Ini Dia Masalah Komunikasi yang Sering Terjadi dalam Pernikahan

Pernikahan adalah sebuah perjalanan yang penuh makna dan berharga dalam kehidupan setiap pasangan. Namun, seperti halnya perjalanan, ada momen di mana tantangan muncul, terutama dalam hal komunikasi.

Walaupun tantangan selama pernikahan tuh rasanya banyak dan nano-nano bangeeeet, tapi setuju ga sih kalo salah satu tantangan yang paling sering dihadapi adalah tantangan komunikasi?

Apakah Buibu kadang suka kesulitan berkomunikasi dengan suami? Atau mungkin bapak-bapak yang nerasa lebih sulit berkomunikasi dengan istri? Kalo dua-duanya merasa berat, berarti komunikasinya emaag nggak nih berarti.

Dalam artikel ini, aku mau coba sharing sedikit tentang berbagai masalah komunikasi yang bisa terjadi dalam pernikahan dan gimana sih tips praktis untuk meningkatkan kualitas hubungan dengan pasangan.

Masalah Komunikasi yang Sering Terjadi dalam Pernikahan

1. Tidak Saling Mendengar

Salah satu masalah utama dalam komunikasi pernikahan adalah ketidakmampuan untuk saling mendengar. Pasangan seringkali terjebak dalam kehidupan sehari-hari yang sibuk, sehingga waktu untuk berbicara dan mendengar menjadi terbatas. 

Kesibukan ini nih yang membutakan mata dan ngebuat kita nggak menaruh perhatian ke detail-detail kecil. Istri dirumah yang kurang perhatian keliatannya kaya fine-fine aja di mata suami yang sibuk. Atau suami yang kesepian keliatannya juga baik-baik aja di mata istri yang nggak kalah sibuk.

Jadi mesti gimana dong? Solusinya adalah mengenal perasaan pasangan dengan lebih baik dan lebih pay attention atas hal-hal kecil di sekeliling kita.

Tentunya, buat lebih mengenal pasangan nggak bisa dilakukan bebrbarengan dengan berbagai kesibukan yang ada. Coba deh beberapa tips berikut untuk lebih mengetahui perasaan pasangan:

• Berikan Waktu Khusus: Tetapkan waktu khusus untuk berbicara tanpa gangguan eksternal, misalnya dengan nonton berdua, pergi belanja bulanan berdua, atau sesederhana makan bakso deket rumah berdua aja.
• Aktif Mendengarkan: Fokus pada apa yang pasangan Anda katakan dan tunjukkan ketertarikan. Kalo perlu, buat waktu dilarang main handphone pas ngobrol setiap hari.
• Lebih Fokus ke Pasangan: Coba deh mulai sekarang lebih fokus dengan kebiasaan pasangan, jadi saat ada sesuatu yang "beda" kamu akan segera mneyadari bahwa memang ada yang salah dalam komunikasi kalian

2. Kesalahpahaman yang Berlarut-larut

Kesalahpahaman sering muncul karena ketidakjelasan dalam penyampaian pesan. Ketidakjelasan ini bisa disebut juga dengan miskomunikasi alias miskom. Deuh, miskom ini memang nyebelin banget ga siiiihhh? Ini juga bisa mengakibatkan frustrasi dan konflik yang tidak perlu. 

Udah jelas ada salah paham, tapi kadang masih aja ada yang lebih memilih untuk ngambek atau kabur dari masalah, dibandingkan segera menyelesaikan kesalahpahaman yang ada. Siapa nih yang suka beginiiii? 

Emang sih ada kalanya kita mau nenangin diri dan pengen sendiri dulu. Tapi biar nggak semakin menimbulkan salah paham, sebaiknya kasih diclaimer dulu ke pasangan kalo kita butuh waktu untuk nenangin diri dulu, ya.

Jadi, bagaimana cara memperbaiki komunikasi dengan suami?

• Perjelas Pesan yang Disampaikan: Sampaikan pesan dengan jelas dan tidak ambigu. Pastikan kamu menyampaikan pesan sejelas-jelasnya, kalo perlu tanya di akhir penjelasan, "kamu ngerti maksud aku kan?" x)
• Bertanya Lebih Lanjut: Jika ada keraguan, jangan ragu untuk bertanya untuk memastikan bahwa pesan yang kamu tangkap sudah tepat. Jangan cuma iya-iya aja, tapi ternyata malah nggak ngerti isi pesannya, ya :')

3. Kurangnya Ekspresi Emosional

Ketika satu atau kedua pasangan kesulitan menyampaikan perasaan mereka, hubungan bisa menjadi dingin dan kurang terkoneksi secara emosional. Untuk mengatasi ini, penting untuk menyampaikan perasaan dengan jujur.

Walaupum kadang kejujuran emang terasa berat dan kamu nggak mau memberatkan pasangan, tapi untuk mencegah terjadinya konflik atas kesalahan komunikasi, lebih baik memang menyampaikan kejujuran.

Nggak perlu menutup-nutupi perasaan yang sedang dirasakan, daripada dipendam-pendam dan akhirnya meledak, sebaiknya langsung nyoba jujur aja nggak sih?

Coba ikuti beberapa tips ini untuk mengatasi masalah kurangnya ekspresi emosional:

• Buka Komunikasi: Buat lingkungan yang mendukung untuk berbicara tentang perasaan. Plus jangan menutup diri, cobalah untuk lebih terbuka dengan pasangan.
• Gunakan Bahasa Tubuh: Kadang-kadang, bahasa tubuh lebih kuat daripada kata-kata lho.

4. Peran Dalam Pembagian Tugas

Seringkali, konflik timbul ketika pembagian tugas rumah tangga tidak adil. Untuk menghindari permasalahan ini, diperlukan keterbukaan dalam pembagian tugas.

Pastinya ngeselin nggak sih kalo kita lagi sibuk bebenah, tapi pasngan malah asik sendiri main game? Langsung emosi pasti kaaaaan? Kadang mau jujur tapi nggak mau ribut, jadi akhirnya cuma kesel dan ngedumel-dumel sendiri aja di dalam hati.

Buat masalah yang satu ini, sebenernya jalan keluarnya cukup mudah kok!

• Diskusikan Bersama: Bicarakan secara terbuka mengenai pembagian tanggung jawab. Bicarakan secara baik-baik ya, dalam keadaan yang santai dan tenang. Jangan sampai kita malah menyampaikannya dengan emosi, khawatirnya nanti pesannya nggak sampai. Huhu.
• Fleksibilitas: Jadilah fleksibel dan bersedia untuk beradaptasi dengan kebutuhan dan situasi. Kita juga mesti baca situasi nih, jangan cuma terpaku aja sama pembagian tugas yang biasa. Kalo sama-sama saling bantu membantu dan bahu membahu, yakin deh rumah tangga juga akan jadi lebih harmonis.

Dalam sebuah pernikahan, komunikasi yang baik adalah kunci utama untuk keberhasilan hubungan. Dengan memahami dan mengatasi berbagai masalah komunikasi, pasangan dapat membangun ikatan yang lebih kuat dan harmonis.

Yang perlu diingat: perubahan memerlukan waktu dan dedikasi, tetapi dengan usaha bersama, setiap pasangan dapat mencapai hubungan yang lebih sehat.

Jadi, jangan pernah lelah berusaha untuk rumah tangga yang lebih romatis, harmonis, sakinah, mawaddah dan warahmah yaaaaa <3