

Untuk keterangan lebih lengkap seputar penyakit diabetes dan produk Diabetasol langsung kunjungi www.diabetasol.com dan Instagram @diabetasol_id

63 komentar untuk "Diabetasol Apresiasi Dukungan Keluarga untuk Penderita Diabetes Type 1"

  1. Bumerku juga diabet nih. Sudah suntik insulin segala. Sekarang makan dan minumnya beneran dijaga. Gulanya pun dibatasi. Kayaknya harus beliin beliau Diabetasol deh biar bisa konsumsi teh manis kesukaannya tapi gula dalam tubuh tetap aman

    BalasHapus
  2. Semoga terhindar dari diabetes, kalau saya pribadi menerapkan pola hidup sehat diantara olahraga dan mengatur pola makan dan makanan yang masuk ke dalam tubuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang itu yang paling dasar sih Mbak. Jangan lupa untuk tetap konsisten dalam mengatur pola makan yang sehat

      Hapus
  3. Punya keluarga yang kena diabetes dan mereka sangat peduli dengan pola makan pastinya membantu sekali. Proses penyembuhan lebih oke. Semoga lekas sehat kembali

    BalasHapus
  4. Baru tau kalo ada komunitas sadar diabetes. Sekarang aku juga mulai mengurangi konsumsi gula, sudah jarang bikin minuman manis. Iya juga ya, kalo masak dibedakan padahal satu rumah, jadi mereka ngerasa sedih pastinya ya

    BalasHapus
  5. Pola makan sehat dan gizi seimbang bisa kita pilih agar selalu sehat ya Mak, ahh moga kita semua dijauhkan dari penyakit yang berbahaya. Btw mulai ada juga yaa kemasan sebagai pengganti pemanis di rumah.

    BalasHapus
  6. Setuju banget, lebih baik seluruh keluarga makan yg rendah gula, jd tidak membedakan makanan buat yg diabet ya. Itung2 jaga kesehatan anggota keluarga lainnya

    BalasHapus
  7. Almarhum papah mertua saya juga diabet. Makanya semasa hidup, rutin mengkonsumsi produk Diabetasol. Pola hidup juga harus berubah banget. Harus semakin disiplin dengan hidup sehat

    BalasHapus
  8. sebagai anak yang orangtuanya diabetes, harus banget nih punya informasi yang mak dian beberin di blog ini, biar bisa maksimal jaga makan dan kontrol makanan bokap

    BalasHapus
  9. nah, jargon gak perlu yang manis-manis karena kau so sweet, pas banget nih denga trend atau gaya hidup buat gak mau kena diabet ya. I love this project and review, trims ya

    BalasHapus
  10. Diabetes emang berbahaya nih. Meetuaku punya keturunan diabetes makanya pola makan dijaga banget. Minumnya juga hanya pakai diabetasol
    Kita yg sehat kudu tetep waspada nih. Jaga pola makan dan pola pikir pokoknya. Eh iya istirahat yg cukup juga nih.

    BalasHapus
  11. ibu mertuaku juga menderita diabetes mbak...
    kami sebagai keluarga selalu mensupport dgn cara selalu mengingatkan untuk melakukan pola hidup sehat, mulai dari memgganti susu dan gula nya dgn diabetasol ini

    BalasHapus
  12. Papa aku juga kena diabets, gara-gara kebiasaan minum teh manis di pagi hari dan suka ngemil manis.

    Riwayat keluarga papa dan mama memang ada riwayat diabet semua. Saya juga harus hati-hati. Sekarang saya suka ganti gula dengan pemanis lain yang aman seperti gula jawa dan kurma.

    Alhamdulillah sekarang bisa ngerem sendiri, pengganti gulanya juga pakai Diabetasol.

    Semoga papa sehat terus ya mba.

    BalasHapus
  13. Cukup rawan juga ya kalo sudah kena diabetes. makan dan minum benar-benar harus dijaga. Pola hidup sehat harus dijalankan selalu dan rutin konsumsi diabetasol juga..

    BalasHapus
  14. Ayahku sempat mengkonsumsi Diabetasol di awal mengidap penyakit diabetes, jadi memang sekarang lebih wanti-wanti lagi dalam mengkonsumsi gula, pilih yang sehat dan aman

    BalasHapus
  15. Aku juga divonis diabetes 3 bulan yang lalu, sekarang sdnag terapi dan benahi gaya hidup untuk menstabilkan gula darah biar tubuh bisa menghasilkan insulin lagi dengan benar

    BalasHapus
  16. Pamanku kena diabetes juga. Udah beberapa kali operasi malahan. Karena ada benjolan yang mesti diangkat, gak cuma sekali pula.

