Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Saat Kecerdasan Anak Bukan Hanya Sekedar Angka, Karena Anak Cerdas Itu Kreatif, Sehat, Berani dan Peduli


Beberapa hari yang lalu saat Abang baru turun dari mobil jemputan, Abang langsung nyeritain apa yang dia alami hari itu di sekolah.

Abang: Mah tadi Abang dilempar sama temen. Nih tangan Abang jadi berdarah sedikit.
Mama Dian: Loh kok bisa? Dilempar apa Bang?
Abang: Abang dilempar sama temen Abang..
Mama Dian: Iya Abang dilempar apa sama temen Abang?
Abang: Abang yang dilempar mah. Dia tarik Abang terus lempar Abang ke depan sampe Abang jatoh ke lantai..

Mama Dian langsung shock dan kesel dengernya. Iyalah ya, siapa sih ibu yang mau anaknya kenapa-kenapa? Mama Dian pun langsung meminta Abang menceritakan detail kejadiannya, dan bagaimna perasaannya setelah ia 'dilempar' oleh temannya.

Abang: Abang nggak nangis kok mah. Karena temen yang lempar itu ketawa-ketawa abis lempar Abang, Abang juga ikutan ketawa. Tapi terus pas Abang pegang kok tangan Abang perih, ternyata berdarah..
Mama Dian: Terus Abang lapor ke bu guru kan?
Abang: Iya mah, Abang langsung bilangin ke bu guru kok abis itu..

Walaupun kesel banget dengernya, tapi mama Dian masih bersyukur karena Abang ternyata nggak memilih untuk langsung membalas temannya tersebut. Abang lebih memilih untuk melaporkan perbuatan temannya tersebut ke guru kelasnya.

Baru 1 bulan ini Abang jadi anak SD. Sekolah baru, kelas baru, lingkungan baru, dan teman-teman baru. Syukurlah Abang ternyata bisa cepat belajar beradaptasi dengan tema-teman barunya. Dan mampu mengelola emosinya dengan baik saat dia diganggu oleh temannya.

Setelah kejadian tersebut mama Dian kemudian jadi menyadari tingkat kecerdasan emosional Abang. Saat Abang mampu menahan emosinya dan bukannya malah membalas apa yang dilakukan oleh anak tersebut, berarti Abang telah memiliki kecerdasan emosional yang baik.

Kebetulan Abang memang punya pembawaan yang kalem. Sejak TK pun nggak pernah nangis sama sekali di sekolah dan nggak pernah berantem dengan teman sekolahnya. Walaupun cowok, tapi sifat Abang lebih ke sifat yang pendiem dan penurut. 

Oleh karena itu awlnya mama Dian sempet takut kalo Abang bisa jadi sasaran empuk kalo ada perundungan di lingkungan sekolahnya. Tapi alhamdulillah, ternyata Abang udah mampu membela dirinya sendiri dan tau apa yang harus dia lakukan jika dia 'diganggu' oleh temannya.

Sebagai mama millenials, mama Dian paham banget bahwa kecerdasan seorang anak nggak hanya dinilai dari angka-angka yang mereka dapatkan di sekolah. 

Karena mama Dian yakin setiap anak punya kecerdasan mreka masing-masing. Bukan diangka loh ya, namun di bakat yang mereka miliki.

Pas banget nih kemarin mama Dian mengikuti takshow tentang Anak Cerdas Itu pada Media dan Blogger Gathering Cerebrofort yang diselenggarakan di lobby Utama AEON Mall BSD Serpong.


Disana hadir Dra. A. Kassandra Putranto seorang Psikolog yang menceritakan bahwa banyak sekali orangtua yang datang ke kliniknya dan meminta Dr. Kassandra untuk menggali kecerdasan dan bakat yang dimiliki anaknya. Dan Dr. Kassandra pun menanyakan kembali kepada si orangtua, stimulus apa sajakah yang telah diberikan di rumah untuk si anak. Karena ternyata kecerdasan dan bakat anak-anak nggak hanya bisa hadir begitu saja, namun juga memerlukan pancingan atau stimulus dari lingkungan sekitar terutama orangtuanya.

