Tur Cokelat Bali Frisian Flag Kental Manis Cokelat - 2 3
"Belajar membatik itu belajar sabar.."
- Ibu Pembatik di Popiler Batik Factory
(Baca dulu: Nikmatnya Tur Cokelat Bali Bersama Frisian Flag Kental Manis Cokelat (Day 1))
Hari kedua di Bali bersama Tur Cokelat Bali Nikmatnya Cokelat Frisian Flag Kental Manis Cokelat dimulai dengan morning call jam 7 pagi oleh resepsionis Grand Ixora Hotel. Boookkk, lagi enak-enaknya tidur denger dering telpon aku langsung loncat dan iya-iya bego aja pas resepsionis hotelnya ngomong kalo udah jam 7. Baiklah kemudian langsung cuss mandi , packing koper, dan turun untuk sarapan. Setelah semua rombongan selesai sarapan, kita pun langsung menuju bis dan memulai petualangan hari kedua di Bali dengan membatik di Popiler Batik Factory di daerah Tohpati Bali.
Segera setelah menjejakkan kaki di popiler Batik Factory, tourguide kita Pak Made langsung menjelaskan langkah-langkah membuat batik. Yang dimulai dengan memanaskan lilinnya dulu lalu setelah lilin cair, kita mulai bisa menebalkan motif batik kita di kain dengan lilin menggunakan canting. Setelah selesai, kain tersebut dicelupkan di larutan pewarna dan kemudian dihapus lilinnya, dikeringkan dan jadi deeehhhhh. Keliatannya gampang, tapi sebenernya mah prosesnya nggak semudah yang aku tulis diatas. Hihi.
Siapa aja yang ikutan membatik di Popiler Batik Factory ini? Semua pemenang Joget Cokelat pastinya dong. Termasuk Mas Andra, salah satu pemenang Joget Cokelat yang asalnya dari Jogja. Karena mas Andra berasal dari Jogja jadi kemahiran membatiknya tak peru diragukan lagi lah yaaa.
Setelah selesai membatik, sekarang saatnya kainnya dicelupkan ke pewarna dulu, biar semakin cantik. Nah sambil menunggu kainnya diwarnai, aku sempet juga ngelongok ke souvenir shopnya Popiler Batik Factory ini.
Isinya batik-batik hias yang cantik dan ciamik banget. Aku nggak terlalu perhatiin semua harganya tapi salah satunya kisaran harganya 1jutaan. Dan menurut aku itu sepadan banget sama seni yang terkandung di setiap gambarnya.
Setelah puas ngadem dan ngelongok-ngelongok Souvenir Shopnya, mama Dian juga sempet foto dulu di Popiler Batik Factory ini. Tadinya nggak mau foto, tapi Una Abang minta dikirimin foto mama Dian. Yaudah, akhirnya minta fotoin mak Tuty deh, makasi fotonya ya maaaak :D
Nggak berapa lama kemudian, akhirnya selesai juga proses pewarnaan kain kita. Tuh liat hasilnya, bagus bagus kaaaaan? Yuk setelah membatik, kita lanjut ke tempat selanjutnyaaaaa
Tempat selanjutnya yang kita jajaki adalah Desa Adat Tenganan Pegringsingan. Eh eh sebelum mengeksplor desa ini, kita foto grup dulu dong yaaa.
Setelah dapet beberapa jepretan yang oke, mari kita mulai jalan-jalan di desa adat Tenganan Pegringsingan iniiii..
Desa adat Tenganan Pegringsingan ini masih cukup terasa kental peraturan adatnya. Pun dari lingkungannya, bentuk rumahnya, balai pertemuannya dan Puranya. Mayoritas mata pencaharian masyarakatnya adalah bercocok tanam dan beternak ayam maupun kambing.
Ada juga yang menjual kerajinan tangan khas desa Tenganan ini, lukisan tangan pada media kayu seperti yang ada di foto di bawah ini.
Saat jalan-jalan di desa adat Tenganan, pas banget matahari lagi terik-teriknya. Alhamdulillah semua orang dikasih pinjeman payung satu-satu. Payungnya multifungsi banget, karena nggak cuma bisa untuk melindungi kita dari sinar matahari, tapi juga bisa untuk properti foto. Hihihii.
Setelah selesai mengeksplor desa adat Tenganan ini. Sekarang saatnya lanjut ke tujuan berikutnya sebuah tempat yang berbau-bau cokelat. Hmmmmmm.. Dimanakah itu?
Iyap, kita berpetualang ke Charlie's Chocolate Factory. Nama ini agaknya mengingatkan kita dengan sebuah judul film nggak siiih? Yang ada Willy Wonkanya ya kaaan? Hihi. Kenapa namanya Charlie's Chocolat Factory? Nyontek dari nama film atau gimana ya? Lebih lengkapnya lanjut baca aja yaaaa.