    Sekarang semuanya berubah, termasuk mengkonsumsi gula dan makanannya.

    Mungkin saya perlu belikan diabetasol juga nih, biar beliau bisa merasakan manis tapi tetap rendah kalori.

    BalasHapus
  17. Ciri Diabetes yang paling awam dikenal itu saat seseorang bertubuh besar tiba-tiba kurus ya. Oleh karenanya sangat bagus sosialisasi seperti ini digalakkan agar banyak yang memperoleh dedikasi dan lebih peduli bagaimana asupan gula yang baik untuk tubuh

    BalasHapus
  18. Zaman sekarang diabet juga menyerang anak ya T.T
    Padahal kyknya pas kecil ini tu penyakitnya orang sepuh.
    Btw tetanggaku ada yang diabet juga shg kudu rajin suntik apa tu ya, insulin ya ke dokter/ puskesmas
    Kita yg msh muda ((MUDA)) dan sehat kudu aware ya mak, dgn jaga lifestyle khususnya jaga makanan

    BalasHapus
    Balasan
    1. huhuhu bener mbak..
      ada nih anak murid saya, kelas 1 SMP. Penderita diabetes. Paling kelihatan tuh kalau dia udah gak enak badan, gampang banget lemes badannya.

      Hapus
  19. Aku jadi ingat suaminya sepupuku yang meninggal karena diabetes. Dan sepupu juga menderita penyakit ini, cuma bersedia untuk menakar makannya. Gulanya juga udah pakai gula Diabetasol.
    Semoga Papa dan Mama diberikan kesehatan ya, salut loh masih aktif di lingkungan RW

    BalasHapus
  20. Walau nggak ada yang punya riwayat diabetes di keluarga, tapi ini jadi reminder banget mbak buat selalu jaga pola makan. Terutama ngurangin yang manis-manis, susah banget soalnya. Emang solusinya harus beralih ke produk yang rendah gula ya.

    BalasHapus
  21. Suami saya pengidab diabet. Memang belum sampai pernah drop (bersyukurnya). Namun, tetap harus dijaga dan ini tantangan buat caregiver. Sebab, mengingatkan orang lain i(even itu orang terdekat), salah-salah ngomong bisa bikin salah paham. Btw, trima kasih saran2nya Mbak :)

    BalasHapus
  22. Meski nggak ada keturunan penderita diabetes, saya tetapa membatasi konsumsi gula, Mbak. Lebih baik mencegah daripada mengobati kan ya.

    BalasHapus
  23. Diabetes itu jadi salah satu yang paling banyak di derita oleh masyarakat Indonesia ya. Keluarga dari suamiku juga beberapa menderita Diabetes.

    BalasHapus
  24. Dukungan keluarga emang penting banget utk menjaga keluarga yang terkena diabet ya...

    BalasHapus
  25. Ibu saya nih kena diabetes. Jadi ya di rumah selalu sedia diabetes sweetener. Paling sering tuh digunakan untuk pemanis saat beliau pengen minum kopi atau teh. Untuk susunya ini yang dia masih dalam tahap penyesuaian, diajakin minum Diabetasol Powder, masih sesekali mau..sesekali nggak..

    BalasHapus
  26. wah ada Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo Sp.PD, KEMD, FACE. Beliau concern banget mengedukasi tentang bahaya diabetes karena keluarganya banyak yang diabetesi.

    btw, kiat kedua as a caregiver boleh juga dicoba supaya diabetesi ga merasa dibeda-bedakan, ga merasa paling merana di dunia, ya

    BalasHapus
  27. Ada temen seusia saya juga sudah menderita diabetes sejak bertahun-tahun. Selama ini dia mengatur diet ketat untuk menjaga kesehatannya. Nah, buat yang tidak kena diabetes harus hati-hati menjaga pola makan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju banget, Mbak. Padahal dulu saya kira, penyakit ini cuma menyerang yang sudah lanjut usia. Ternyata enggak. Adik ipar saya juga kena.

      Sekarang, soal kesehatan memang mesti diperhatikan ya?

      Hapus
  28. Cek up rutin memang penting banget untuk mengetahui tentang kesehatan kita, untuk itu olahraga sangat dianjurkan sekali

    BalasHapus
  29. Ngomongin diabetes, jadi ingat alm. Bapak. Jadinya, aku lebih aware sama risiko diabetes. Salah satu caranya ya aku juga konsumsi gula Diabetasol ini. Pengganti gulabiasa.