Sesuai dengan Teori Multiple Intelligence, pendapat mama Dian dibenarkan nih oleh Dr. Kassandra. Bahwa ternyata setiap anak memiliki multiple intelligences, IQ, SQ dan EQ.

Dr. Kassandra mengatakan "Cerdas ternyata nggak melulu hanya pintar. Lewat teori Multiple Intelligences, kecerdasan anak anak kita bisa dinilai dari aspek lain."

Menurut Dr. Robert J Sternberg, Kecerdasan adalah merupakan hasil keseinbangan dari kemampuan analitis, kreatif, dan praktik yang berfungsi secara bersamaan sehingga individu dapat mencapai tujuan hidupnya dalam konteks sosio-kultural. 

Ada 3 Aspek yang bisa memaksimalkan kecerdasan anak

Yang pertama adalah Orangtua. Orangtua senantiasa berada disamping anak-anaknya. Oleh karena itu, orangtua memiliki peran penting untuk mengenalkan kecerdasan kepada anak-anaknya. Sejak kecil orangtua bisa mnegenalkan anak-anak ke berbagai stimulus seperti mewarnai, musik, tari, buku bacaan dan lain sebagainya.

Yang kedua adalah Sekolah. Dalam menentukan sekolah anak-anak kita tentunya harus memalui berbagai macam pertimbangan. Karena disekolahlah anak-anak akan belajar banyak hal baru yang berpotensi besar memaksimalkan kecerdasan yang mereka miliki.

Yang ketiga adalah Masyarakat. Masyarakat disini bisa termasuk orang-orang diseitar rumah, orang-orang disekolah, ataupun orang-orang yang mereka kenal lewat teknologi digital. Kumpulan masyarakat ini,  ternyata juga berpegaruh dalam kecerdasan anak-anak kita. Oleh karena itu sebagai orangtua kita harus mengenalkan anak-anak kita pada lingkungan masyarakat yang baik.

Selain itu, Dr. Kassandra juga menjelaskan 2 Faktor penentu kecerdasan anak

Yaitu adalah Nature dan Nurture. Nature maksudnya adalah kecerdasan yang dibawa via genetikdan biologis. Aspek nature ini meliputi kapasitas intelektual, potensi alami anak dan karakteristik fisik. Dan memang ternyata ada bakat alami anak yang diturunkan langsung sari orangtuanya. 

Dan Nurture merupakan paktor penentu kecerdasan anak yang berasal dari luar atau lingkungan yaitu bisa berasal dari asupan gizi, stimulus orangtua dan guru serta  lingkungan si anak tersebut

Dr. Kassandra juga mengatakan orangtua tidak boleh melupakan doa dan ikhtiar sebagai penentu kecerdasan anak-anak kita. Doa dan ikhtiar tentu saja penting untuk mengimbangi aspek nature dan nurture kecerdasan anak-anak kita. Semua bakat alami yang dimiliki anak, tidak akan bisa berfungsi maksimal jika orangtua tudak melakukan ikhtiar dengan memberikan media untuk mengasah bakat tersebut.

Generasi Titanium untuk masa depan anak-anak Indonesia

Karena emas aja nggak cukup, kita harus membuat generasi titanium yang tahan banting dan tahan lebur untuk penggambaran generasi masa depan anak-anak kita. Dan ternyata 4 pilar kecerdasan Cerebrofort yang diwakilkan oleh 4 zona yang ada pada acara Cerebrofort ini sesuai banget loh dengan Generasi titanium ini.

1. Kreatif

Anak yang cerdas adalah anak yang kreatif. Setuju nggak sih mams? Kalo mama Dian sih setuju banget karena dengan kreatifitas, anak-anak bisa berpikir dan menemukan solusi atau sudut pandang baru yang membantu mereka menyelesaikan masalah-masalah unik yang akan dihadapi di jaman globalisasi dan digital ini.



Nah pada zona Kreatif Cerebrofot pada Lobby AEON Mall BSD kemarin, ada banyak stimulus yang diberikan kepada anak-nak supaya mereka semakin kreatif. Salah satunya adalah Science for Kids dari Enginering for Kids. Ada pisang yang bisa jadi piano loh. Nah gimana bisa pisang jadi Piano? Biarkan anak-anak mengasah kreatifitasnya dengan mengawasi dan bermain dengan science pada zona kreatif ini.