Untuk sampai di Charlie's Chocolat Factory kita mesti jalan dulu sekitar 5-10 meter, karena bisnya nggak muat masuk ke jalanan kecilnya. But it's ok, jalanannya masih aman dan dikelilingi sama hutan kelapa yang cukup bersih kok. Eh tapi kalo jalan-jalan malem disini kayanya serem juga yaaaa x)
Jadi Charlie's Chocolat Factory ini letaknya pas dipinggir laut, sesampainya disini mata kita langsung disegerin sama laut dan ombaknya, belum lagi angin lautnya. Seger bangeeeet. Dan ada ayunan yang mengarah ke laut gitu. Keren banget yaaaaaaaaaaa?
Dan akupun nggak tahan pengen nyobain ayunan ini juga, tapi buat foto aja. Nggak berani berayun, depannya ada turunan terjal dan anginnya kenceng banget soalnya, aku takut kebawa angin dan nyusruk x)
Eh tadi kita mau ngomongin darimana nama Charlie's Chocolat Factory ini berasal kan ya? Jadi begini, nama asli dari pemilik tempat ini adalah Charlie, dan Charlie membuka kafe yang menyediakan semua minuman berbau chocolate disini. Kalo nggak salah Charlie pun punya perkebunan cokelat yang letaknya juga di Bali. Kalo yang ada di Chocolat Factory ini cuma kafenya aja. Aku sih suka sama look-nya tempat ini, bangunan-bangunannya lucu. Dan suasana yang dipinggir pantainya juga oke banget.
Nah disni kita juga Joget Cokelat bareng lagi loh. Setelah itu nggak lupa juga milktoast pake minuman cokelatnya Charlie's Chocolat Factory ditambah dengan susu kental manis cokelat Frisian Flag. Kombinasi yang enak bangeeeeeeet, super perfecto!
Setelah puas main ayunan, Joget Cokelat dan minum Cokelat Frisian Flag kita pun lanjut lagi ke tempat selanjutnya. Dadah ayunan Charlie's Chocolat Factory! Semoga suatu saat kita bisa ketemu lagi yaaa, bareng Una, Abang dan Papa Piii. Aaamiin :D
Selanjutnya adalah Taman Ujung. Rencana awalnya kita mau makan malam di Taman Ujung secara outdoor sembari menyaksikan pertunjukan tari Bali. Tapi eh tapi sayang sekali hujaaaan. Padahal udah ditata-tata gitu mejanya.. *puk-puk mas-masnya yang udah angkatin meja dan kursi ini satu-satu*
Ada apa aja di Taman Ujung ini? Yang pastinya ada kolam renang yang terbuka untuk umum serta tersedia villanya juga. Villanya oke-oke banget namun suasana disini cukup sepi, menurut aku pas sih untuk pasangan yang lagi honeymoon maupun untuk penulis yang membutuhkan ketenangan untuk mencari inspirasi. *tsailah*
Dan ada apa lagi? Sesuai namanya Taman Ujung, ya ada Tamannya juga dong. Yang luasnya, ampuuuunnnn luas banget. *urut-urut kaki pas inget muterin taman ini x)* Tapi tamannya keren bangeeeet, ala-ala taman kerajaan gitu. Rindang, hijau, ada jembatan batunya, ada kolamnya dan banyak bunga-bunganya juga. Recommended banget banget banget kalo mau dipake untuk Prewedd Photoshoot.
Dan jangan lupakan tangganya saudara-saudara! Aku yakin rombongan Tur Cokelat Bali Nikmatnya Cokelat Frisian Flag pasti nggak akan melupakan tangga-tangga nan tinggi ini. Turunnya mah nggak berasa, pas naiknyaaaa. Duh duh duh duh *mijet mijet kaki lagi* Pokoknya kalo ditanya apa yang paling berkesan dari Taman Ujung ini, jawabannya adalah tangganya. Hihihihihiii.
Untungnya setelah puas menaiki tangga untuk sampai ketempat semula, kita langsung disambut dengan makan malam yang akhirnya diadakan secara indoor dengan menu-menu yang duh enaknya masih bikin ngiler sampe sekarang. Suka banget sama sajiannya Taman Ujung ini. Setalah selesai dinner, kita pun melanjutkan lagi perjalanan ke The Shangrila Beach Club Candidasa untuk bermalam disana. Keindahannya Shangrila Beach Club bakal aku ceritain di postingan sendiri yaaaa. Tungguin ;)
Keesokan harinya, kita dimorning call lagi jam 7 sama pihak hotel. Waks, yang kali ini lebih kelimpungan lagi pas di morning call, karena kamarnya luas banget dan aku jadi nggak ngerti dimana letak telponnya. Huahahaaa. Kemudian setelah mandi, siap-siap, packing lagi, dan keluar sarapan kita pun lanjut lagi berpetualang di hari ketiga di Bali bersama Frisian Flag.
Tujuan pertama kita di hari ketiga adalah Chocolate Massage di The Pond Ubud, yang udah aku ceritain di post sebelumnya. Yang belom baca, silakan baca disini ya: Nyoklatnya Spa Cokelat di #TurCokelatBali Frisian Flag Kental Manis Cokelat.
