Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Film My Generation, Suara Hati Dari Para Remaja Millenials


Saat-saat remaja menurut aku adalah saat-saat yang paling krusial dalam hidup. Dimana saat itu kita merasa sudah mampu menentukan pilihan kita sendiri, namun biasanya apa yang kita mau tidak selalu sejalan dengan apa yang dipikirkan orangtua kita.

Generasi millenial pasti ngerasain apa yang aku tulis diatas kan?

Generasi millenial adalah anak-anak yang lahir dari tahun 1981 - awal tahun 2000. Generasi ini cukup berbeda dengan generasi sebelumnya, dikarenakan munculnya internet dan teknologi yang lebih canggih.

Akupun termasuk dalam generasi millenial dan juga merasa cukup kesulitan melalui masa remaja. Masa remaja aku nggak oke banget, aku nggak mau ngulangin itu 2 kali :) Dan perbedaan pendapat dengan orangtua saat remaja itu, pasti ada banget ya. Contohnya saat mau kuliah dulu, aku berniat banget masuk ke jurusan sastra indonesia. Tapi sayangnya mama-papa nggak ngasih restu. Mau jadi penulis? Bisa ngehasilin apa, katanya.  Sayang banget ya saat itu belom muncul J.K Rowling, penulis terkaya di dunia. :')

Munculnya internet dan teknologi ini juga jadi salah satu pemisah antara generasi millenials dengan para orangtua. Apalagi orangtua yang nggak bisa ikut mengikuti perkembangan jaman dan teknologi. Orangtua itu akan dianggap sebagai seseorang yang kolot dan ketinggalan jaman. Kemudian si anak dari generasi millenial ini akan merasa lebih pintar dan lebih tahu segalanya tentang dunia, karena mereka lebih melek dengan teknologi.

Ada 2 kesalahan yang bisa kita buat di masa remaja, yang pertama adalah kesalahan kecil yang akan membuat kita tertawa saat kita mengingatnya kembali. Dan yang kedua adalah kesalahan yang akan merubah hidupmu, selamanya.

Fenomena generasi millenials inilah yang kemudian dirasa sangat menarik oleh seorang sutradara terkenal yaitu Sutradara Upi. Pasti nggak asing kan dengan nama sutradara yang satu ini, film-film karyanya antara lain, Radit dan Jani, Realita Cinta dan Rock n'Roll, dan My Stupid Boss.

Sutradara Upi bahkan sudah melakukan riset di sosial media selama 2 tahun untuk mendalami permasalahan apa saja yang dirasakan oleh generasi  millenial sekarang ini.

Lewat konferensi pers yang digelar 10 Oktober lalu di Qubicle Center Kebayoran. Sutradara Upi resmi meluncurkan trailer dan poster film My Generation ini. Sekaligus memperkenalkan 4 pemeran utamanya yang merupakan wajah baru di dunia perfilman Indonesia.


Berbeda dengan film-film karya Upi dan IFI Sinema sebelumnya, di film My Generation ini sutradara Upi tidak menggunakan nama aktor dan aktris besar yang telah terkenal sebagai pemeran utama filmnya. Film My Generation ini dibintangi oleh 4 remaja yang baru banget debut lewat film ini. Walaupun masih baru dan berasa asing dengan wajah-wajahnya, tapi Sutradara Upi udah menjamin kalo akting mereka oke banget loh!


Ini dia 4 pemeran utama film My Generation, Alexandra Kosasie, Lutesha, Arya Vasco dan Bryan Langelo. 4 wajah baru inilah yang akan mewakilkan remaja millenial di film My Generation. Sedangkan untuk peran orangtua dari 4 remaja ini, masih diperankan oleh aktor kawakan seperti Surya Saputra, Ira wibowo, Tyo Pakusodewo, Indah Kalalo dan ada juga penampilan spesial dari Joko Anwar.

Udah penasaran belom sama film My Generation ini? Lihat trailernya dibawah ini yuk!