Kalo untuk Una dan Abang, mama Dian suka mengasah kreatifitas mereka dengan memberikan peralatan gambar dan crafting lengkap untuk mereka berkreasi. Kebetulan Una juga suka banget nih bikin cerita komik, jadi mama Dian selalu dukung Una dengan membaca dan mengoreksi semua cerita komik yang dia buat.

2. Peduli

Anak yang cerdas adalah anak yang memiliki rasa kepedulian dan empati serta kasih sayang kepada sesama. Rasa peduli tersebut merupakan suatu tanda bahwa anak memiliki kecerdasan sosial-emosional.

Dan ternyata sudah ada penelitiannya loh, bahwa manusia yang memiliki kemampuan sosial--emosional dapat menjalin hubungan dan benekrjasama dengan lebih baik serta prestasi akademiknya juga dapat meningkat.


Pada zona Peduli ini ada sebuah box yang disediakan oleh Cerebrofort sebagai tempat berbagi anak-anak kita untuk anak-anak yang membutuhkan. Dengan memberitahukan kepada anak-anak kita bahwa masih banyak anak yang kurang mampu diluar sana, kita juga bisa mengajak anak-anak untuk menyumbangkan sebagian barang yang layak pakai untuk teman-temannya yang kurang beruntung.

Dan sedihnya, kemarin banyak sekali saudara-saudara kita di lombok yang terkena bencana gempa. Melalu tayangan-tayangan gempa itulah mama Dian juga mencoba untuk menjelaskan kepada Una dan Abang tentang berbagi. Dan menyisihkan uang jajan mereka untuk membantu para korban gemmpa di Lombok. Semoga bencana di lombok segera usai, dan semuanya bisa kembali lagi seperti sedia kala. Aamiin.

3.  Berani

Karena anak cerdas itu berani. Dengan keberanian yang dimiliki si anak dapat melakukan eksplorasi dan hal-hal positif lainnya. Karena keberanian juga akan menumbuhkan kepercayaan diri, asertivitas dan kemandirian pada anak. Yang apda akhirnya akan membentuk keberanian dalam bersikap, mengambil keputusan dan tindakan serta kesiapan menghadapai rintangan di depan.


Nah pada zona berani ini disediakan fotografer dan background foto untuk anak-anak yang akan mengikuti audisi Pemilihan Model Cover SBH 2018 sebuah event yang juga diselenggarakan oleh Cerebrofort yang bekerjasama dengan Tabloid Si Buah Hati (SBH).

Dengan mengajak anak kita untuk mengikuti pemilihan Cover Model SBH ini, tentunya kita juga mendorong anak-anak untuk berani mencoba sesuatu yang baru dan untuk lebih percaya diri.



Selain event tersebut Cerebrofort bersama SBH juga mengadakan event "Kids Got Talent" 2018. Lewat ajang "Kids Got Talent" anak-anak bisa menunjukkan bakat yang ia miliki. Bisa menyanyi, menari, bermain alat musik, modelling dan lain sebagainya, dan semua itu bisa dilakukan sendiri ataupun berkelompok hingga 8 orang.

Audisi akan dilakukan di beberapa kota di Indonesia loh. Hadiahnya juga besar banget, ada uang ratusan juta rupiah plus liburan ke Universal Studio Singapore! Untuk keterangan lebih lanjut silakan klik www.sangbuahhati.com yaa~

4. Sehat

Anak yang cerdas adalah anak yang sehat. Karena jika anak kita sehat maka mereka bisa belajar dan bereksplorasi untuk memaksimalkan kecerdasan mereka.

Anak yang sehat adalah anak yang optimal pertumbuhan dan perkembangannya. Pertumbuhan anak biasanya meliputi ukuran fisik dan struktur tubuh seperti tinggi badan, lingkar kepala dan berat badan. Sedangkan perkembangan anak artinya bertambahnya kemampuan dan fungsi tubuh. Seperti kemampuan motorik kasar dan halus, sosialisasi dan kemandirian.

Pertumbuhan dan perkembangan ini akan terjadi secara simultan dan berkesinambungan. Jika anak tumbuh dengan normal berat badan dan tinggi badannya, maka akan diikuti pula dengan bertambahnya kemampuan dan fungsi tubuhnya.