Setelah seger abis di massage dan kenyang makan siang di The Pond Restoran, kita pun langsung naik bis lagi untuk menuju ke tempat berikutnya yaitu:
Kintamani adalah daerah dataran tinggi di Bali, disini ada gunung dan danau Batur yang sayangnya kemarin cuma bisa kita lihat dari kejauhan aja. Bis kita nggak berenti di tempat yang bisa dapetin spot foto oke sih. Soalnya pas di tempat yang ada danau dan gunungnya berjejer secara jelas, disitu nggak ada parkiran. Jadi foto yang aku dapet cuma foto diatas ini. Tapi aslinya danau dan Gunung Batur ini indaaaaaahhhh banget. Udara dan kabutnya lebih dingin daripada puncak.
Agak heran sih ke Bali malah ke daerah dataran tinggi yang super sejuk ini, aku celingukan nyariin sumber air (baca: pantai) yang jadi ciri khasnya Bali. Kalo ke Bali nggak liat pantai rasa-rasanya ada yang kurang yaaa. Hihii.
Dan ditempat yang dingin banget iniii, kita juga dibuatin segelas susu kental manis cokelat Frisian Flag anget yang hangat dan nikmat cokelatnya langsung sampai ke hati. Pas banget diminum dingin-dingin begini, minumnya juga hingga tetes terakhir~
Setelah puas liat danau dan gunungnya dan menikmati segelas susu kental manis cokelat Frisian Flag, kita pun melanjutnya perjalanan lagi selama hampir 3 jam untuk sampai ke Lovina. Bok perjalanannya lama bangeeeet, dari yang tadinya ga pengen pipis jadi pengen pipis dan sampe kenyang tiduran di bis. Hihihi. Kita bener-bener muterin Bali deh hari itu. All day full OTW. Tapi seruuuuu! Hihi. Hingga akhirnya, alhamdulillah sampai juga di Aditya Restoran untuk makan malam. Makanannya oke, pun sajian tari Balinya juga oke banget. Abis kenyang dinner, kitapun langsung melanjutkan perjalanan ke The Lovina Resort yang keren bangeeeeeetttt. Ntar aku review terpisah aja yaaa. Hihi
Dan begitulah akhir perjalanan hari kedua dan ketiga yang seru bangeeeettt! Di hari ke empat masih banyak banget kegiatan seru lainnyaaaaa, salah satunya adalah mengejar lumba-lumba di tengah laut. Tunggu ceritanya di postingan terakhir tentang #TurCokelatBali yaaaaaaaa~
ayam2 di desa adat Tenganan Pegringsingan itu memang warna warni apa diwarnain? * salah fokus*
BalasHapusIyes aku juga nanyain disana, diwarnain mak ternyata, tapi pake bahan alami yang ramah sama si ayamnya kok katanyaaa. Hehehee
Hapusseru banget perjalanannya ya mba, jadi ingin coba spa coklat .:)
BalasHapusIya seru banget maaaak, ayok cobain spa cokelat jugaaa. Eheheheee
HapusJadi pengen juga deh nyoba berpetualang dengan frisian flag biar bisa dapat ilmu yang bermanfaat dan pengalaman baru tentunya.
BalasHapusAyo kalo ada tantangan selanjutnya ikutan ya Maaaas.. Frisian Flag suka ngadain tantangan-tantangan seru yang hadiahnya plesiran gini looh untuk sekeluargaaa. Hehehee
HapusBatiknya khas y mba baru tau loh, seru banget ya mba.
BalasHapusIya seru banget nih Maaaak. Heheehee
HapusAsyik banget mba, bisa sambil belajar membatik juga ya
BalasHapusIyaaaa, aku nyesel ngga ikutan dan cuma poto-poto aja. Uhuhuhuhuu
Hapusngebatik plus jalan2 seru banget pasti ya mba :D
BalasHapusIyes, seru banget maaaaak. Hihihiii
HapusAlhamdulillah, pengalaman berharga banget ya mak, apalagi bisa liat proses membuat batik. Aku suka fotonya, semua destinasinya keren-keren
BalasHapusIya mak, alhamdulillah sekali dapet banyek pengalaman seruuu. Hehehee. Makasi mak Deeewww ♥
HapusHuaaaaa.. Asik banget, Mbak! Aku belom pernah ngebatik. Pengen megang canting! Wkwkwk :p
BalasHapusHayuk bebiiihhh, belajar mbatik jugaaaaa :D
Hapusitu charlie factory kayaknya asik yaaa.. bentuk cafenya lucu banget :D
BalasHapusMak Pungky wajib ke situ dan foto di ayunanan. spot foto yang kece bangeeeeet!!!
HapusCafe Charly Factory yg paling kerennn dari semua tampilan yg keren2 banget. Ih mama Dian ini bikin ngiri krn diajak sama Frisian Flag, haha...
BalasHapusHihihiii, makanya biar nggak pada penasaran aku bagi-bagi ceritanya di blog yaaaa. Hihiihiii
Hapusberwisata sekaligus beredukasi mengenal berbagai kebudayaan dan kerajinan yang ada di bali.. sangat bermanfaat untuk kita apaalagi untuk anak anak ..
BalasHapusIya setuju bangeeeet! :D
Hapus