Film My Generation bercerita tentang persahabatan 4 anak SMA, Zeke, Konji, Suki dan Orly. Diawali dengan gagalnya mereka pergi liburan karena video buatan mereka yang memprotes guru, orangtua dan sekolah menjadi viraldi sekolah mereka. Hingga mereka berempat kemudian dihukum tidak dperbolehkan pergi berlibur. Tapi mereka terlalu keren untuk mengutuki keadaan dan membuat orang-orang yan sudah menghukum mereka puas.

Liburan sekolah yang terkesan tidak istimewa, akhirnya justru membawa mereka pada kejadian-kejadian dan petualangan yang memberi mereka pelajaran yang sangat berarti dalam kehidupan mereka. 

4 tokoh utama dalam film My Generation ini empunyai karakterisktik dan konflik yang berbeda-beda juga.

Ada Orly, perempuan kritis, pintar, berprinsip dan ia sedang kesulitan dalam masa pemberontakan akan kesetaraan Gender dan hal-hal lain yang melabeli kaum perempuan.

Ada Suki, perempuan paling cool diantara teman-temannya. Selayaknya anak muda, Suki berkonflik dengan dirinya sendiri dengan krisis kepercayaan dirinya.

Ada Zeke, pemuda rebellious tapi juga easy going dan sanagt loyal kepada sahabat-sahabatnya. Dan ternyata ia memendam masalah yang sanagt besar dan menyimpan luka yang dalam di hatinya.

Dan terkahir Konji, pemuda polos dan naif yang tengah mengalami dilema pada masa pubertasnya.

Kalo dilihat sekilas, film ini kayanya agak 'bahaya' ya untuk para remaja. Tapi justru film My Generation ini menghadirkan realitas sesungguhnya tentang remaja millenial saat ini. Dan melalui konflik di dalamnya, aku yakin film My Generation ini akan memberikan pelajaran yang berharga untuk para penontonnya.

Film ini menurut aku juga cocok ditonton oleh orangtua para remaja millenials ini. Supaya mereka bisa mendengarkan isi hati sesungguhnya dari tokoh utama di film ini yang mungkin juga mewakili suara hati anak-anaknya. 

Gimana? udah penasaran belom sama film My Generation ini? Yuk kita tunggu filmnya muncul di bioskop kesayangan kamu di tanggal 9 November besok yaaaaa

9 komentar untuk "Film My Generation, Suara Hati Dari Para Remaja Millenials "

  1. siapa tahu abis nonton film ini ortu jadi lebih memahami anak2nya, merengkuh kembali mereka dengan hati dan pikiran yang lebih terbuka

    BalasHapus
  2. Hahaha, iya emang ortu suka begitu. Aku pun akhirnya masuk akuntansi, karena tuntutan ortu. Jaman mudaku sudah ada karya J.K Rowling, sempet juga aku pamerkan buku yg tebel itu, tapi katanya, "Gak penting buat nulis, gak bisa diandelin," -_-

    Dan tentang film my generation, akan membawa kita flas back ke masa remaja, di mana kita juga pernah mengalami konflik dg orang tua.

    Paling yg aku tunggu, kejadian apa si yg sebenernya terjadi ketika mereka sedang liburan?

    BalasHapus
  3. Hai mbak... Masa remajaku kalau disuruh ngulang aku juga gak mau lagi.hahahaha... makin penasaran aja nih sama filmnya

    BalasHapus
  4. Iya, Mbak Adriana.
    Setiap remaja, pasti pernah bertentangan pendapat dengan orang tuanya. Termasuk saya.
    Jadi harus wajib ketemu solusi yang tepat, agar anak tidak mencari solusi di luar rumah.

    BalasHapus
  5. memang hrs menyamakan suara hati...org tua gak boleh gengsi juga sih

    BalasHapus
  6. itulah guna ny 2 telinga agar lebih bnyak mendengar. apalagi yg di dengar curhatan anak sendiri,, hahaa

    BalasHapus
  7. 9 November masih 2 mingguan lagi, ya. Nggak sabar. :)

    BalasHapus
  8. Remaja dan ortu akan banyak belajar dari film ini.

    BalasHapus