Untuk membuat anak-anak sehat tentunya kita nggak boleh melupakan asupan makanan dengan gizi seimbang dan tambahan vitamin yang diperlukan ya. 

A2G untuk Generasi Titanium Anak Indonesia

A for Attitude and Achievement
Anak indonesia tentunya harus memiliki attitude atau sikap dan perilaku yang baik. Serta sebagai orangtua tentunya kita tidak boleh lupa memberikan achievemen atau penghargaan kepada anak-anak kita. 

B for Big Brain and Heart
Kita harus memaksimalkan tumbuh kembang otak anak dengan asupan yag tepat dan bergizi mulai dari dalam kandungan hingga mereka lahir dan menjalani masa 1000 hari ertama kehidupannya. Itulah mengapa setiap dokter selalu mengecek lingkar kepala anak-anak kita, karena mereka terus memantau pertumbuhan otak yang jadi kunci utama kecerdasan anak-anak kita.

C for Care and Love
Orangtua harus mengisi juwa dan pikiran anak anak dengan cinta dan kasih sayang. KArena anak bisa menjadi anak yang peduli jika melihat lingkungan yang juga peduli di sekitarnya. Begitu juga dengan cinta, anak bisa mencintai denganbaik jika dia juga dicintai dengan sepenuh hati.

D for Dance and Excercise
Jauh-jauh deh dari istilah mager atau malas gerak. Karena ternyata banyak bergerak itu memiliki manfaat yang baik untuk anak-anak kita. Anak yang sehat juga merupakan anak yang aktif tentunya.

E for Eat Healthy Foods and Drinks
Berikan asupan makanan yang baik untuk anak-anak kita. Hindari makanan yang terlalu banyak minyak, garam dan gula.

F for Fun Edutainment
Berikan pendidikan yang tepat nan menyenangkan untuk anak-anak kita. Karena anak-anak ternyata bisa memaksimalkan kecerdasannya jika belajar dengan menyenangkan loh.

G for Good Quality of Sleep
Perhatikan juga durasi tidur anak-anak kita. Jangan sampai mereka bermain gadget hingga malam hari dan mngorbankan waktu tidurnya. Karena anak-anak membutuhkan waktu istirahat yang cukup untuk masa pertumbuhannya.

Metode A2G ini bisa juga menjadi tolak ukur apakah anak kita merupaan anak-anak yang sehat atau tidak. Coba dibuat ceklis satu-satu dari A hingga G diatas ya Mams, untuk mengukur apakah anak-anak kita sudah tumbuh dan berkembang dengan baik.


Selanjutnya adalah penjelasan dari dr. Claudia Anggi yang akan menjelaskan tentang Anak Cerdas Itu adalah anak yang sehat dan memperhatikan asupan gizinya dengan baik. 


Berbicara mengenai asupan makanan yang sehat, jangan lupakan pedoman kerucut gizi seimbang. 

Roti, nasi dan makanan yang terbuat dari tepung mengandung karbohidrat kompleks yang baik untuk anak-anak kita. Hindari pemberian minuman manis yang berlebihan untuk anak-anak ya Mams, karena gula yang terkandung di dalamnya adalah karbohidrat simpel yang kurang baik untuk anak-anak kita. 

Untuk snack time, jangan melulu memberikan sweet treats berupa kue atau makanan manis. Agar lebih sehat, semua makanan manis bisa diganti dengan buah-buahan. 

Hindari juga makanan yang digoreng, terlalu asin dan terlalu manis untuk anak-anak kita. Usahakan buat menu bervariasi untuk makanan anak-anak sehari-hari.

Jangan lupa berikan 2 nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh kembang otak anak-anak kita. Makronutrien yaitu karbohidrat, lemak dan asam lemak (AA, DHA, OMega 3 dan 6 untuk kecerdasan) dan Protein untuk pertumbuhan sel dan fungsi otak serta perlindungan infeksi. Dan Mikronutrien yaitu Mineral contohnya zat besi untuk pembentukan Myelin dalam otak dan vitamin seperti asam folat untuk pertumbuhan sel sel otak.