    BalasHapus
  30. Alhamdulillah di rumah sudah sering mengkonsumsi diabetasol dan sekarang juga nyetok punya persediaan soalnya suami memang sudah rutin pakai.

    BalasHapus
  31. Sebagai keluarga harus mendukung dan mengingatkan ya supaya penderita diabetes tetap bisa hidup sehat. DIabetasol produk yang sering dipakai untuk mereka yang mengidap diabetes. Rutin dikonsumsi Insya Allah sehat-sehat ya papa mamanya

    BalasHapus
  32. Pola makan untuk penderita diabetes memang perlu diatur sedemikian rupa. Jangan sampai, apa yang dikonsumsi banyak mengandung gula. Makin bahaya.

    Dan memang perlu nih, bagi penderita diabetes, minum susu diabetasol yang rendah kalori.

    BalasHapus
  33. Semua pastinya tetap harus menjaga pola makan ya mbak,menderita penyakit diabetes tentu tidak nyaman apalagi yang bisa menurunkan penyakit tersebut ke anak. Diabetasol ini memang satu yang paling terkenal untuk dikonsumsi sejauh yang saya ketahui.

    BalasHapus
  34. Solusi banget buat penderita diabetes agar bisa mendapat suplemen yang bagus buat kesehatan diabetesi dan pastinya kadar gula dapat terjaga dengan baik

    BalasHapus
  35. Terima kasih pengingatnya ya kak. Sedih rasanya saat ada sanak saudara yg terkena diabet. Tapi benar kata kakak, kalau menu dibedakan beliau jadi menurun selera makannya....

    BalasHapus
  36. Sayangi dia, sayangi jiwa nya, sayangi juga tubuh kita. Jangan biarkan diabetes merenggut segalanya .apalagi penyakit ini juga bisa menurun ya .jadi harus bener-bener jaga pola makan dan gaya hidup ^^

    BalasHapus
  37. kalau ibuku, budeku, pakdeku (komplit) kenanya diabetes tipe 2
    tentu saja, diabetasol adalah solusi untuk menahan gula pasir
    alhamdulillah pada mau konsumsi diabetasol

    BalasHapus
  38. kemarin kaget banget pas mama ngabarin ayah sakit diabet
    maklum memang tinggal terpisah sama orangtua. sekarang ayah memang sedang diet ketat untuk mengontrol gula darahnya.
    jadi paham nih, pentingnya mengatur pola makan bukan hanya untuk diet tapi untuk kesehatan kita sendiri

    BalasHapus
  39. Kalau ngomongin Diabet saya jadi ingat Papa temen yang rutin suntik insulin. Kebetulan, dulu temen saya kebagian ambil insulinnya ke rumah sakit. Dan sejak saat itu saya baru tahu kalau penderita diabetes kalau sudah parah harus suntik insulin terus. Memang diabetes ini perlu diwaspadai sejak muda.

    BalasHapus
  40. Jadi inget mertuaku yang baru aja sembuh karena gula darahnya naik lagi. Memang di masa pandemi ini beliau jadi terhambat untuk cek darah rutin, akhirnya ga terkontrol dan gula darahnya naik lagi. Btw aku baru tau ada diabetasol powder itu, aku mau beliin ah buat mertua

    BalasHapus
  41. Tips caregivernya menarik mba apalagi yg nomor 2.saya sampai ga kepikiran hal tersebut lho. Diabetasol ini memang sangat bermanfaat y buat penderita diabetes

    BalasHapus
  42. Saya sebenernya ngeri banget kalau ngomongin masalah diabetes, takut. Tapi sampe sekarang masih suka banget konsumsi makanan yang manis berlebihan T_T apalagi di masa corona ini segala aktivitas cuma bisa dilakukan di rumah jadi kurang gerak dan sebagainya. Takut banget kalau sampai kena diabetes ini.

    BalasHapus
  43. Semig diberikan kesehatan selalu ya mbaaa buat mamah dan papah. Aku jg mulai membatasi asupan gula di keluarga sejak mertuaku mengidap diabetes juga, penting banget buat jaga kesehatan dan pola hidup yg baik

    BalasHapus
  44. Memperbaiki pola makan dan gaya hidup adalah cara tepat untuk menghindarkan dari terkena penyakit diabetes. Semoga kita senantiasa disadarkan untuk menjaga asupan makanan manis ke dalam tubuh ya.