Selanjutnya adalah penjelasan dari Bapak Johan Leo selaku perwakilan dari Cerebrofort. Ternyata Cerebrofort sudah ada sejak 45 tahun yang lalu loh. Dan cerebrofort juga ingin mengambil peran serta dalam mencerdaskan anak-anak bangsa lewat asupan vitamin dan mineral dalam beberapa produk Cerebrofort.


Cerebrofort Gold merupakan multivitamin syrup yang diperkaya dengan minyak ikan untuk kecerdasan anak dan tumbuh kembang optimal. Tersedia dalam dua rasa yaitu strawberry dan orange. Serta dua ukuran yaitu 100ml dan 200ml.

Cerebrofort Gold mengandung AA+DHA+EPA+Asam Folat+Asam L Glutamat yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan otak anak. Lysine yang berguna untuk menambah nafsu makan. Biotin yang berguna untuk metabolisme asam lemak, kolesterol, dan asam amino (Protein), sehingga gizi anak tetap terjaga. Asam Folat + Vit B12 untuk pembentukan sel darah merah. Vitamin A untuk menjaga kesehatan mata. Vitamin B Komplek untuk membantu metabolisme tubuh. Vitamin C untuk menjaga daya tahan tubuh dan vitamin D untuk membantu pembentukan tulang dan gigi.


Tersedia juga Cerebrofort Marine Gummy. Satu satunya gummy sehat yang mengandung minyak ikan tuna serta diperkaya dengan omega 3 dan 6 (DHA dan EPA) yangbaik untuk kecerdasan otak. Cerebrofort Marine Gummy tersedia dalam rasa strawberry, orange, mango, grape, dan mixed fruits.

Cerebrofort Marine gummy mengandung DHA : EPA = 4.1 yang mirip dengan ASI sehingga mudah diserap oleh tubuh.
 

Pas banget diacara kemarin, ada booth khusus yang menjual produk Cerebrofort. Mama Dian langsung beli deh buat oleh oleh Una dan Abang di rumah. 


Kebetulan Abang emang suka banget nih sama Cerebrofort Gummy. Karena gummy ini merupakan gummy sehat, jadi mama Dian lebih tenang dong ya memberikan gummy sehat yang kaya akan omega 3 dan 6 ini kepada Una dan Abang.

Orangtua-orangtua zaman dahulu biasanya  sih menilai kecerdasan anak dengan angka-angka yang mereka terima di rapot sekolah. Kalo dulu, mungkin anak yang cerdas adalah anak yang dapet ranking 10 besar.

Tapi kalo jaman sekarang sih, InshaaAllah mama mama millenials udah punya pemikiran yang berbeda tentang kecerdasan anak-anaknya yaaaa?


Mama Dian pun sekarang bersyukur banget karena tau bahwa Abang memiliki EQ yang baik untuk menghadapi masalah-masalah di sekitarnya. Semoga bisa semakin berteman baik serta semakin kompak dengan teman-teman sekelas ya Bang.. Aamiin.

Mama Dian pun percaya bahwa tidak ada anak yang tidak cerdas. Setiap anak punya kecerdasan mereka masing-masing. Dan tugas kita sebagai orangtuanyalah untuk selalu mendukung kecerdasan anak-anak kita. Termasuk salah satunya adalah melengkapi asupan untuk anak-anak kita dengan Cerebrofort Gold dan Cerebrofort Gummy.

InshaaAllah mama Dian aku semakin rajin juga untuk mendukung kecerdasan yang dimiliki oleh Una dan Abang. Karena #AnakCerdasItu tidak melulu dari nilai akademis namun juga harus  berani, kreatif, peduli dan juga sehat. Yuks mams, kita dukung selalu kecerdasan anak-anak kita!

2 komentar untuk "Saat Kecerdasan Anak Bukan Hanya Sekedar Angka, Karena Anak Cerdas Itu Kreatif, Sehat, Berani dan Peduli"

  1. Setuju sama mama dian, kalau cerdas itu bukan diukur dari nilai akademik. Semangat ya Abang dan Una.

    BalasHapus
  2. Yaaa sayang ya dedek kemarin ga ikut,klo ikut bisa sederuan di Zona sama Pendar

    BalasHapus