    BalasHapus
  45. Wah, informasinya lengkap banget ini. Saya jadi tahu banyak info tentang diabetes. Saya pun jadi sadar buat lebih lagi menjaga kesehatan. Secara suka abai nih. Padahal usia juga makin menua. Aku coba rekomendasiin Diabetasol ke bapak ya kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya ya mbak, artikel ini membuat kita makim sadar untuk selalu menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit diabetes

      Hapus
  46. meski ga ada garis keturunan diabet tapi aku concern banget, krn dua orang kakak ipar ku (almarhum dan almarhumah) tidak berusia panjang salah satunya karena ad diabet dan menyebabkan komplikasi ke mana2

    BalasHapus
  47. Harus ekstra hati2 bangettt kalo udah kena diabet, ataupun ketika jadi caregiver untuk pasien diabet.
    Salah satu omku ada yg diabet dan harus diamputasi kakinya.
    Semogaaaaaa kita semua sehaattt ya

    BalasHapus
  48. Yeeees diabetes adalah the mother of disease sekaligus silent killer. Pengalaman di keluarga alm Bapak rata rata meninggal karena diabetes. Dan ini memicu penyakit lainnya juga Dian.

    Semoga bapak dan ibu Dian diberikan kesehatan ya, nutrisi dengan diabetasol memang pilihan paling tepat. Aku aja mengganti gulaku dengan diabetasol loh..

    BalasHapus
  49. Suka tidak suka diabetes memang mengganggu hidup kita banget ya mba.. ada banyak cara untuk hidup lebih baik meski menderita diabetes

    BalasHapus
  50. Dipaksa harus bergerak memang keharusan ya...hehehe, sama kek aku nyuruh kakekku untuk gerak. Jadi tiap pagi selalu aku ajak jalan kaki di halaman biar nggak mager

    BalasHapus
  51. Wah ternyata di Indonesia penderita diabet banyak ya sampai masuk 10 besar, harus lebih banyak kampanye hidup sehat nih...ortuku juga pakai diabetasol...

    BalasHapus
  52. MashaAllah~
    Sehat-sehat selalu untuk Papa yaa, kak..
    Minum Diabetasol membuat pola asupan gula menjadi lebih baik. Aku jadi teringat dengan mama mertua yang sudah mengganti gula dengan Diabetasol sweetener zero calorie.

    BalasHapus
  53. Iya memang perlu pemahaman bersama banget ya mba soal diabetes ini agar kita bisa melakukan penanganan yang tepat. Pasti seru dan senang ya mba bisa ikut virtual meeting dengan ilmu yang banyak banget dibutuhin ini karena soal diabetes ini sudah jadi masalah banyak orang ya

    BalasHapus
  54. Aku jadi inget mama :(
    Emang diabetes tidak boleh dianggap remeh huhuhu jaga asupan penting banget
    Makanya aku juga lagi jaga gula deg2an juga

    BalasHapus
  55. Kakak sulungku termasuk yang tipe 1 nih mba. Dia yang paling giat olahraga dan badannya sehat banget, malah dia yang keserang. Sekarang udah rutin suntik insulin karena tubuhnya sudah tak bisa memproduksi insulin sendiri.

    BalasHapus
  56. Jadi ingat bapak mertuaku kebiasaan minum manisnya belum bisa dikurangi. Tapi masih rajin kontrol ke dokter sesuai jadwal sih. Besok mau aku coba ganti gulanya pakai diabetasol, semoga bapak mertua cocok.

    BalasHapus
  57. Kalau ada keluarga yang menderita diabetes memang harus kota support ya mak. Kita juga harus paham biar penderita tidak bertambah parah karena makan salah dll. Terima kasih infonya mak

    BalasHapus
  58. 2008, ibuku meninggal karena diabetes. :(

    Memang sejak kecil, kami terbiasa minum teh wasgitel (wangi, panas, legi / manis, kentel) setiap pagi dan sore. Mungkin kebiasaan ini pemicunya, yaa... Baca tulisan ini jadi diingatkan kembali, bahwa diabetes itu dekat sekali dengan kami. Kami harus waspada sejak sekarang.

    BalasHapus
  59. Ibuku juga penderita diabetes. dan beberapa waktu yang lalu ada yang saranin untuk konsumsi Diabetasol ini tapi beliaunya belum nyoba. ntar deh, aku kasih masukan lagi untuk konsumsi Diabetasol kalau lihat banyak manfaatnya gini

    BalasHapus